Tiga Sosok Inspiratif Bagikan Rahasia Mendidik Generasi Muda Berprestasi, Cerdas Secara Emosional dan Sosial

Kunci-kunci emas dalam mendidik Generasi muda dibagikan lewat para pemateri inspiratif dukung upaya BM 400 mendidik asa bangsa cerdas akademik, emosional serta sosial yang kuat. Foto : Istimewa.

WanitaIndonesia.co, Jakarta – Pendidikan bagi generasi muda masa kolaborasi disiplin ilmu.

Topping of Ceremony Sekolah Bakti Mulya 400, Cibubur, Jakarta Timur ditutup dengan talkshow Interaktif “Nurturing Social – Emotional Learning for Holistic Growth”.

Talkshow merupakan komitmen berkelanjutan sekolah dalam mendidik generasi muda yang unggul secara akademik serta memiliki kecerdasan emosional, dan sosial yang kuat.

Hana Triana, M. Pd. M. Ed., Primary Pricinpal Sekolah Bakti Mulya 400,Cibubur, pemandu acara menyampaikan, “Kami akan terus berkomitmen untuk menghadirkan program – program edukasi yang mendukung pertumbuhan siswa secara holistik. Social – Emotional Learning merupakan salah satu cara untuk menciptakan generasi muda yang cerdas secara akademik, memiliki empati serta kemampuan sosial yang tinggi. ”

Lewat tema menarik membahas aspek yang terkait akan pentingnya pengembangan kecerdasan sosial – emosional dalam mendukung pertumbuhan holistik anak para peserta yang terdiri dari orang tua siswa, para guru, serta masyarakat umum mendapat beragam insight menarik yang nantinya bisa dipratikkan lewat kolaborasi para orang tua serta sekolah.

Para pembicara inspiratif dari berbagai latar belakang berusaha merangkum keilmuan serta pengalaman mereka dalam mendidik anak, agar dapat menjadi suluh bagi para orang tua serta masyarakat di luar sana.

Mereka terdiri dari
Alumni BM 400, Redha Bhawika Putra, yang sukses menduduki posisi gemilang di usia muda. Mom influencer Vertu Tri Wahyuni yang lekat dengan konten edukatif tentang pengasuhan modern serta perwakilan dari orang tua siswa Elias Yazwania Azhar.

Redha menyoal aspek “Empaty and Leadership : A Foundation for Success” yang menekankan pada peran penting Empati sebagai kunci untuk memahami orang lain. Juga berguna untuk membangun hubungan yang kuat dalam kehidupan pribadi serta profesional.

“Empati tak boleh diartikan sempit sebagai kemampuan untuk merasakan apa yang dirasakan orang lain. Namun merupakan ketrampilan yang dapat menghantarkan kita sebagai Pemimpin yang memiliki kepekaan hati, “kata Redha.

“Saya percaya lho, kepemimpinan yang berlandaskan Empati merupakan Fondasi dari kesuksesan berkelanjutan, “imbuh Redha.

Menyambung pembicara lainnya Verti Tri Wahyuni yang menyoal “Social – Emotional Learning : The Cornerstone of Modern Parenting’. Verti melihat bahwa pembelajaran sosial – emosional seperti pengelolaan emosi, empati serta kemampuan berkomunikasi harus ditanamkan sejak dini. Ini sangat efektif untuk membentuk karakter anak tangguh, mampu menghadapi tantangan zaman.

Kuncinya para orang tua harus menjadi teladan dalam mengelola emosi, dikarenakan anak memiliki kemampuan sebagai peniru yang ulung. Mereka belajar dari apa yang mereka lihat serta apa yang mereka dengar.
Dengan mengintegrasikan SEL ke pola asuh sehari-hari, kita dapat membantu anak-anak untuk menjadi individu yang percaya diri, peduli serta bertanggung jawab.

Elias Yazwania Azhar membagikan perspektif “Collaborating for a Child’s Holistic Growth : A Parent’s Perspective. Ibu muda ini mengamati pentingnya komunikasi yang efektif antara orang tua, dan guru serta bagaimana dukungan lingkungan di rumah, dan sekolah dapat menciptakan keseimbangan yang ideal, untuk perkembangan anak-anak.

“Sebagai orang tua, kami merupakan mitra sekolah dalam membimbing anak-anak. Lewat kerja sama yang erat, kita dapat menghantarkan anak sukses secara akademik, juga berkembang sebagai individu yang memiliki karakter yang kuat, “pungkas Eli.