WanitaIndonesia.co, Jakarta – Brand Lakon di industri fesyen menduduki tempat terhormat.
Untuk menunjang image brand, serta aspek bisnis berkelanjutan, pekan lalu manajemen meresmikan kantor pusat Lakon, berlokasi di Symphonia, Summarecon Serpong – Tangerang.
Lakon identik sebagai produk fesyen yang menyematkan identitas bangsa melalui budaya, diantaranya hadir inspirasi keberagaman wastra dalam sentuhan modern, tampilan santun busana wanita timur, serta aspek berkelanjutan yang memuliakan pengrajin dan alam.
Thresia Mareta menjadi persona Wanita Indonesia seutuhnya, yang mampu membaca perubahan zaman. Ia memainkan peran multitasking melalui kiprahnya untuk kemajuan pelaku usaha kreatif, serta elemen pendukung di industri fesyen Indonesia.
Wanita penganut filosofi ilmu padi menghadirkan brand Lakon, yang kekinian menjadi salah satu brand lokal terhormat. Mampu bersaing di pasar global, dengan konsep fesyen berkelanjutan, lekat dengan aspek pelestarian budaya, serta tetap memegang teguh cara berbusana norma Timur.
Kehadiran Teras Lakon yang merupakan ekosistem Lakon Indonesia merupakan kolaborasi apik dengan arsitek ternama Adi Purnomo.
Menjadi Melting Pot terbaik bagi seluruh elemen pelaku industri fesyen Indonesia untuk bertemu, bertukar pikiran, ide, dan gagasan. Juga merangkul masyarakat luas, fesyen enthusiast, untuk mendapatkan inspirasi, ilmu, dan tentunya mendapatkan produk berkualitas by Lakon, yang mengedepankan aspek Craftmanship.
Thresia memiliki energi, serta passion di industri fesyen. Ia ingin brand fesyen Indonesia bisa diapresiasi masyarakat global, layaknya brand dunia lainnya.
Saat melakukan pagelaran busana di sejumlah kota mode dunia, ia terpukau dengan keberadaan brand besar Italia Valentino dan Prada, yang memiliki kantor pusat megah dengan beragam aktivitas menginspirasi.
“Wah, mengapa di Indonesia belum ada kantor pusat seperti rumah mode di Italia? Padahal banyak sekali desainer Indonesia mendunia melalui karyanya. Lakon menjadi salah satu brand image fesyen terbaik di Indonesia, sudah seharusnya memiliki kantor pusat, “kata Thresia.
“Tentunya tak hanya sekedar peruntukkan untuk kantor, namun harus menjadi Melting pot bagi para profesional dengan latar belakang yang terkait dengan industri fesyen Indonesia. Juga menjadi referensi utama masyarakat.
Inisiasi ini menjadi yang pertama di Indonesia yang dihadirkan oleh brand Lakon, “imbuh Thresia.
Selain itu, ia mengaku risih mendengar komentar atau anggapan bahwa produk fesyen lokal identik dengan produk UMKM.
“Bukan meremehkan, esensinya masih dipandang sebelah mata, serta kurang dihargai masyarakat. Mereka lebih memilih dan bangga mengenakan brand fesyen luar premium, ” tegas Thresia.
Thresia melanjutkan, “Padahal untuk membangun jati diri, serta kebanggaan sebagai bangsa yang besar, salah satu cirinya adalah peduli dengan aspek kearifan lokal. Agar tak tercerabut dari akar budaya, penting ditanamkan sadar fesyen melalui pembelajaran, serta praktik langsung mencintai produk lokal secara berkelanjutan, tentunya dengan mengajak anak bangsa membiasakan, serta bangga saat mengenakannya.
Salah satunya melalui Teras Lakon yang kami gagas untuk menanamkan perilaku baik berbusana yang mencirikan jati diri bangsa.”
Upaya untuk memuliakan industri fesyen Tanah Air beserta para pelakunya yang merupakan kesatuan ekosistem, membuat keberadaan Teras Lakon menjadi penting. Di sini merupakan ekosistem Hub yang mempertemukan pada ahli, pekerja kreatif, buyer, masyarakat, serta fesyen enthusiast dengan berbagai latar belakang, memiliki kesamaan visi-misi untuk kemajuan fesyen Indonesia yang mengagungkan nilai-nilai budaya adiluhung bangsa.
Kejadian lain yang sangat membekas, saat Lakon unjuk gigi pada sebuah pagelaran fesyen show di luar negeri. Dua media besar yang berpengaruh terhadap perkembangan industri fesyen dunia mengulas brand Lakon secara komprehensif dan jujur!
“Waktu itu ada 350 brand fesyen dunia yang ikut memeriahkan fesyen show di sana, tetapi hanya 8 brand yang diliput khusus, salah satunya Lakon yang dinilai unggul, serta memenuhi sejumlah kriteria yang menjadi pedoman penilaian mereka. Ini anugrah terindah yang kami syukuri, “terang Thresia.
5 tahun keberadaan Lakon Indonesia yang menebar kemasyuhran akan budaya Indonesia melalui desainer, serta pekerja kreatif, kami telah menghadirkan beragam lini busana seperti Pakaiankoe yang sangat menonjol, serta mampu memengaruhi selera fesyen seseorang. Gantari pun tak kalah ikonik, sukses meraih penghargaan di kancah internasional. Serta lini lainnya seperti Aradhana, Lorong Waktu, RIK062324L.
Yang mengharu-biru brand Lakon sudah dipasarkan di sebuah Departemen Store di Paris – Prancis.
Lakon Indonesia belia menapak di industri mode Tanah Air, bersinar karena diapreasi masyarakat dunia. Tentunya ini menjadi spirit bagi kami yang memiliki DNA pada akar budaya Indonesia, dengan kreativitas, sera inovasi berkelanjutan, menyelaraskan zaman. Diantaranya dengan menghadirkan kolaborasi dengan banyak pihak. (RP).