WanitaIndonesia.co, Jakarta – Persaingan pada bisnis industri kosmetik di Indonesia sangat kompetitif dan menantang, namun peluang, serta prospeknya menjanjikan!
Agar tetap eksis semua brand kosmetik menggunakan strategi marketing Klaim Produk.
Dari sisi konsumen, Wanita Indonesia itu memiliki habit menyenangi cara-cara instan untuk menjadi cantik. Mereka mudah di PHP dengan beragam klaim dengan rangkaian kalimat bombastis yang menyatakan keunggulan produk. Padahal tak semua klaim itu benar. Akibatnya, konsumenlah yang menjadi korban. Selain itu, sebagian konsumen belum memiliki mindset yang baik akan kondisi kulit dan produk yang tepat untuk perawatan kulit mereka.
Theresia Sinandang Head of Skinproof. mengingatkan kembali kepada konsumen pentingnya memahami hal-hal mendasar seputar perawatan kulit sebelum memutuskan membeli produk.
Kebutuhan kulit seseorang pastinya berbeda satu dengan lainnya. Penting untuk mengetahui komposisi bahan, serta cara penggunaan yang tepat. Juga paham efektivitas produk setelah digunakan dalam durasi tertentu.
Menurut Theresia industri kosmetik memanfaatkan produk klaim sebagai salah satu strategi pemasaran populer, yang tertera pada kemasan produk, serta materi iklan disertai penjelasan, serta manfaat setelah penggunaan rutin dalam waktu yang telah ditetapkan. Hal ini sah-sah saja.
Yang perlu dikritisi konsumen apakah klaim tersebut jujur? bukan php semata?.
Lebih lanjut Theresia menyarankan konsumen agar berhati-hati terhadap klaim produk yang provokatif, seperti menjanjikan hasil instan.
Penting untuk membaca kandungan bahan, serta efeknya yang tertera pada kemasan. Cari tahu dengan mengakses informasi akurat ya, ” pesan Theresia.
Perusahaan kosmetik bonafide, setelah melakukan klaim dapat memberikan bukti ilmiah yang dapat divalidasi oleh sumber kredibel, menggunakan beberapa metode pilihan diantaranya sensory property analysis,
consumer testing, in vivo clinical/expert assesment, instrumental test atau in vito/ex vito test.
Untuk membuktikan klaim, dibutuhkan lembaga kredibel terpercaya. Skinproof yang berfokus pada riset konsumen, serta pengujian produk pada industri kosmetik, kecantikan, wellness dan perawatan pribadi, memiliki track record yang baik dari perjalanan panjang, dalam melakukan produk testing dan consumer research melalui berbagai metode tersebut.
Lebih lanjut Theresia menyarankan, ”
Ada baiknya calon konsumen memahami 5 klaim yang disusun Cosmetic, Toiletry dan Perfumery Association (CTPA) dan Advertising Standard Authority (ASA).”
Performance claim,
klaim berdasarkan efek produk seperti mengurangi garis halus atau melindungi kulit 24 jam.
Ingredients Claim,
menyatakan kandungan maupun kombinasi dari kandungan yang memberikan khasiat tertentu pada produk, seperti mengandung retinol, mengurangi kerutan.
Sensory Claim,
terkait dengan pengalaman sensori saat menggunakan produk seperti membuat kulit terasa halus dan lembut. Atau berupa estetika produk sensory seperti Roll-on applicator
Combination Claim, merupakan gabungan dari seluruh klaim di atas.
Comparison Claim,
klaim perbandingan untuk menggambarkan komparasi sebuah produk dengan produk lainnya agar konsumen dapat melihat perbedaan yang signifikan dari keduanya. (RP).