Site icon Wanita Indonesia

“The Dancer” Saat Tarian di Interpretasikan Lewat Busana, Perhiasan Pada Karya Seni Instalasi

Ki-ka : Sri Luce (Tulola), Happy Salma (Tulola), Auguste Soesastro berkolaborasi lewat "The Dancer" Foto : Istimewa.

WanitaIndonesia.co, Jakarta – Nusantara Ballroom Hotel The Dharmawangsa Jakarta terlihat lebih semarak dengan antusiasme pengunjung pada Perayaan Kawan Nusantara.

Deretan manekin yang dipesan khusus ditata melingkar, berhias busana penari, beserta aksesoris memukau, yang menginterpretasikan 5 tarian daerah populer.

Kolaborasi bersama anak negeri digawangi oleh TULOLA, brand perhiasan yang mengedepankan DNA dari kesusasteraan, yang digawangi oleh Happy Salma, dan Sri Luce, serta Auguste Soesastro pemilik sekaligus desainer brand Kraton. Juga kian semarak lewat 8 brand UMKM Indonesia modern, BNI dan The Dharmawangsa Jakarta.

Happy Salma menyampaikan, “Kawan Nusantara merupakan sebuah platform yang beranggotakan anak-anak negeri dengan beragam kiprah dibidang kesenian, desain, serta produk kerajinan yang mengedepankan aspek tradisi yang disalin rupa menjadi produk inovatif nan modern, menyelaraskan dengan perkembangan zaman. ”

Pekerja kreatif ini menambahkan, “Setiap tahun kami selalu memaknai pencapaian lewat perayaan dengan mengambil tema yang berbeda. Memasuki tahun ke – 4 ditandai lewat perayaan yang dipersembahkan khusus kepada ekosistem seni Indonesia, serta masyarakat pecinta seni. Butuh buah pikir, perenungan untuk menghasilkan ide-ide bernas yang dituangkan ke dalam karya pertunjukkan, dan seni instalasi yang melibatkan banyak pihak.”

“The Dancer” dimaknai sebagai perayaan gerak, guna mencapai kebahagiaan yang diekpresikan lewat kesenian.
TULOLA terinspirasi bagaimana masyarakat Nusantara merayakan kebahagiaan lewat kesenian berupa tarian, “jelas Happy.

Deretan manekin dari karya seni instalasi
Foto : Istimewa.

Merawat Legacy Lewat Inisiasi Budaya

“Masyarakat terdahulu itu memiliki kecerdasan yang dipupuk dari buah pikir, dan akal budi. Mereka mengekspresikan diri sebagai ungkapan suka cita, hingga refleksi sosial percampuran berbagai budaya di dalamnya melalui tari-tarian.
Oleh generasi terdahulu dipersembahkan sebagai acara ritual
seperti pada bertanam padi, hajatan, penyambutan tamu agung, bulan suci dlsbnya.
Melalui tarian, hati, serta jiwa yang memiliki kecenderungan merapuh akan terjaga kesuciannya, serta kebaikannya, “imbuh Happy.

Happy melanjutkan, “Tentunya TULOLA memiliki pakem ihwal sebuah gagasan itu harus kuat, kemudian diwujudkan dalam bentuk desain yang diambil dari keberagaman budaya Indonesia, lewat “The Dancer” yang mencerminkan visi dari TULOLA.
Kami menyimpulkan bahwa sebuah karya diciptakan bukan hanya dari sebuah proses, melainkan hadir komunikasi batin antara kreator dengan Sang Pencipta. Tarian itu simbol dari leluhur yang dilahirkan lewat proses alamiah tubuh, proses pengenalan diri kita kepada Sang Pencipta, dan alam semestanya.”

Interpretasi Tari Saman Nanggroe Aceh Darussalam
Foto : WanitaIndonesia.co

TULOLA memilih 5 tarian Nusantara Saman dari Nanggroe Aceh Darussalam, Serimpi dari Keraton Yogya, Janger tarian pergaulan muda-mudi Bali, Pajoge dari Bone, Sulawesi Selatan, dan Tae Benu dari Pulau Rote, Nusa Tenggara Timur.

“Pemilihan tersebut berdasarkan riset mendalam, butuh waktu panjang. Kemudian kita simpulkan bahwa apa yang ingin disampaikan oleh tarian – tarian tersebut adalah kebahagiaan, ketenangan jiwa, selebrasi, dan juga rasa syukur. Ini penanda yang kemudian kita hadirkan ke ekosistem seni Indonesia, serta masyarakat lewat kegiatan Kawan Nusantara, “pungkas Happy.

Sri Luce Founder, Creative Designer TULOLA melanjutkan, “Kami berkolaborasi dengan Augeste untuk menggaungkan upaya transendensi warisan budaya adi luhung bangsa menjadi sebuah maha karya bernuansa kontemporer nan unik di bidang mode.”

“Tercipta lewat tangan-tangan kreatif busana, serta perhiasan dengan DNA Nusantara. “Kolaborasi ini merupakan jalinan yang saling melengkapi. Auguste mengedepankan desain yang berstruktur, yang kemudian disempurnakan oleh saya dengan pola desain yang menopang, “terang Sri.

Tae Benu hadirkan citra elegan nan anggun
Foto : WanitaIndonesia.co

The Power of “The Dancer”

5 karya seni instalasi yang memadukan busana dengan aksesoris menjadi penanda peradaban leluhur yang berhasil dirawat, serta dilestarikan dengan selera global oleh generasi penerus. Terlihat catchy dengan tampilan perhiasan TULOLA yang menjadi elemen penghias busana Tari Saman yang dinamis, enerjik oleh penari wanita, maupun pria. Hadir model bros tanpa elemen, serta aksen menjuntai berhiaskan mutiara.
Bagian leher dan kedua ujung bagian tangan berhias material serupa manik-manik biji.

Tae Benu menghadirkan inspirasi berupa cincin berukuran besar berbentuk bunga emas. Elemen selendang merah dirangkai dengan banyak beads batu… merah kecil. Hiasan lainnya berupa pending emas bercorak modern dengan aksentuasi juntaian halus material logam berwarna emas yang dibentuk abstrak.

Serimpi dengan perhiasan ikonik pada bagian tengah pakaian sisi kanan – kiri berupa elemen logam yang dibentuk menyerupai sebuah obyek, diberi hiasan mutiara air tawar bundar kecil yang menyambung pada bagian bawah berupa rangkaian mutiara kecil menjuntai hingga ke kaki.

Serimpi hadirkan DNA klasik dengan looks modern
Foto : Istimewa.

Pajoge ikonik dengan tampilan longtorso pakaian dalam pelengkap kebaya, terbuat dari lembaran tipis logam bewarna emas berhias mutiara, catchy berupa jalinan tipis logam berbentuk abstrak pada bagian bawah.

Leher berhias kalung chocker berbentuk modern, dipermanis dengan elemen batu kecubung.
Penari membawa kipas berhias kecubung mentah mengkristal, sebaran Mother of pearl, serta elemen bunga emas. Bagian bawah kipas diberi hiasan berupa juntaian beads kecubung berhias bunga emas,
yang menampilkan aura kemewahan.

Pajoge terlihat catchy dari paduan warna busana, dan aksesoris  premium
Foto : WanitaIndonesia.co

Janger mengedepankan elemen pelengkap berupa pending berbentuk kipas di kanan – kiri busana, dipercantik dengan susunan bunga yang diatur bertrap, serta juntaian rangkaian mutiara kecil.

Turut memberikan komentar Franka Franklin Co-Founder, CEO TULOLA, “Lewat semangat kegotongroyongan yang senantiasa menghadirkan keguyuban dari sejumlah kiprah anak bangsa. Kami ingin memberikan ruang khususnya buat pelaku UMKM dengan karya ber-DNA Indonesia, yang memiliki semangat serupa dalam memaknai ke Indonesiaan pada Perayaan Kawan Nusantara “The Dancer” untuk terus bertumbuh, maju, dan memberi sinar bagi industri ekonomi kreatif Indonesia. ”

Janger Modernitas dinamis nan membumi
Foto : WanitaIndonesia.co

Frangka menambahkan, “Produk-produk hebat yang memperkuat kilau Indonesia di mata dunia merupakan industri lifestyle dengan kategori fashion seperti Batik Chic, Losari, Kraton, Calla The Lable, KALA Studio. Brand tas Long Story Short. Pada kategori footware lewat Svri, Parfum berupa produk Sadewi
Sedangkan produk
beauty/Skincare diwakili Duvaderm. “

Exit mobile version