TGA Mengemas Kuliner Nostalgia Lintas Generasi Dukung Perjalanan Emas Summarecon

Ki-ka : Founder Gastronusa, Edwin Pangestu, Director Summarecon, Soegianto Nagaria, Owner, Chef Warung Thailand SCI, Philip, Owner Bakmi Aloi, Mella Halim merayakan 50 Tahun Summarecon lewat event kreatif TGA. Foto : WanitaIndonesia.co

WanitaIndonesia.co, Jakarta – HUT Ke – 50 PT Summarecon Agung Tbk memberikan penghormatan, apresiasi kepada para perintis rasa yang merupakan sosok – sosok gigih. Mereka sukses membangun fondasi kuliner di Kelapa Gading, hingga membentuk rasa yang khas.

Kreativitas, dan inovasi menjadi DNA Summarecon dalam memeringati HUT Ke – 50. Lekat dengan nostalgia rangkaian acara dibuka dengan The Gading Archive (TGA), yang dihadirkan dalam bentuk ekshibisi,
eksplorasi rasa serta platform digital yang didedikasikan untuk keberlanjutan wirausaha kuliner, agar lestari di setiap generasi.

Keberadaan wilayah Kelapa Gading terukir apik dalam pengembangan Kota Terpadu Summarecon Kelapa Gading, yang memiliki keberagaman kuliner dengan citarasa otentik, sedari dulu dipuja masyarakat.
Upaya untuk merangkum para pelaku usaha, yang memberikan kontribusi terhadap pengembangan kawasan, menjadi salah satu niat mulia pengembang.

Mereka tak serta merta melupakan persona – persona spesial ini. Baik pelaku usaha legendaris, yang kepemilikan usahanya telah dilanjutkan oleh generasi kedua, maupun para pelaku usaha pendatang baru yang dengan kreativitas serta inovasi.

Kehadirannya diapreasi, memberi magnet bagi kemashyuran bagi wilayah yang dikaitkan dengan konsep badan naga. Menurut Feng Shui, lokasi ini dianggap membawa keberuntungan.

Director Summarecon, Soegianto Nagaria menyampaikan, “Momen Hut Kelapa Gading Ke – 50 di tahun 2025 dibuka dengan mengemas beragam acara, lewat napak tilas pengalaman inspiratif, dari pengembangan Kota Terpadu Summarecon Mall Kelapa Gading. Nostalgia dibuka dengan pengalaman rasa akan kuliner klangenan, yang keberadaan berserak di area Kelapa Gading, kemudian dihimpun lewat sebuah kurasi di The Gading Archive (TGA).”

“Upaya berkelanjutan ini bertujuan untuk mengangkat kembali kuliner Kelapa Gading, sekaligus memberikan apresiasi kepada para pelaku usahanya, “terang Soegianto.

 

Director Summarecon, Soegianto Nagaria membuka TGA, ajak masyarakat larut dalam kelezatan nostalgia menu Legendaris, dan Kuliner Only in Gading, di GAFOY lalu berlanjut ke tempat pelaku usahanya.
Foto : The Gading Archive.

Ide Kreatif Lewat Pelaku Usaha Ikonik

Soegianto menambahkan, “Tak banyak yang tahu, Summarecon melakukan pengembangan kawasan pertama yaitu Summarecon Kelapa Gading di tahun 1975, salah satu inovasinya dengan menghidupkan kawasan. Kami mendatangkan pelaku usaha kuliner Pecenongan di tahun 1983 dalam bentuk warung – warung sederhana. Ide jenius di masanya tersebut sukses, direspon sangat baik oleh penghuni perumahan serta masyarakat yang tinggal di luar wilayah Kelapa Gading. ”

Soegianto melanjutkan, “Buah manis dari upaya sepenuh hati tersebut, menjadikan kawasan semakin berkembang, dan maju. Pun halnya dengan keberadaan pelaku usaha kuliner. Mereka yang awalnya menempati tempat usaha sederhana kemudian pindah ke ruko serta area di pusat perbelanjaan yang lebih prestisius.”

“Inspirasi inilah yang akan kami hadirkan kembali, sebagai saksi atas beragam upaya, kegigihan para pelaku usaha yang tumbuh berkembang bersama Summarecon. Ini menjadi lintasan sejarah emas, karena tak hanya berfokus pada aspek kemajuan usaha kuliner, yang telah menorehkan cerita menarik lintas generasi.
Hadir upaya pelestarian memori, sekaligus menghargai budaya, dan dedikasi. Juga upaya untuk mempererat tali persaudaraan, “tegas Soegianto.

“Sebuah inisiatif yang menginspirasi, mengajak kita merenungkan kembali betapa pentingnya keberadaan kuliner dalam membentuk identitas, menjaga kehangatan sebuah komunitas. Diantaranya kami maknai dengan mengapresiasi para pelaku usaha kuliner, yang keberadaannya telah memberikan warna bagi kemajuan Kelapa Gading. Mereka ini sejatinya pejuang yang telah membersamai keberadaan kami, lewat kiprah berkelanjutan sebagai pebisnis kuliner mumpuni, “imbuhnya.

Baca Juga :  Smoothi-licious
Foto : The Gading Archive

GAFOY, Makan Lezat di Tempat Prestisius

Selaras dengan Soegianto, Founder @Gastronusa, Edwin Pangestu menyampaikan pendapatnya.
Ia melihat perkembangan kuliner Kelapa Gading bisa sepopuler sekarang berkat keberadaan serta dukungan Summarecon.

“Pengembang tak hanya memfasilitasi, juga turut berperan dalam menerapkan strategi promosi jitu seperti menyelenggarakan perhelatan akbar Jakarta Fashion & Food Festival, kemudian terus berlanjut lewat keberadaan GAFOY, pusat kuliner yang dipadukan dengan tempat hang-out. Keberadaannya sukses memikat lintas generasi khususnya Milenial, dan Gen-Z. Mereka menjadikan kawasan tersebut sebagai melting pot prestisius di Jakarta Utara, “ujar pria yang mengaku sedari kecil hingga dewasa tinggal, dan besar di Kelapa Gading.

Wilayah tempat tinggalnya itu, sejak dulu memiliki predikat sebagai lokasi kuliner terlezat di Jakarta, yang tak terbantahkan. Namun Edwin melihat ada perbedaan mencolok keberadaan pelaku usaha kuliner terdahulu dengan yang sekarang.

Semasa kecil, ia melihat para pelaku usaha kuliner berjualan secara konvensional. Bermodal gerobak kecil atau menempati warung sederhana. Mereka hanya berpikir dapat hidup dengan berbisnis kuliner. Edwin menilai pedagang hanya sekedar berjualan makanan saja, tanpa memerhatikan aspek penting pendukung usaha mereka.

Beruntung lewat keberadaan pengembang PT Summarecon Agung Tbk yang menginisiasi serta melakukan peran berkelanjutan, dengan menghadirkan dinamika perubahan. Salah satunya menyasar ke para pelaku usaha kuliner konvensional, agar dapat lestari serta naik level dengan menempati area ruko, maupun di pusat perbelanjaan.

“Lewat keberadaan ruko yang dijadikan sebagai tempat usaha, kawasan kuliner Kelapa Gading kian berkilau, memberi warna akan keberagaman citarasa otentik nan paripurna.
Sebagai salah satu center point, area Kelapa Gading terdepan dikarenakan memiliki beragam genre kuliner populer Nusantara, Internasional, kuliner fusion hingga kuliner kekinian, “terangnya.

“Jika dahulu ada joke mau makan enak ya harus ke Kelapa Gading, mau cari lokasi kuliner prestisius harus di tempat lain. Kekinian berubah “Mau makan enak di lokasi prestisius, pastinya ada di GAFOY, Kelapa Gading, “ujar pria penikmat hawker food sejati.

Walau bersahaja Warung Thailand SCI menyimpan oase kelezatan otentik kuliner Thailand, dan Peranakan.
Foto : Istimewa.

Perkenalkan Cara Makan Berbudaya

Melanjutkan, Owner, dan Chef Warung Thailand SCI, Philip yang kekinian sedang viral. Pelaku usaha berbasis kuliner Thailand otentik serta kuliner Peranakan mengaku tergiur, untuk membuka bisnis di wilayah Kelapa Gading. Utamanya daya pikat lokasi yang ikonik dengan keberagaman kuliner khas.

Lewat Warung Thailand SCI, ia menawarkan cara baru menikmati kuliner secara berbudaya, yang tak terpengaruh oleh konsep serta hiruk-pikuk bisnis kuliner sejenisnya, belakangan pertumbuhannya sangat masif di Indonesia.

Awalnya hanya sebuah tempat makan kaki lima sederhana dengan kapasitas terbatas. Seiring keberadaannya yang menjadi buah bibir pembeli, Chef Philip pindah ke sebuah ruko di Kelapa Gading.

“Saya mengedepankan kualitas bahan seperti penggunaan ikan serta seafood segar yang dipadukan dengan bumbu, serta saus racikan rumahan. Andaipun ada beberapa varian ikan serta seafood yang harus disimpan di freezer, kualitas merupakan hal yang utama.
Oleh karenanya sebagian besar bahan pangan hanya tersedia untuk diolah dalam waktu sehari, “ujar Chef yang bertahun-tahun mempelajari kuliner Thailand di negara asalnya.

Interaksi dengan pembeli dihadirkan secara menarik.
Calon pembeli harus melihat menu di Instagram Warung SCI karena variannya selalu berubah setiap hari. Lanjut memesan untuk makan di tempat. Upaya reservasi seringkali butuh waktu. Harus menunggu antrian panjang, mengingat kapasitas resto yang terbilang kecil, sedangkan minat pengunjung terbilang cukup banyak. Tak terelakkan ada yang tetap menahan sabar saat harus menanti selama 2 bulan!.

Baca Juga :  Ikan Kembung Bertelok

Biasanya reservasi dapat dilakukan di awal bulan untuk periode santap bulan berikut.
Untuk pemilihan menu dapat dilakukan H-1 atau beberapa jam sebelum kedatangan, dikarenakan menu menyesuaikan dengan hasil tangkapan nelayan maupun ketersediaan bahan berkualitas yang dijual di luar.

Lewat Warung Thailand SCI, Chef Philip ingin menghadirkan warna baru lewat interaksi penjual serta pembeli yang ‘berbudaya’. Pemilik mengaku terinspirasi dari kedua gurunya, Chef profesional di Thailand yang mengajarkannya untuk menjual serta menyajikan hanya makanan terbaik. Karenanya dia menerapkan strategi jitu dengan membatasi kunjungan, agar
agar fokus untuk menghasilkan citarasa kuliner Thailand serta menu Peranakan. Kesemuanya dimasak dengan menggunakan bahan-bahan segar serta bumbu, dan saus istimewa racikannya sendiri.

Karena tak memasak dalam porsi banyak, Chef Philip senantiasa mengolah langsung kuliner buat tamu-tamu spesialnya. Sebutlah itu Tom Yum Goong, Pomelo Salad, Tiger Prawn Saus SCI yang kesemuanya tersaji yummy!. Di sini menjadi oase kuliner menu berbahan ikan serta seafood.

Momen menarik penuh kejutan ekshibisi TGA.
Foto : The Gading Archive.

Sinar Terang Kala Berbisnis di Kelapa Gading

Tak kalah inspiratif cerita dari pemilik bisnis kuliner Bakmi Aloi, yang menjadi salah satu kuliner legendaris kuliner di TGA. Mella Halim, Owner Bakmi Aloi hadir khusus pada Konferensi Pers. Wanita enerjik ini sangat antusias menceritakan ihwal bisnis kuliner keluarganya.

Usaha yang dirintis oleh orang tuanya sejak tahun 1982 di Palembang, mampu berkembang karena konsisten dalam beragam hal. Kian populer ketika hadir di wilayah Kelapa Gading karena instuisi bisnis orang tuanya.
“Beliau melihat prospek bisnis kuliner di Kelapa Gading bakalan maju, dikarenakan tingginya permintaan akan kuliner otentik berbasis mi, “kenang Mella.

“Kami mulai membuka usaha di Jalan Kelapa Kopyor pada tahun 2021. Waktu itu hanya ada dua pedagang bakmi.
Bakmi Aloi tersaji khas menggunakan piring tanpa mangkuk layaknya bakmi lainnya. Selain penyajian, kunci sukses utamanya ada pada rasa yang konsisten lewat dengan penggunaan bumbu yang ditakar untuk menghasilkan citarasa otentik. Penting aspek kebersihan yang menjadi konsen utama untuk memikat pelanggan, “imbuh Mella.

Mella melanjutkan, “Saya merupakan generasi kedua, pewaris serta penerus usaha kuliner orang tua. Selama berbisnis, saya turut merasakan perjalanan yang tak mudah, jatuh – bangun. Kesemuanya merupakan dinamika bisnis yang wajar.”

Ekspansi menjadi salah satu kunci sukses bisnis, saat ini Bakmi Aloi hadir di berbagai kota besar seperti Bandung, Surabaya, Semarang, Lampung serta di daerah asal Palembang.

“Saya melihat prospek bisnis di Kelapa Gading sangat menjanjikan, karena daya pikat lokasi, kepopuleran, permintaan serta dukungan sepenuh hati manajemen Summarecon, yang sampai saat ini terbilang sangat luar biasa, dan membanggakan, “ujarnya.

“Apa yang belum bisa kami raih serta lakukan, Summarecon dukung dengan sepenuh hati, teristimewa pada momen HUT Ke – 50. TGI merupakan event kreatit, dan sangat spesial bagi keberlanjutan usaha kami, “pungkas Mella.

Baca Juga :  Yougwa Danau Sentani Resmi Membuka Cabang Keempat di QBig BSD City

Soegianto melanjutkan, “Esensi dari event TGA ini selain menghimpun kuliner legendaris, dan Kuliner Only in Gading yang berserak, yang keberadaannya sangat lekat dengan lidah masyarakat. Ke depan, kami menginginkan masyarakat untuk melanjutkan menikmati kuliner di tempat asalnya, yang berada di seputaran Kelapa Gading.”

“Penting, dikarenakan untuk mendapatkan pengalaman terbaik dari sebuah perjalanan kuliner yang istimewa, masyarakat harus berkunjung ke tempat usahanya langsung. Selain dapat menikmati kesegaran serta kelezatan kuliner tersebut, daya pikat ambience yang senantiasa dipenuhi pengunjung serta bila memungkinkan dapat berinteraksi langsung dengan para pelaku usahanya, “saran Soegianto.

TGA berlangsung di The Gading Archive Pop-Up Space, GAFOY, Summarecon Mall Kelapa Gading, sejak Sabtu, 24/5 hingga 29 Juni, mulai pukul 11.00 – 20.00 WIB.

Larut Dalam Kelezatan TGA

“TGA Season Pertama akan menghadirkan 20 pelaku usaha kuliner, menyusul tenant-tenant unggulan lainnya di Kelapa Gading, yang kesemuanya memiliki cerita menginspirasi, “tambah Soegianto.

Konsep TGA dihadirkan lewat ekshibisi kuliner legendaris dengan instalasi menarik,
dan pengalaman multi sensori. Kian menginspirasi dengan kehadiran artefak serta simbol perjuangan para pelaku usaha kuliner, yang ditampilkan dengan visi, untuk memastikan warisan citarasa Kelapa Gading terus hidup, dinikmati serta diwariskan ke generasi mendatang.

Pengunjung dapat menikmati highlight dua genre kuliner unggulan hasil kurasi berupa Kuliner Legendaris, dan Kuliner Only in Gading.
Di jajaran Kuliner Legendaris sejumlah pelaku usaha favorit dapat dijumpai seperti Home made Bakery, Pempek Palembang & Otak-otak 161, Gado-gado AA, Bakmi Tan, Rumah Makan Marannu, Warung Tahu, Wiro Sableng, Si Jempol, Sari 21, Bakmi Aloi, Kuetiau Kelapa Gading, Christy Pudding, dan Es Krim Brasil.

Kuliner Only in Gading menampilkan 7 resto pilihan seperti Martabak Bong Ngian, Bakso Ragil, Ippeke Komachi, Sate Afrika H. Ismail Coulibaly, Warung Thailand SCI, Nasi Uduk Lapangan Tenis, dan Unank Juice.

Food Passport ajak masyarakat merasakan keseruan menikmati kuliner pilihan TGA, di tempat pelaku usahanya sembari beradu cepat dapatkan hadiah.
Foto : WanitaIndonesia.co

Inovatif Terdepan Program Food Passport, Workshop Cantik

Last but not least setiap perhelatan yang diselenggarakan oleh Summarecon, tentunya akan menyertakan kemeriahan yang dikemas apik oleh panitia penyelenggara.
Jangan lewatkan untuk mengikuti Program Food Passport, yang mengajak pengunjung untuk menikmati sejumlah varian kuliner yang telah ditentukan, di tempat para pelaku usahanya.

Caranya mudah, daftarkan diri Anda di GAFOY untuk mendapatkan TGA Food Passport. Langkah berikut, segera lakukan wisata kuliner di 20 destinasi terpilih, dan pesan menu yang telah ditentukan. Info menu bisa dilihat pada halaman dalam Food Passport.

Usai menikmati kuliner otentik pilihan, mintalah ke pemilik resto untuk menstempel Food Passport Anda. Para pengumpul stamp tercepat kemudian bergegas menukarkan hadiahnya, berhak mendapatkan hadiah istimewa selama persediaan masih ada seperti botol Corkcicle, dan Instax Camera.

Bagi yang senang berkreasi membuat aneka ketrampilan, dapat mengikuti beragam workshop kreatif secara cuma-cuma. Rangkaian workshop diselenggarakan di setiap akhir Minggu. Agendanya meliputi Custom Acrylic Keychain, DIY Drip Coffee Bag with Strada Coffee, DIY Postcard /Poster Station, Drink & Kerupuk Kiost, dan DIY Indonesian Spice Station.

Info : www.thegadingarchive.com
Instagram : @thegadingarchive