wanitaindonesia.co, Bandung – Jawa Barat – Perjalanan Ridwan Kamil dan keluarga dari Swiss kembali ke Indonesia menjadi perjalanan yang berat dan memilukan.
Setelah seminggu menanti kepastian akan ditemukan jasad anak tersayangnya Emmeril Kahn Mumtadz yang belum membuahkan hasil, Ridwan Kamil memutuskan untuk pulang ke Indonesia. Tanggung jawab selaku Gubernur merupakan prioritas usai cuti yang diajukannya selesai.
Ridwan Kamil sampai di Bandara Soekarno Hatta pukul 15.30 WIB, Jum’at 3 Juni 2022, kemudian melanjutkan perjalanan ke Bandung melalui jalur darat dan tiba di Gedung Negara Pakuan, pukul 18.35 WIB.
Hamparan karangan bunga ucapan duka cita dari institusi, pejabat, tokoh masyarakat hingga masyarakat biasa memenuhi area luar Gedung Pakuan bunga menyambut kedatangannya. Selain karangan bunga papan, terlihat pula kelompok milenial yang mengikatkan ratusan tangkai bunga mawar pada pagar besi Gedung Pakuan. Pada bunga disertakan foto copy dari foto Eril yang sedang memegang syal Persib Bandung.
Tiba di area dalam rumah dinas suasana langsung mengharu biru.
Tangisan duka menguar dalam cuaca dingin Kota Bandung.
Video suasana penyambutan Ridwan Kamil sekeluarga diunggah di akun Instagram @jabarquickresponse.
Terlihat pasutri yang sedang ditimpa musibah yang maha berat ini bersimpuh di pangkuan ibu mereka masing-masing. Ridwan Kamil langsung menangis sesugukkan mencurahkan perasaan sedih dan gelisahnya atas wafatnya Eril, yang hingga detik ini jasadnya masih juga belum ditemukan.
Ibunda Ridwan Kamil Tjutju Sukaesih terlihat ikut menangis sambil berusaha menegarkan anak lelaki kebanggaan keluarganya ini. Tangan rentanya mengelus dan menepuk-nepuk pundak Ridwan Kamil. Yang hadir larut dalam perasaan sedih mendalam, sebagian ikut menangis.
Caption pada video :
“Tiada yang dapat menggantikan kekuatan cinta kasih orang tua kepada anaknya.
Hangatnya pelukan dan senyuman mereka begitu menenangkan.”
Flash back hari terakhir di Bern-Swiss sebelum bertolak ke Indonesia, Ridwan Kamil sekeluarga kembali melakukan kebiasaan mendatangi sungai Aare, lokasi hilangnya buah hati mereka.
Terlihat ia mengumandangkan adzan, kemudian menjadi imam sholat gaib untuk Eril. Sholat gaib diikuti oleh keluarga terdekat. Setelah sholat Ridwan, Atalia dan Zahra, (adik Eril) kembali ke sungai Aare.
Ia dan Zahra terlihat mengapungkan setangkai mawar merah muda, terlihat Atalia berdiri sambil menyentuh pundak suaminya. Ritual ini merupakan ungkapan atas keikhlasan keluarga melepas kepergian Eril dalam dinginnya air sungai Aare.
Momen sedih pun terus berlanjut kala ia mengikat name tag bertuliskan :
“In Loving Memory of Emmeril Kahn Mumtadz.
Lahir : 22 Juni 1999, New York City
Wafat : 26 Mei 2022, Bern – Swiss.
Ridwan Kamil juga menuliskan pesan puitis menyentuh relung qalbu yang membacanya. Pesan khusus tersebut ditujukan kepada mahluk Allah, “Sungai Aare.”
“Wahai Sungai Aare. Sebagai sesama mahluk Allah SWT, aku titipkan jasad anak kami kepadamu.
Sudah ku kumandangkan adzan terbaikku di hadapanmu.
Bahagiakan dia dalam keindahanmu.
Selimuti dia dalam kehangatanmu.
Lindungi dia dalam kemegahanmu.
Jadikan doa kami sebagai penerang jasad syahidnya di dasarmu.
Engkau sudah ditakdirkan sebagai tempat terindah dan terbaik baginya untuk bertemu dengan pemilik sejatinya, Allah SWT.
Berjanjilah kepadaku Wahai Sungai Aare. ”
” Innalillahi Wainna ilahi rojiun”
Dengan ini kami secara resmi melepas dan mengikhlaskan sepenuh hati atas berpulangnya anak kami tercinta ananda Emmeril Kahn Mumtadz. (RP).