
WanitaIndonesia.co, Jakarta – PT Ekonomi Sirkular Indonesia atau dikenal dengan Surplus Indonesia, startup pertama di Tanah Air yang berhasil meraih sertifikasi B-Corp, memperkenalkan aplikasi terbaru bertajuk Clearance Sale App. Aplikasi ini menghadirkan konsep belanja hemat hingga 80 persen dengan tetap menjaga keberlanjutan lingkungan.
Mengusung prinsip recommerce, Surplus menjual kembali produk-produk baru yang tak sempat terjual, barang retur, item dengan cacat minor, serta stok berlebih dari berbagai kategori. Inisiatif ini bukan hanya membantu masyarakat dalam memenuhi kebutuhan dengan harga terjangkau, tetapi juga mengurangi limbah dan dampak lingkungan.
CEO Surplus, Agung Saputra, mengatakan, “Kami ingin memberikan solusi belanja hemat dan ramah lingkungan melalui satu aplikasi yang dapat memenuhi kebutuhan masyarakat. Tidak hanya itu, masyarakat bisa berkontribusi dalam mengurangi limbah dan menciptakan dampak positif bagi bumi ini. Dengan pendekatan ini, Surplus berupaya menciptakan pengalaman belanja yang mudah sekaligus mendukung ramah lingkungan.”
Melalui kampanye #PastiDiskon Tanpa Syarat Hingga 80%, Surplus menawarkan berbagai keuntungan bagi konsumen dan mitra bisnis. Para pengguna dapat memperoleh produk berkualitas dengan harga miring, sementara para pelaku usaha dapat menekan biaya pembuangan barang, mengurangi kerugian, serta memperluas pasar ke segmen yang lebih peduli lingkungan. Surplus juga memastikan seluruh produk yang dijual telah melalui proses kurasi ketat agar tetap aman dan layak digunakan.
Tak hanya terbatas pada makanan dan minuman, kini Surplus juga menjual aneka kebutuhan rumah tangga, pakaian, kupon diskon, dan produk lainnya. Hingga saat ini, Surplus telah menyelamatkan lebih dari 400.000 produk atau setara 10.000 ton, menghindarkan kerugian ekonomi senilai lebih dari satu juta dolar AS, dan menurunkan emisi lebih dari 10 juta CO2e.
Sandiaga Uno, Advisor Surplus, turut menyampaikan optimisme terhadap dampak inovasi ini. “Saat ini, Indonesia masih jadi salah satu penyumbang limbah makanan terbesar di dunia. Dengan inovasi karya anak bangsa seperti Surplus kita yakin bisa berubah bersama. Lebih lagi lewat pilar 3P: People, Planet, Prosperity, tentunya kita optimis ini bisa membawa kita satu langkah lebih dekat menuju visi besar Indonesia Emas 2045,” ujarnya.
Berbagai mitra dari sektor berbeda juga telah bergabung dalam ekosistem Surplus, merasakan manfaat dari inovasi ini. Oktavianus Kusuma, National Head of Marketing & Merchandising Atria, menuturkan, “Surplus membuka jalur distribusi baru bagi kami untuk mengoptimalkan produk Clearance. Selain mendukung penjualan, kami juga dapat memperkenalkan Atria kepada konsumen baru yang peduli dengan nilai-nilai lingkungan.”
Hal senada disampaikan Tania Wirjakusuma, COO Freshly Baked by Origin Bakery. Ia menilai kolaborasi ini mampu memberikan dampak ganda. “Sebagai pelaku F&B, food waste selalu menjadi tantangan tersendiri. Dengan adanya Surplus, kita bisa meminimalkan produk yang terbuang, sambil menarik pelanggan baru yang ingin menikmati makanan kami dengan harga yang lebih hemat. Win-win solution untuk bisnis dan bumi.”
Beberapa mitra lainnya yang turut mendukung peluncuran aplikasi ini antara lain JuLing (Juicible Keliling), Juicible, Imperfashion, Ultimate U, 23 Fragrance, Kantong plastik berbahan murni, New Sgitiga, dan Dolarindo Money Changer yang dikenal sebagai kedai valas lokal dengan layanan antar gratis.
“Surplus sangat berkomitmen untuk memastikan bahwa setiap transaksi yang terjadi di platform kami memberi manfaat sosial dan lingkungan. Kami berharap dapat berperan aktif dalam menciptakan masa depan yang lebih berkelanjutan dan penuh kepedulian terhadap lingkungan,” tutup Agung. (SRV)