Sukses Menjalankan Program Bayi Tabung Dhea Ananda Ceritakan Perjuangan 13 Tahun Bersama Suami

Dhea-Ariel dan Sanne 13 Tahun berjuang untuk mendapatkan buah hati.( Foto : Istimewa.)

WanitaIndonesia.co, Jakarta – Mantan penyanyi anak Trio Kwek Kwek Dhea Ananda memiliki pengalaman seru, penuh perjuangan berliku untuk memiliki buah hati.

13 tahun dilalui untuk mendapatkan Sanne El Azhar, bayi perempuan cantik, sehat, serta menggemaskan dilalui Dhea dan suaminya Ariel Nidji pada saat menghadiri acara Selebrasi 300 Bayi Bocah Indonesia “The Bocah Unique Journey” di Jakarta.

Dihadapan para pasutri yang mendambakan kehadiran buah hati, Dhea menyebarkan ‘virus’ semangat menceritakan pengalamannya kala berjuang sambil memangku Sanne (baca Sane). Menurut Dhea keberhasilan melaksanakan Promil berkat dukungan penuh suaminya, keluarga besar, serta peran para dokter ahli dari Pusat Fertilitas Bocah Indonesia.

Dhea-Ariel merupakan satu dari ratusan pasien yang sukses menjalankan program IVF ( In-Vitro Fertilization), yang lekat di masyarakat dengan nama bayi tabung.
IVF merupakan teknik kehamilan yang dilakukan dengan cara mengambil sel telur dari istri, dan membuahinya dengan sel sperma suami yang dilakukan di laboratorium.

Sebelum menikah dan pada awal pernikahan, Dhea dan Ariel tak risau karena belum dikaruniai buah hati. Pertanyaan, maupun permintaan dari kedua orang tua, sahabat dan teman-teman mereka jawab singkat, “Belum dititipkan amanah.

Belakangan saya sadar, setelah diberi anugrah Sanne, dulunya saya terbilang ego dan kudet (kurang up-date) seputar permasalahan organ reproduksi, persiapan psikis, serta lifestyle hidup sehat agar dapat dengan mudah dikaruniai anak. Pun demikian halnya dengan suami.

Hingga memasuki tahun ke – 10 usia pernikahan, kami dan keluarga besar resah. Kok anak dan cucu yang diharapkan tak jua datang. Dhea pun melakukan Promil (program hamil) pada sejumlah klinik, namun upayanya tersebut masih belum membuahkan hasil.

“Aku sempat stres, sampai-sampai harus rehat selama setahun, sementara suamiku biasa saja dan selalu optimis untuk mencoba ke klinik lainnya.”

Berkat rekomendasi kerabat, serta mendengar langsung testimoni pasien lainnya, Dhea dan Ariel kemudian melakukan Promil di Pusat Fertilitas Bocah Indonesia, yang berlokasi di Rumah Sakit Primaya – Tangerang – Banten.

Awal Kebahagiaan, serta Kehidupan Baru Dimulai.

Saat berkonsultasi, serta berinteraksi dengan tenaga medis, serta staff, aku dan suamiku terkesan dengan pelayanan yang diberikan. Profesional, tanya jawab mendetil, direkam, lalu diberikan gambaran seputar permasalahan, tahapan-tahapan yang harus dilakukan. Gaya bahasanya ringan, mudah dimengerti oleh pasien.

Saat menghadiri Selebrasi 300 Bayi Bocah Indonesia( Foto : WanitaIndonesia.co)

Para dokter mumpuni tersebut merupakan persona ramah, sangat menghargai pendapat kami, jadi pendengar yang baik utamanya soal keluhan. Didukung oleh fasilitas peralatan kesehatan yang lengkap dan modern, membuat aku dan suamiku memiliki keyakinan program hamil akan sukses, “kenang Dhea.

Saat melakukan Promil, Dhea didampingi dr. Cynthia Agnes Susanto, BMedSc, Sp.OG, sedangkan suaminya ditangani oleh dr. Tiara Kirana Sp. And PFBI.
Kinerja dokternya sangat profesional, ilmu psikologinya juga hebat lho. Mereka melayani layaknya seorang sahabat yang membuat diriku kian pede dan merasa nyaman saat menceritakan ikhwal rekam medik, serta hal lain yang berkaitan dengan lifestyle.

“Aku semakin yakin akan sukses, karena suamiku pun harus melakukan pemeriksaan organ reproduksinya secara komprehensif, kemudian menjalankan treatment khusus. Padahal di tempat sebelumnya dia tak ikut diperiksa lho, “imbuh Dhea.

Beragam treatment kemudian dijalankan berdasarkan pemeriksaan, serta analisa dokter, diantaranya Laparoskopi. Pemeriksaan pada bagian rahim untuk mengetahui gangguan pada organ reproduksi, miom maupun kista. Dhea didiagnosis mengalami gangguan penyumbatan pada kedua tuba falopi.

Tuba Falopi merupakan bagian dari sistem reproduksi wanita, berupa saluran yang menghubungkan indung telur (ovarium) dengan rahim. Saluran berperan penting
dalam proses menstruasi dan pembuahan. Jika tersumbat wanita akan sulit hamil. Pada kasus ringan, tuba falopi cukup dibersihkan, namun Dhea harus menjalani proses pengangkatan.

Aspek psikis, serta gaya hidupnya juga dibenahi, diantaranya membatasi berinteraksi dengan sosial media, mendengar omongan negatif masyarakat yang sering menyalahkan kaum wanita, jika sebuah pernikahan belum dikaruniai anak. Penting untuk memohon kepada Allah agar dikaruniai anak yang lucu kata Dhea.

Dhea menambahkan, “Efek kalap ingin segera mendapatkan momongan, membuat upaya treatment yang aku jalankan terasa lama. Aku tak kuat dengan siksaan batin kala melihat seorang ibu sedang menggendong bayinya yang lucu, atau berpapasan dengan anak-anak kecil yang cantik dan ganteng menggemaskan, “Iiiih, maunya ingin seperti mereka lho.”

Dhea-Ariel dan peran Pusat Fertilitas Bocah Indonesia ( Foto : Istimewa.)

Karena baru pertama menjalankan Promil dengan layanan terstandar internasional, Dhea sempat stres dan terkendala saat akan melakukan embryo transfer. Dinding rahimnya selalu tidak siap untuk melaksanakan tahapan tersebut. Butuh waktu hingga 9 bulan hingga akhirnya berhasil.

Setelah dua minggu embryo transfer, test pack menunjukkan hasil positif, didukung oleh hasil beta – HCG yang cukup tinggi. “Alhamdulillah, aku hamil dan melahirkan bayi cantik Sanne pada 14 Juni 2022, “kenang Dhea terharu.

Selama menjalani Promil aku merasa terkesan dengan sosok dr. Cynthia. “Aku ingat, saat proses embryo transfer yang berkali-kali gagal, dr. Cynthia tak kesal ataupun marah. Juga tak mengguruiku. Ia justru menyarankanku untuk tidak tegang, stres yang akan memengaruhi kondisi rahim, “terang Dhea.

Bagi Dhea, dr. Cynthia merupakan sosok dokter yang bersahabat, sabar, mampu membesarkan hati pasiennya saat galau. Serta melengkapi peran ibu dan kakak saat promil. Dhea dan Ariel pun merasa nyaman dan sangat terbantu. Pun halnya dengan peran dr. Tiara, serta kesemua dokter, tenaga medis, para staff yang bekerja yang mengedepankan profesional, bekerja dengan sepenuh hati, serta cekatan.

Dea pun mengingatkan kepada kaum wanita yang belum, ataupun sedang merencanakan pernikahan untuk lebih memahami dengan masalah kesehatan organ reproduksi.
Jika memiliki kekasih, mintalah mereka untuk melakukan hal yang sama dengan melakukan pemeriksaan sedari awal.

Bagi yang sudah menikah namun belum juga dikaruniai buah hati, segera lakukan pemeriksaan agar penanganannya menjadi lebih mudah dan murah. Serta tingkat keberhasilannya pun menjadi lebih tinggi.
Penting untuk memilih klinik dengan reputasi terpercaya, berdasarkan rekam jejak, utamanya promosi mulut ke mulut, serta testimoni langsung pasien yang sudah melakukannya.

Selain Dhea Ananda, hadir pasutri Wardah Maulina dan Natta Reza yang mengalami permasalahan serupa. “Alhamdulilah, setelah mengikuti Promil di Pusat Fertilitas Bocah Indonesia, kami dianugerahi dengan dua orang anak sekaligus, sehat, menggemaskan, ” kata Wardah yang diiyakan oleh suaminya. (RP).

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini