wanitaindonesia.co – Masa pandemi tidak hanya mengubah lanskap bisnis, tapi juga cara kita merawat tubuh, terutama kulit. Contohnya, terlalu sering mencuci tangan menggunakan desinfektan, pemakaian masker, aktivitas yang berpusat di dalam rumah dan berkurangnya aktivitas luar rumah turut memengaruhi kesehatan kulit. Di hari ketiga Indonesian Women’s Forum 2021, mengambil tema Women in Fast Changing Society, tren kecantikan dan perawatan kulit juga menjadi salah satu bahasan yang dipilih di kegiatan masterclass. Dalam kelas yang berjudul Healthy Habits: Glowing Skin Starts Here, kulit tubuh dan kesehatan tak bisa dipisahkan. Hadir secara virtual sebagai host adalah Patricia Ranieta, alumni Wajah Femina 2015 yang berprofesi sebagai MC dan penyiar radio. Tampil sebagai pembicara di sesi kelas ini antara lain: dokter kulit, Dr. Arini Widodo, Sp.KK, Nurhayatini, Product Manager Bio-Oil, dan nutrisionis Rachel Olsen.
Permasalahan Kulit di Masa Pandemi
Dr. Arini menambahkan, pikiran turut berpengaruh besar. Banyak faktor pemicu stres, misalnya, tiba-tiba harus menjadi guru sang buah hati selama sekolah PJJ (Pembelajaran Jarak Jauh), masalah ekonomi, kesepian, kurang interaksi, dan sebagainya. Akibatnya, muncul penyakit kulit yang sebelumnya belum pernah dialami seperti eksem, kulit kusam dan kering. “Ternyata, kulit kering ini bukan masalah sederhana, tapi dapat membuat kulit kita jadi sensitif terhadap alergen, dan iritan. Pandemik ini semakin memperparah. Penggunaan masker, kadang menyebabkan kita jadi lupa minum, malas buang air kecil, terlalu lama berada di ruangan ber-AC, aktivitas bergerak tidak banyak, dan terlalu banyak duduk membuat kelenjar minyak yang menghasilkan keringat pun tidak aktif,” jelas Dr. Arini.
Secara umum, masalah pada kulit kita berbeda-beda, dipengaruhi oleh faktor usia juga. Dr. Arini mengatakan, usia 20-30 umumnya punya masalah jerawat, usia 30-an mengeluh kulit kering, usia 40 mulai ada flek. Belum lagi, setiap fase kehidupan wanita, yang berhubungan dengan reproduksi dan hormonal, beda lagi masalah yang dihadapi. Hal ini membuat para wanita perlu mengenali karakter kulitnya masing-masing dan mengidentifikasi problemnya.
Foto: Dok. Femina
Kulit Dehidrasi dan Kulit Kering
Berikut adalah beberapa tips perawatan untuk solusi kulit kering dan bermasalah:
Ikuti urutan perawatan kulit yang tepat, dengan mengaplikasikan produk berbasis minyak pada lapisan teratas. Contohnya, setelah wajah dibersihkan dengan facial foam, lalu aplikasikan toner, essence, serum, krim moisturizer, yang terakhir adalah produk berbahan dasar minyak. “Minyak memberikan barrier yang bagus untuk kulit kita. Kalau kita pakai minyak dari tumbuhan, di dalamnya mengandung komponen healing untuk membuat anti inflamasi. Kulit jadi segar, mengandung antioksidan dan antibakterial serta mencegah penuaan dini,” kata Dr. Arini.
Salah satunya adalah produk Bio-Oil. Product Manager Bio-Oil, Nurhayatini, mengatakan, ada dua produk keluaran Bio-Oil, yakni Bio-Oil Skincare Oil atau Minyak Perawatan Kulit dan Bio-Oil Dry Skin Gel atau Gel Kulit Kering. Uniknya Bio-Oil Skincare Oil, walaupun teksturnya minyak, tetapi tidak lengket saat diaplikasikan ke kulit, makanya dikenal sebagai dry oil. Rahasianya terletak pada bahan terobosan Purcellin Oil yang membuat minyak tidak lengket dan mudah terserap kulit.” Produk ini cocok untuk mengatasi masalah stretch mark dan bekas luka. Sedangkan, Bio-Oil Dry Skin Gel, dapat digunakan sebagai produk pelembap atau moisturizer, untuk melembabkan kulit sepanjang hari.
Gunakan sabun yang lembut. Hindari sabun yang memiliki pH terlalu tinggi. Aplikasikan moisturizer segera setelah mandi atau cuci tangan secara rutin.
Nutrisi. Kesehatan kulit tidak melulu soal skin care. Rachel Olsen mengatakan, orang sering lupa bahwa kulit juga butuh nutrisi dari dalam. Rachel menekankan pentingnya sarapan. “Dengan sarapan, nutrisi dalam satu hari lebih terjaga. Selain itu, kebutuhan makronutrien dan mikronutrien harus dipenuhi,” jelas nutrisionis sekaligus influencer dengan akun instagram @sehat.ala.rachel yang gemar memasak ini. Rachel memberi contoh, mengonsumsi smoothies pagi hari yang di dalamnya sudah tercakup makro dan mikro nutrien, termasuk serat sangat baik bagi tubuh dan kulit. Ia menambahkan, serat penting untuk keseimbangan hormon dalam tubuh. Serat bekerja mengikat ekses hormon dan menguatkannya.
Pola hidup sehat holistik. Tidak hanya produk luar untuk kulit dan nutrisi, tapi juga keseluruhan gaya hidup kita perlu diperhatikan dan dijaga agar seimbang. “Kalau badan sehat, kulit juga ikut sehat. Kalau pikiran stres, wajah jadi tidak cerah. Tidur cukup berarti hidrasi juga cukup,” jelas Dr. Arini.