WanitaIndonesia.co, IKN – Tahap pertama PLTS di Ibu Kota Negara (IKN) dengan kapasitas 10 MW kini telah beroperasi untuk menyediakan listrik ke jaringan 20 kV di Kalimantan Timur. Sebanyak 21.600 panel surya telah resmi memenuhi persyaratan untuk memanen energi matahari melalui penerbitan Sertifikat Laik Operasi (SLO) oleh PT PLN (Persero) pada Senin, 3 Juni 2024.
Harjono, Direktur Utama PLN Nusantara Renewables, menyatakan bahwa pencapaian ini adalah langkah strategis untuk mempercepat pasokan energi listrik di IKN. “Penerbitan SLO untuk PLTS IKN menandakan bahwa pembangkit ini telah memenuhi standar keselamatan dan teknis yang ditetapkan oleh PLN. Diharapkan, instalasi ini dapat beroperasi dengan andal dan efisien untuk memenuhi kebutuhan Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP) IKN,” ujarnya.
PLTS IKN mulai menunjukkan dampak positif dalam mengurangi emisi karbon di Indonesia. Dalam waktu singkat, pembangkit ini telah menghemat penggunaan batu bara sebanyak 983,95 ton, serta menghindari emisi sebesar 1.170 ton CO2, setara dengan penanaman 1.600 pohon.
PLTS IKN adalah bagian dari Program Strategis Nasional yang diinisiasi oleh Presiden Joko Widodo. Pembangunan instalasi ini dilakukan dalam dua tahap: kapasitas 10 MW dibangun oleh anak perusahaan PLN Nusantara Power, sementara kapasitas 40 MW sisanya dibangun oleh PT Nusantara Sembcorp Solar Energi (NSSE)—perusahaan patungan antara PLN Nusantara Renewables (51%) dan SembCorp Utilities Pte. Ltd (49%).
Berlokasi di titik dengan iradiasi tertinggi di Kawasan IKN, pembangkit ini diproyeksikan mampu memproduksi 92,8 GWh energi hijau per tahun. Terletak sekitar 5 kilometer dari KIPP IKN, PLTS ini akan menjadi tulang punggung kelistrikan di IKN, dengan potensi pengurangan emisi CO2 sebesar 104.864 ton setiap tahunnya. (srv)