Wanita Indonesia

Sinopsis Film Horor Dark House: Teror Hantui Pasutri di Lereng Gunung Slamet

WanitaIndonesia.co, Jakarta – Lereng Gunung Slamet Baturraden kini divisualkan di film. Berdasar kisah nyata Sukma Ayu 1958, sutradara Hans Wanaghi membuat film horor penuh ketegangan yang intens dengan histori mencekam.

“Sensasinya beda dibanding film horor lain. Berjudul Dark House ini memicu adrenaline penonton yang terjadi di sebuah rumah tua di Baturraden,” beber Hans Wanaghi yang pernah menjadi aktor di film ‘Tutur Tinular’ dan series ‘Saur Sepuh’ V.

Pasutri Arya (Ade Bilal Perdana) dan Dewi (Kirana Ranau) berliburan di rumah tua di lereng Gunung Slamet. Tujuannya untuk program kehamilan. Arya menderita penyakit psikosis yang kerap mengganggu jiwanya.

Namun, teror tiap hari terjadi dengan suara-suara aneh dan barang atau foto berjatuhan di lantai. Dewi lalu mengundang 2 sobat baiknya, Ansel dan Gaby. Ansel menyarankan menggelar permainan Charlie Charlie guna mengusir roh jahat yang mengusik keharmonisan mereka.

Mirip permainan jailangkung, Charlie Charlie melibatkan sebuah pensil di atas kertas dengan kata ‘ya’ dan ‘tidak’. Pensil diharapkan bergerak menunjuk ke jawaban. Permainan ini menjadi viral karena dipercaya libatkan roh dan entitas jahat yang berinteraksi dengan pemain.

Apa yang terjadi di malam itu sungguh mengerikan. Arya yang kesurupan roh jahat malah membunuh Gaby dan Ansel. Dewi ingin menyudahi permainan tapi tak bisa. Teror justru merajalela.

“Saya memanfaatkan artificial light dan artificial audio untuk menghidupkan kengerian,” papar Hans Wanaghi yang mengajak Ismail Sofyan Sani sebagai acting coach dan Ben Q selaku penulis cerita.

Yang unik di film ini, ikut bermain juga seekor anjing ras jenis Belgian Malinois bernama Gomes.
“Anjing ini setia dan penurut. Mengajak anjing tak mudah. Butuh waktu setahun untuk jadi penurut di film horor ini,” imbuh Hans.

Pemeran lain yang menjadi pendukung utama adalah Theo Culven, Delia Alena dan Turackhen. “Semoga Dark House jadi film horor terbaik dan terlaris di Indonesia,” harap produser Marcel Chandrawinata yang kali ini tak jadi aktor.

Produksi Infinix One dan n Citrus Cinema ini akan dirilis di bioskop 12 Juni 2025 bersaing dengan 4 film nasional lain. (GIE)

Exit mobile version