Wanitaindonesia.co, Jakarta, – Signify (Euronext: LIGHT), pemimpin dunia di bidang pencahayaan, hadirkan Philips UltraEfficient LED, sebuah terobosan yang meningkatkan standar efisiensi energi di industri pencahayaan. Teknologi ini menghemat energi hingga 50 persen lebih tinggi dibandingkan dengan LED pada umumnya dan dirancang untuk mengurangi emisi CO2 sambil tetap mempertahankan kualitas cahaya. Dengan masa pakai hingga 100.000 jam, luminer ini 1,5 hingga 3 kali lebih tahan lama dari alternatif LED standar, yang secara signifikan mengurangi limbah dan biaya operasional. Teknologi UltraEfficient LED ini menggunakan LED chip dan driver yang dikembangkan sendiri oleh Signify, dengan efikasi hingga 210 lumens per watt.
Inovasi Philips UltraEfficient LED merupakan salah satu bentuk kelanjutan inisiatif Green Switch yang diluncurkan oleh Signify tahun lalu. Inisiatif Green Switch mendorong kolaborasi seluruh pemangku kepentingan untuk mencapai tujuan keberlanjutan dengan beralih dari pencahayaan konvensional ke pencahayaan LED dan LED terkoneksi.
Acara bertajuk “Flipping the Green Switch: Empowering UltraEfficient LED for a Sustainable Indonesia” berlangsung di Shangri-La Hotel Jakarta pada Kamis (19/9) siang, dibuka oleh Hendra Iswahyudi, Direktur Konservasi Energi Direktorat Jenderal Energi Baru, Terbarukan, dan Konservasi Energi (EBTKE), Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), sebagai pembicara kunci.
Hendra Iswahyudi, Direktur Konservasi EBTKE, Kementerian ESDM, menyatakan, “Efisiensi energi berkontribusi 37% terhadap pemenuhan target penurunan emisi karbon sektor energi di tahun 2030, sesuai dokumen Enhanced NDC. Signify sebagai pelopor pencahayaan hemat energi turut berkontribusi dalam pemenuhan target Enhanced NDC melalui aktivitas penerapan manajemen energi bangunan gedung serta penerangan jalan umum hemat energi.”
Dalam sambutannya, Sukanto Aich, Commercial Leader Professional Signify South East Asia, mengatakan, “Aksi nyata untuk mengatasi dampak perubahan iklim dibutuhkan sekarang juga. Untuk itu, Signify siap membantu pemerintah hingga pelaku industri untuk mencapai target keberlanjutan dengan memperkenalkan inovasi terbaru, Philips UltraEfficient LED, yang dapat mengonsumsi lebih sedikit energi hingga 50% dibandingkan dengan alternatif LED standar. Kami juga mendorong kolaborasi lintas sektor dalam upaya pengurangan emisi karbon melalui inisiatif Green Switch agar manfaat penghematan energi bisa dirasakan masyarakat secara luas.”
Sejalan dengan upaya pemerintah dalam melakukan efisiensi energi, Signify juga terus berinvestasi dalam mengembangkan teknologi LED. “Signify memahami bahwa salah satu sumber konsumsi listrik terbesar berasal dari pencahayaan. Maka dari itu, Signify terus berinovasi untuk mengembangkan teknologi LED yang memiliki rasio lumen per watt yang lebih optimal serta masa pakai yang lebih lama sehingga lebih efisien, seperti yang kami hadirkan melalui Philips UltraEfficient LED. ” ujar Wendi Susilo Abadi, Product Marketing Manager Signify Indonesia.
Dalam kesempatan ini, juga diselenggarakan diskusi panel ”Lighting the Path to Net Zero for a Bright & Sustainable Tomorrow” yang disampaikan oleh para pembicara ahli dalam konservasi energi: Devi Laksmi, Koordinator Pengembangan Usaha Konservasi Energi, Direktorat Jenderal EBTKE, Kementerian ESDM, mengulas tentang kebijakan pemerintah dalam menjalankan konservasi energi di Indonesia. Diikuti dengan Murni Aryani, Ketua Tim Kerja Evaluasi Akreditasi, Deputi Bidang Akreditasi, Badan Standardisasi Nasional (BSN), yang membahas tentang peran penting kualitas laboratorium dalam mendukung tujuan NZE. Serta, Iwan Prijanto, Ketua Green Building Council Indonesia (GBCI) mengulas tentang peluang dan tantangan dalam menerapkan sertifikasi bangunan hijau. Masih dalam panel diskusi yang sama, Head of Public Segment Signify Indonesia, Firmans Nur Gafi turut menjelaskan kontribusi industri pencahayaan terhadap pencapaian target NZE 2060. Keseluruhan diskusi tersebut dipandu oleh Lea Indra sebagai Ketua Asosiasi Industri Luminer & Kelistrikan Indonesia (AILKI).
Devi Laksmi, Koordinator Pengembangan Usaha Konservasi Energi, Direktorat Jenderal EBTKE Kementerian ESDM, mengatakan, “Solusi pencahayaan punya peran yang sangat besar dalam menjalankan upaya penghematan energi. Penggunaan pencahayaan yang hemat energi adalah salah satu cara yang paling mudah dan murah dalam upaya efisiensi energi. Untuk itu, diharapkan masyarakat, pelaku usaha di sektor bangunan gedung dan industri, serta Pemerintah dan Pemda dapat memanfaatkan teknologi pencahayaan yang hemat energi dan akan lebih hemat apabila terhubung dengan IoT sehingga dapat mengendalikan penggunaan energinya.”
Sedangkan Murni Aryani, Ketua Tim Kerja Evaluasi Akreditasi, Deputi Bidang Akreditasi, BSN, dalam diskusi panel menambahkan, “Kualitas laboratorium yang memadai sangat penting dalam mendukung kualitas produk-produk pencahayaan sesuai dengan standar yang berlaku, dan pada akhirnya bisa membantu mendukung pencapaian tujuan emisi nol bersih. Laboratorium yang terakreditasi memastikan pemenuhan standar kualitas dan akurasi yang diperlukan untuk mengembangkan teknologi pencahayaan yang efisien dan berkelanjutan.”
Selain itu, Iwan Prijanto, Ketua GBCI mengulas mengenai sertifikasi bangunan hijau yang membuka peluang untuk efisiensi energi dan pengurangan emisi karbon. “Kepemilikan sertifikasi bangunan hijau akan mendorong fasilitas terkait untuk menjaga kredibilitasnya dengan terus menjalankan operasional yang hemat energi, termasuk dari pencahayaan. Pemerintah pun diharapkan dapat memberikan insentif untuk bangunan hijau untuk mendorong akselerasi pengurangan emisi karbon di lingkungan binaan.”
Di akhir sesi diskusi panel, Lea Indra, Ketua AILKI, menyimpulkan bahwa upaya efisiensi energi memainkan peran penting dalam mencapai target emisi nol bersih. Maka dari itu, kolaborasi lintas sektor menjadi krusial dalam mewujudkan upaya efisiensi yang berkelanjutan, khususnya dalam menerapkan solusi pencahayaan yang lebih hemat energi, salah satunya dengan menggunakan lampu LED. Beralih ke lampu LED dapat membantu mewujudkan masa depan Indonesia yang lebih cerah dan berkelanjutan.
Sebagai wujud nyata peran Signify dalam mendukung efisiensi energi di bidang pencahayaan, rangkaian produk Philips UltraEfficient LED kini tersedia untuk instalasi professional. Beberapa di antaranya adalah lampu jalan RoadFlair Pro UltraEfficient, lampu downlight GreenSpace G6 UltraEfficient, GreenPerform Elite Highbay G2 UltraEfficient, Ultrafficient LED Flood Light, UltraEfficient LED Panel, UltraEfficient LED Strip, dan UltraEfficient LED Batten.
Efisiensi energi Philips UltraEfficient LED dapat semakin optimal jika dikoneksikan dengan sistem pencahayaan Interact. Interact merupakan sistem penerangan Signify berbasis IoT, dikendalikan oleh dasbor berteknologi cerdas yang memberi kemudahan bagi pengguna untuk memonitor dan mengatur titik-titik lampu jarak jauh dan secara real-time. Bersama dengan inisiatif berkelanjutan Green Switch, Signify berkomitmen untuk melakukan aksi iklim dan mendukung pencapaian target Nol Emisi Karbon Indonesia pada 2060.
Untuk informasi lebih lanjut mengenai Green Switch, silakan kunjungi website Signify. Hitung penghematan biaya operasional dan kontribusi yang dapat diberikan terhadap lingkungan dengan beralih dari pencahayaan konvensional ke solusi pencahayaan LED dan LED terkoneksi di Green Switch Calculator.(srv)