Site icon Wanita Indonesia

Serangan Israel dan Agama Mayoritas di Lebanon: Konflik yang Memanas di Timur Tengah

Lebanon

Photo by Mohamad Mekawi

WanitaIndonesia.co – Ketegangan antara Israel dan Lebanon kembali meningkat. Pada 13 Oktober 2024, serangan udara Israel menargetkan wilayah selatan Lebanon. Salah satu serangannya menghancurkan masjid bersejarah yang sudah berusia lebih dari 100 tahun. Pertempuran ini melibatkan militer Israel dan kelompok Hizbullah yang berbasis di Lebanon.

Profil Singkat Lebanon

Lebanon terletak di pesisir timur Laut Mediterania. Negara ini berbatasan dengan Suriah di utara dan timur, serta Israel di selatan. Meskipun ukurannya kecil, Lebanon memiliki sejarah panjang sebagai pusat perdagangan dan budaya di kawasan Timur Tengah. Ibu kotanya, Beirut, menjadi pusat ekonomi dan kebudayaan.

Selain tantangan politik internal,Serangan israel di Lebanon juga menghadapi masalah besar di perbatasan. Hubungan yang rumit dengan Israel serta pengungsi Palestina dan Suriah yang menetap di negara ini menjadi salah satu isu krusial.

Mayoritas Penduduk Beragama Islam

Mayoritas penduduk Lebanon beragama Islam. Berdasarkan data, sekitar 69,3 persen penduduknya menganut agama Islam. Dari jumlah itu, Sunni dan Syiah adalah kelompok terbesar. Selain itu, terdapat minoritas Alawi dan Ismail. Agama Kristen juga menempati posisi penting. Sekitar 30,7 persen penduduknya menganut agama ini, dengan Katolik Maronit sebagai komunitas terbesar.

Sejarah Konflik Agama di Lebanon

Lebanon memiliki sejarah konflik agama yang panjang. Salah satu konflik besar yang tercatat adalah Perang Saudara Lebanon antara 1975 hingga 1990. Konflik ini melibatkan pasukan Kristen dan Muslim, menyebabkan kerusakan yang mendalam bagi negara ini. Hingga saat ini, ketegangan antaragama masih mempengaruhi stabilitas politik Lebanon.

Ketegangan terbaru antara Israel dan Hizbullah semakin memperburuk situasi. Pertempuran ini tidak hanya mengancam stabilitas kawasan, tetapi juga kehidupan warga Lebanon yang sudah tertekan oleh masalah sosial dan ekonomi. (Ver)

Exit mobile version