WanitaIndonesia.co, Jakarta – Saat berada di Polda Metro Jaya, Jum’at (9/2), DJ Angger Dimas sempat menceritakan firasat sebelum buah hati kesayangannya itu dibunuh. “Saya teringat saat terakhir bertemu Dante bilang begini, “Bapak, kakak sudah engga mau renang. Tolong bilang Mama ya, “kenang Angger Dimas pilu. Jagoan ciliknya tak menjelaskan mengapa ia tak mau berenang.
Saat kami mengobrol, Dante tak sedikitpun menyinggung, atau menceritakan tentang ‘om’, pacar Mamanya. Padahal seperti yang dikisahkan Tamara, Dante sudah sangat akrab dengan Yudha Arfandi, orang yang mengakhiri hidup anaknya. Mereka kerap berpergian, serta berenang bersama.
Angger Dimas melanjutkan, “Menurut saya, Dante belum bisa berenang seperti yang diceritakan Mamanya. Saya tahu pasti itu. Memang ia pernah saya kursuskan renang ke teman baik saya. Waktu itu Dante berusia 1 tahun, memasuki tahun ke – 2 wabah Covid-19 melanda, kursus renang terpaksa harus dihentikan.
Saat kejadian memilukan terjadi menurut Angger Dimas, Tamara, maupun Dante tak memberitahukannya bahwa Dante akan pergi berenang. “Saya sudah putus komunikasi dengan Tamara 3 tahun belakangan. Jika kangen saya langsung menghubungi anak saya tanpa perantara Mamanya, ” ujar Angger Dimas.
Sebelumnya Dante juga mengungkapkan keinginannya untuk bertemu dengan Bapaknya. Di telepon ia bilang kangen, ingin ketemu, “kata Fazar sepupu Angger Dimas seperti dikutip dari youtube mantul infotaiment. “Alhamdulilah bisa bertemu. Ia manja layaknya anak kecil yang butuh perhatian. Minta mainan, handphone, serta terlihat akrab dengan Bapaknya. Waktu itu sepertinya Dante telah memiliki firasat, tak akan bisa bertemu dengan Bapaknya lagi.”
Namun ada satu keinginan Alm. yang belum terlaksana. Dante ingin mabar (main bareng) dengan Bapaknya, Qadarullah ia harus pergi karena perlakuan keji pembunuhnya. (RP).