Seni Memberikan MPASI Chef Devina Hermawan

Chef Devina Hermawan butuh ilmu, dan seni memberikan MPASI bagi ke tiga buah hatinya.(Foto : Istimewa.)

WanitaIndonesia.co, Jakarta – Walau mumpuni dalam urusan memasak, Chef Devina mengaku harus banyak belajar saat memberikan MPASI pertama untuk buah hatinya.

Pengalaman perdana memberikan MPASI untuk anak pertama cukup menyita perhatian dan waktu. Bingung juga memilah lalu memilih bahan pangan yang tepat, olahan yang menyelaraskan dengan kebutuhan dan selera anak. Terutama rasa dan tekstur masakannya.

Mamanya menyarankan untuk memberikan MPASI buat cucunya dari olahan beras merah,
pisang maupun bubur.
“Aku sempat juga bertanya ke teman, mencari tahu lewat literasi terpercaya khususnya tentang MPASI fortifikasi, “kata Chef Devina yang ditemui WanitaIndonesia.co pada sebuah acara.

Dari pencarian tersebut ia mendapatkan gambaran MPASI fortifikasi yang aman, tepat, dan disukai bayi. Utamanya mengandung kebutuhan semua zat gizi yang dibutuhkan untuk tumbuh kembang si kecil. Penting tersertifikasi BPOM, memiliki perbedaan yang diperuntukkan untuk bayi dan anak.

Menurut Chef Devina dengan menggunakan MPASI fortifikasi, tugas ibu jadi lebih mudah, tak khawatir akan kualitas menu yang diberikan buat si kecil karena dimasak sendiri. Serta jaminan rasa lezat yang sangat disukai anak.

Selain ibu bisa berkreasi menambahkan bahan pangan segar seperti daging sapi dan salmon, juga serat berupa sayur dan buah segar.

(Foto : Istimewa.)

Tips MPASI Chef Devina

1. Selain berpedoman kepada waktu pemberian yang tepat. Pemberian MPASI harus melihat kondisi anak, dan ibu. Keduanya harus dalam kondisi nyaman seperti anak sedang tak rewel, atau tantrum. Ibu juga harus dalam kondisi senang tak stres. Dikhawatirkan jika salah satu pihak dalam kondisi yang tak baik tentunya akan memengaruhi kualitas pemberian MPASI.

2. Berilah dengan porsi sedikit dengan tekstur makanan cenderung lebih cair. Saat anak mulai menyukainya, kemudian tambahkan porsinya. Ketika anak tak mau melanjutkan makan atau malah mengeluarkan makanannya, ibu harus sabar, tetap tenang. Jangan memaksa anak.

3. Jangan berikan MPASI saat anak sedang bermain, atau mengajaknya makan sambil bermain. Karena anak tak bisa fokus dengan melakukan dua aktivitas yang berbeda. Agar anak tertarik untuk melakukan aktivitas makan sebaiknya ibu melakukannya dengan membangun komunikasi seperti mengajak anak untuk melihat serta mengenal bahan makanan yang disajikan. Penting menyajikan MPASI semenarik mungkin seperti menggunakan bahan yang memiliki beragam warna, atau peranti makan menarik, dlsbnya.

4. Patut diingat setiap anak memiliki perbedaan soal selera, dan rasa. Anak pertamanya lebih menggemari rasa natural. Ia tak terlalu suka makanan gurih. Selain tekstur yang tak terlalu padat maupun cair. Pernah aku beri bubur yang terlalu cair, ia sempat ngambek tak nyaman karena bibirnya jadi belepotan. Anak-anak cenderung menggemari tekstur yang crunchy dibandingkan basah.

5. Saat menggunakan MPASI fortifikasi, ibu dapat menambahkan protein hewani seperti daging sapi yang kaya akan zat besi. Namun daging harus diproses halus lalu disaring hingga mendapat kaldu pekat.
Waktu pertama diperkenalkan dengan MPASI, anak belum bisa mengonsumsi serat utuh.

6. Ibu wajib memperkenalkan beragam rasa baru agar anak tak picky eater.

7. Umumnya anak tak menyukai aroma dan rasa amis pada makanan. Solusinya tambahkan bawang bombay dan bawang putih secukupnya untuk menetralisir amis.