Site icon Wanita Indonesia

Semangkuk Sayur Lodeh “Ngampung” Tersaji Mendunia di Istana Nurul Iman

Foto : Istimewa.

WanitaIndonesia.co, Jakarta – Kearifan lokal buah pikir generasi terdahulu pada aspek kuliner, ternyata memiliki pamor cerlang, dari dimensi sejarah masa lalu dan kini.

Pada sebuah perhelatan Agung nan megah Royal Wedding di Istana Nurul Iman, Brunei, Semangkuk Sayur Lodeh Indonesia tersaji lezat, bersanding dengan beragam sajian lainnya dari menu Western, Fusion, serta ‘tempatan’ untuk para pemimpin dunia, Raja, dan Ratu.

Ikhwal Sayur Lodeh merupakan kuliner tempo dulu yang populer di Jawa Tengah, dan Yogyakarta. Lekat sebagai menu sehari-hari, yang diolah di dapur-dapur sederhana penduduk desa.
Sejarahnya pun menarik untuk disimak, dahulu Sultan Agung memiliki prajurit asal Betawi yang trampil meracik hidangan. Saat berkreasi membuat sayur yang bercitarasa lezat, ia tak menemukan nama yang tepat untuk kreasinya itu. Dari pada bingung saat ditanya, ia keceplosan lalu berkata, terserah “Lo deh”.
Kekinian Sayur Lodeh
lestari diracik ibu lintas generasi.

Sajian berkuah yang menggunakan beragam jenis sayur-mayur bewarna-warni,
dimasak bersama bumbu halus, dan santan kental. Rasanya gurih sedap, dengan imbuhan rasa pedas, dari bumbu khas.

Walau tak ada lauk-pauk, karena tak memiliki cukup uang, masyarakat desa sudah merasa cukup, serta terpuaskan saat bersantap hanya dengan sepiring nasi hangat, ditemani sayur Lodeh Ngampung, serta kerupuk.
Sejatinya teman santap yang klop berupa ikan, dan ayam goreng.

Suasana Majlis Persantapan Diraja di Istana Nurul Iman (Foto : Istimewa.)

Filosofi Sayur Super Food

Saat dijajah, rakyat sudah bersyukur bisa makan, walau dengan sajian seadanya. Yang penting kenyang, bisa menghimpun tenaga untuk berjuang, serta melakukan aktivitas.

Dari aspek budaya, Sayur Lodeh yang pekan lalu bersalin rupa di sebuah acara santap Royal Wedding memiliki filosofi yang sarat nasihat untuk manusia, merujuk dari bahan yang digunakan.

Kluwih merupakan ajakan untuk lebih mengutamakan, serta memperhatikan keluarga.

Kacang Panjang bermakna untuk tetap tinggal di rumah jika tak ada hal penting yang harus dilakukan di luar.

Terung, teruslah beribadah kepada Tuhan YME.

Kulit Melinjo, jangan melihat dari luarnya saja, tapi lihatlah kepribadian seseorang dari dalamnya juga.

Waluh, tak boleh banyak mengeluh, tapi perbanyaklah untuk bersyukur.

Daun Melinjo, Berdoalah dengan keyakinan penuh semua permintaan itu akan dikabulkan oleh Tuhan YME.

Oleh Kemdikbud, Sayur Lodeh yang merupakan kategori sajian ‘Super Food’ karena unggul dari aspek gizi, serta citarasa ditetapkan sebagai Warisan Budaya Tak Benda, di tahun 2023.

Citarasa ngampung Sayur Lodeh Indonesia tertera di urutan ke – 11( foto istimewah)

Resep Sayur Lodeh Ala WanitaIndonesia.co

Bahan :
150 gr kluwih, kupas, potong dadu kecil
150 gr waluh, bersihkan, potong dadu kecil
200 gr tempe, potong dadu kecil
150 gr kacang panjang muda, potong-potong 1 cm
150 gr terung ungu, potong dadu
50 gr kulit melinjo
50 gr daun melinjo muda, tanpa tulang daun
5 buah cabai hijau, buang biji, iris serong
3 cm lengkuas, memarkan
5 lembar daun salam
1 sdt gula merah
1,8 liter santan dari 1 kelapa parut
3 sdm minyak, untuk menumis.

Bumbu Halus

2 sdm ebi, seduh air panas, tiriskan
10 buah bawang merah
5 siung bawang putih
2 sdt ketumbar, sangrai
1 sdt garam.

Cara Membuat :

1. Masak santan bersama kluwih dan waluh sambil diaduk-aduk hingga setengah matang. Angkat, sisihkan.

2. Tumis lengkuas, daun salam hingga layu, tambahkan bumbu halus. Tumis harum.

3. Angkat, masukkan ke dalam rebusan kluwih, dan waluh. Masukkan tempe, kacang panjang, terung. Masak hingga seperempat matang.

4. Tambahkan sisa bahan. Masak sambil diaduk-aduk sampai matang. Angkat.
Untuk : 10 porsi. (RP).

Exit mobile version