WANITAINDONESIA.CO – Aktor senior Gary Iskak dikabarkan meninggal dunia setelah mengalami kecelakaan tunggal saat mengendarai Yamaha RX King di kawasan Bintaro, Pesanggrahan, Jakarta Selatan.
Yamaha RX King sendiri pertama kali hadir di Indonesia pada tahun 1983 yang merupakan kelanjutan dari seri RX-Series (RX-100 dan RX-K).
Sepeda motor bermesin 2 tak satu silinder ini dihentikan produksinya sekitar tahun 2008-2009. Alasan utama penghentian produksi adalah karena motor 2-tak tidak lagi sesuai dengan regulasi emisi gas buang yang semakin ketat (pada masa itu Euro 2 atau lebih).
Meskipun sudah tidak diproduksi, tingginya permintaan dari kolektor dan penggemar membuat motor bekasnya tetap menjadi primadona dengan harga yang melambung tinggi. Bahkan di kalangan kolektor harga jualnya menyamai sepeda motor terkini keluaran baru dari dealer.
Spesifikasi utama dari RX King kapasitas silinder 132 cc (kerap disebut 135 cc), menggunakan pendingi udara, serta memiliki transmisi manual 5 atau 6 percepatan.
Tenaga maksimum umumnya di kisaran 17-20 HP (tergantung varian dan setting) sehingga motor ini dikenal dengan akselerasinya yang sangat responsif di saat itu. Terutama pada tarikan bawah.
Sejak diproduksi sepeda motor ini telah mengalami beberapa kali perubahan desain dan teknologi meliputi:
- RX-King Cobra (1983-1991): Generasi awal yang dijuluki “Cobra” karena bentuk setang dan tangki bensin yang menyerupai leher ular. Dikenal memiliki blok mesin impor dari Jepang.
- RX-King Master (1996-2001): Mulai diproduksi sepenuhnya di Indonesia dengan beberapa perubahan minor.
- New RX-King / King New (2002-2009): Generasi terakhir dengan perubahan signifikan, seperti lampu depan bulat dan penambahan katalitik konverter pada knalpot untuk mereduksi emisi, menjadikannya lebih ramah lingkungan.
Fenomenal
Popularitas dan status legendaris RX King bertahan hingga saat ini berkat beberapa faktor kunci:
- Mesin 2-Tak yang bertenaga. Mesin 2-tak 135 cc-nya menghasilkan akselerasi yang sangat cepat dan memiliki performa luar biasa di jalanan. Inilah yang membuatnya dijuluki “Raja Jalanan” dan menjadi idola para pecinta kecepatan pada masanya.
- Suara knalpot khas motor 2-tak yang berisik dan asap putih tipis dari knalpotnya adalah ciri yang sangat melekat dan tidak dimiliki motor 4-tak modern.
- Desain ikonik, sederhana, maskulin, klasik, dan sederhana membuatnya mudah diterima oleh berbagai kalangan. Kesederhanaan ini juga membuat motor ini mudah dimodifikasi dan dirawat.
- Ketersediaan suku cadang. Meskipun sudah tidak diproduksi, ketersediaan suku cadang (onderdil) orisinal maupun aftermarket masih tergolong mudah ditemukan, membuatnya tetap praktis untuk dipelihara.
RX King saat ini bukan sekedar kendaraan, tetapi sudah menjadi barang koleksi bernilai tinggi terutama di kalangan generasi 80-90an. (Gdi)