Bayangkan momen merekam penampilan musisi jalanan, tapi suara klakson malah mendominasi. Atau saat bikin vlog di kafe, obrolan pentingmu tenggelam dalam kebisingan. Masalah-masalah ini jadi inspirasi utama di balik pengembangan Audio Eraser, fitur unggulan berbasis Galaxy AI yang hadir di lini flagship Samsung Galaxy S25 Series.
Dirancang untuk menghilangkan suara latar yang mengganggu dan menonjolkan suara utama, Audio Eraser merupakan hasil kolaborasi intensif antara Samsung Research dan Mobile eXperience (MX) Business. Tak heran, menurut riset internal Samsung, fitur ini menjadi salah satu yang paling menarik perhatian, dengan 51% pengguna menyatakan ketertarikan tinggi terhadap teknologi ini.
Deteksi Suara Generasi Baru: Cara Kerja Audio Eraser
Audio Eraser bekerja layaknya editor suara pribadi. Fitur ini mendeteksi dan memisahkan berbagai jenis suara dalam video—baik hasil rekaman pribadi maupun kiriman orang lain. Ia mampu membedakan hingga enam jenis suara, termasuk:
Suara manusia
Musik
Angin
Suara alam
Keramaian
Suara latar lainnya
Dengan kecerdasan buatan, sistem akan mengelompokkan tiap bunyi ke dalam kategori berbeda untuk hasil audio yang lebih bersih dan fokus. Mirip seperti bagaimana Object Eraser merevolusi editing foto di Galaxy S21, kini giliran audio yang mendapatkan perlakuan serupa.
Dibangun dari Riset Nyata dan Ribuan Sampel Audio
Tak hanya bermodal simulasi, tim AI Solution Samsung Research juga turun langsung ke lapangan untuk merekam suara alami seperti angin dan keramaian. Menurut Hejung Yang, tantangan terbesar datang dari suara angin. “Kami bahkan merekam angin kencang di akhir pekan demi memperkaya dataset,” ujarnya.
Proses validasi dilakukan secara intensif: setiap pengembang menganalisis lebih dari 1.000 sampel audio per minggu, memastikan kualitas pemisahan suara yang optimal. “Eksperimen tanpa henti kami lakukan demi menyempurnakan model terbaik,” tambah Jiwon Kim.
AI On-Device: Cepat, Aman, dan Real-Time
Salah satu keunggulan utama Audio Eraser adalah kemampuannya untuk berjalan langsung di perangkat (on-device). Ini memungkinkan pengguna mengedit audio secara real-time tanpa perlu mengunggah data ke cloud, yang berarti privasi lebih terjaga dan konsumsi daya lebih efisien.
“Kami mengembangkan algoritma yang ringan tapi tetap akurat untuk mendukung pengalaman pengguna yang lancar,” jelas Hosang Sung dari tim pengembangan.
Kolaborasi Produk yang Mewujudkan Inovasi
Mentransformasi inovasi teknologi menjadi fitur siap pakai bukan proses instan. Tim Samsung Research bekerja erat dengan MX Business untuk menyatukan hardware, software, dan UI secara seamless. Tantangan seperti pengolahan video berdurasi panjang dan respons real-time berhasil diatasi melalui pendekatan terintegrasi ini.
Tak hanya itu, semangat kolaboratif ini juga melahirkan pengembangan Galaxy Buds3 Series yang mengusung teknologi Adaptive ANC—fitur peredam bising yang mampu menyesuaikan bentuk dan posisi telinga pengguna secara dinamis. “Kami kembangkan algoritma sejak awal agar siap mengantisipasi berbagai kondisi hardware,” jelas Kyoungbo Min.
Masa Depan Audio Dimulai dari Sini
Samsung terus mendorong batas inovasi di ranah teknologi suara. Audio Eraser menjadi fondasi dari generasi baru pemisahan sumber suara, dengan potensi besar untuk diaplikasikan ke berbagai layanan Galaxy AI lainnya.“Lewat teknologi pengolahan suara dan personalisasi pengalaman audio, kami ingin menghadirkan kenyamanan dan kontrol yang lebih besar bagi pengguna,” ujar Hoonyoung Cho, Vice President dan Head of AI Solution Team Samsung Research.
Dengan Galaxy AI yang terus berevolusi, Samsung berkomitmen menghadirkan pengalaman audio yang semakin canggih, intuitif, dan sesuai dengan gaya hidup digital masa kini.





