WanitaIndonesia.co, Bern – Swiss – unggahan Atalia Praratya di laman media sosialnya ini seolah menjadi puncak penantian serta keikhlasan Ibunda dan keluarga setelah sepekan usaha pencaharian Eril yang hilang di sungai Aare belum membuahkan hasil.
Emmeril Kahn Mumtadz (Eril) diyakini oleh Majelis Ulama Indonesia Jawa Barat (MUI), keluarga besar dan otoritas Swiss telah wafat.
“Ril… Mamah pulang dulu ke Indonesia ya.
Mamah ikhlaskan kamu dalam penjagaan dan perlindungan terbaik dari pemilikmu yang sebenarnya, Allah SWT, di manapun kamu berada.”
“Inshaa Allah kamu tidak akan kedinginan, kelaparan atau kekurangan apapun.
Bahkan kamu akan mendapatkan limpahan kasih sayang, karunia dan kebahagian yang tak pernah putus.”
“Di sini,
di sungai Aare yang luar biasa indah dan cantik ini, Mamah lepaskan kamu, untuk kita bertemu lagi cepat atau lambat.”
“Doa terbaik Mamah untukmu ya Nak di setiap helaan napas.”
Unggahan ini pun segera menuai simpati jutaan netizen yang membuat banyak dari mereka berduka dan menangis bersama.
Tak laman berselang, di media sosial muncul video Ridwan Kamil yang berdiri di bantaran sungai Aare menghadap kiblat. Ia terdengar sedang melantunkan adzan.
Bagi umat Islam, Adzan itu panggilan sholat, dilantunkan pada saat bayi baru lahir dan ketika umat Islam wafat. Video Ridwan Kamil ini mengisyaratkan bahwa putranya telah wafat dan ia menghantarkannya kembali menghadap ilahi.
Hari ini Sholat Gaib untuk Jenazah Eril
Pihak Majelis Ulama Indonesia Jawa Barat menghimbau seluruh umat Islam di seluruh Jawa Barat melakukan sholat gaib untuk jenazah Emmeril Kahn Mumtadz.
Himbauan ini diserukan setelah hadir kesepakatan dengan pihak keluarga besar Ridwan Kamil yang menghadirkan dua poin utama.
Pertama :
Keluarga inti serta keluarga besar telah mengikhlaskan peristiwa yang dialami Eril. Disebutkan kedua orang tua Eril menyakini bahwa putra sulungnya tersebut telah wafat.
Kedua :
Otoritas setempat telah mengubah status pencarian ananda tercinta Emmeril Kahn Mumtadz. Dari yang tadinya berstatus mencari orang hilang menjadi orang yang tenggelam.
Hal ini mengisyaratkan bahwa orang yang dicari, dimungkinkan sudah meninggal dunia.
Atas pertimbangan tersebut, ditambah dengan penjelasan dari keluarga Ridwan Kamil dan Atalia Praratya dengan demikian jenazah harus segera disalatkan.
Karena jenazah tidak atau belum ditemukan,
maka salat jenazah dilakukan dengan cara salat gaib.
Karena itu MUI Jawa Barat menyerukan kepada seluruh umat Islam di Jawa Barat untuk melakukan salat gaib pada hari ini, Jum’at, 3 Juli 2022 di setiap musala atau masjid, yang bisa dilakukan sebelum salat Jum’at atau ba’da (setelah) salat Jum’at. (RP).