

WanitaIndonesia.co, Tangerang, Jawa Barat – Bagi komunitas Indonesia Syiar Network (ISN) Ramadan tahun ini harus lebih baik dari tahun sebelumnya.
Masyarakat, khususnya generasi muda harus memiliki mental resilience (ketahanan mental). Diartikan kemampuan seseorang dalam menghadapi kesulitan serta tantangan hidup dengan baik. Ciri orang bermental resilience tetap fokus, dan tenang di masa-masa sulit.
Mampu bangkit serta pulih setelah mengalami kegagalan. Selalu belajar dari pengalaman guna menghadapi tantangan ke depan. Mereka merupakan pribadi yang mumpuni dalam menetapkan tujuan hidup, dan dapat mengambil langkah-langkah untuk mencapainya. Senantiasa berpikir positif, yakin akan kemampuan diri.
Apa yang membuat Ramadan tahun ini kian bernilai dari sudut pandang ISN? Ramadan tak hanya sekedar melakukan ritual ibadah personal, melainkan hadir mental resilience guna menggapai makna Ramadan seutuhnya. Utamanya bermental tangguh dalam menghadapi tantangan zaman layaknya saudara kita di Palestina serta memiliki kepedulian tinggi terhadap isu yang berkaitan dengan akidah serta sosial kemasyarakatan.
Lewat event epik buah kolaborasi ISN dengan Friends of Palestine yang sukses terselenggara di Garuda Hall, ICE BSD, Tangerang – Jawa Barat dimeriahkan para pembicara pakar seperti Ustadzah Dunia Syuaib dari Amerika, H. Anis Matta, Habib Alkaff, Founder ISN Mirza Muhammad, dan Ria.R Christiana, CEO Friends for Palestine, Abdallah Rayyan,
serta ratusan anggota ISN yang mayoritas berasal dari kelompok Milenial serta Gen-Z. Kian semarak dengan kehadiran Neno Warisman, para pekerja seni Mona Ratuliu, Meisya Siregar, Chiki Fauzi serta aktivis Palestina Tere.
Ramadan = Mindset Baru Generasi Muda Indonesia
Founder ISN, Mirza Muhammad menyampaikan, “Ramadan menjadi momentum untuk memperbaiki diri, memperkuat keimanan serta meningkatkan kepedulian sosial. Juga mengajarkan kita tentang kesabaran, pengorbanan, dan solidaritas.”
Mirza menegaskan, Nilai-nilai yang hari ini sangat kita butuhkan terutama soal sikap kita dalam melihat penderitaan bangsa Palestina. Di saat kita sedang bersiap-siap menyambut Ramadan dengan beribadah dengan rasa aman serta nyaman, saudara kita di Palestina masih harus berjuang, bertahan hidup di tengah penjajahan serta aksi keji Zionis. Kekejaman yang tak berkesudahan.
“Anak-anak kehilangan orang tuanya, keluarga kehilangan rumah mereka. Umat Islam kehilangan hak-haknya. Sebagai sesama muslim, kita tak boleh berpaling dari penderitaan itu, “imbuhnya kelu.
“Rasulullah SAW bersabda, “Perumpamaan orang-orang beriman dalam kasih sayang serta kepedulian, mereka seperti satu tubuh. Di saat satu bagian sakit maka seluruh anggota tubuh lainnya akan merasakannya, ” imbuh Mirza mengingatkan.
Mirza mengajak jamaah agar nanti di bulan suci yang penuh dengan keberkahan, kaum muda meningkatkan kepedulian untuk Palestina. Walau kita tak bisa bertemu secara fisik, bantulah dengan doa. Dengan menyebarkan kesabaran serta dalam memberikan dukungan dalam bentuk yang nyata.
“Ramadan adalah bulan kemenangan, semoga Allah memberikan kemenangan kepada saudara-saudara kita di Palestina serta menguatkan diri dalam perjuangan yang penuh dengan kesabaran ini, ” ujar Mirza.

Mental Resilience Asa Bagi Generasi Muda serta Bangsa
Founder ISN lainnya Ria. R Christiana melanjutkan, “Doa, harapan untuk kemenangan Palestina yang senantiasa kita panjatkan Inshaa Allah akan menemukan jalan serta diijabah Allah SWT. Hari ini sepulangnya dari acara ini, kita lanjutkan dengan doa.”
Ria menambahkan, “Apapun nanti yang akan terjadi, kiranya Allah juga pemilik skenarionya. Pak Anis Matta, Inshaa Allah barisan ini menginginkan bimbingan Bapak, bagaimana kami bisa ikut berjuang lewat cara-cara yang baik, sehingga kita bisa melaksanakan dengan syiar dengan narasi yang tepat.”
Program ISN merupakan program Volunteer, di mana setiap anggota komunitas memiliki peran untuk jadi syiar. “Saya tadi dapat nasihat dari Bunda Neno Warisman yang saya cintai, dan muliakan. Beliau berkata apabila kita berjuang kita tidak usah memikirkan kemenangan. Semuanya harus tulus karena Allah, “imbuh Ria.
Ria melanjutkan, “Ramadan wajib disambut dengan kegembiraan dengan menitikberatkan pada mental resilience.
Merupakan upaya berkelanjutan untuk melatih kesabaran dalam menghadapi tekanan, godaan selayaknya saudara kita di Palestina yang hingga kini masih harus berjuang, lepas dari penjajahan Zionis.”
“Mental resilience telah dicontohkan oleh bangsa Palestina yang mana anak – anak di sana lekat dengan kepribadian nan tangguh, memiliki mental kuat. Tekadnya membaja untuk terus bertahan dalam beragam kondisi yang sangat sulit, “imbuh RiA
Hanya Paket Nasi Tanpa Lauk-pauk.
Turut berbagi CEO Friends for Palestine, Abdallah Rayyan. ” Salah satu upaya kami dalam turut berkontribusi membantu saudara Palestina dengan berdonasi makanan. Upaya berkelanjutan ini sejak 15 Oktober 2023 hingga sekarang berkat dukungan para donatur dunia seperti dari Indonesia, Malaysia, Thailand, dan Maldives.”
Rayyan menambahkan, “Setiap hari kami memasak 50 ribu bok makanan yang hanya berisi nasi, tanpa lauk-pauk daging. Hal ini kami lakukan dikarenakan donasi yang terkumpul tak mencukupi untuk menyediakan lauk-pauk seperti daging.”
“Dasar pemikirannya walau tanpa lauk, penikmatnya dapat bertahan hidup dengan mengonsumsi nasi yang Inshaa Allah kami olah dengan citarasa lezat. Karenanya lewat event Joyful Ramadan, kami mengetuk hati hadirin semua serta inner cyrclenya untuk dapat berkontribusi dalam membantu saudara-saudara kita di Palestina, “pungkas Rayyan.
“Joyful Ramadan didedikasikan untuk meningkatkan kepedulian terhadap Palestina lewat edukasi serta aksi nyata. Lewat kolaborasi bersama Friend for Palestine kami menargetkan donasi Rp. 3 miliar untuk membantu perjuangan serta masalah sosial di sana.
Tentunya generasi muda menjadi ujung tombak Joyful Ramadan. Lewat event kami mengharapkan generasi muda dapat bergabung menjadi Volunteer dalam beragam aksi
sosial serta kegiatan Ramadan diantaranya Sahur On the Road, Kajian, Program Donasi serta Dinner Bersama Lansia Prasejahtera.
Momen Gala Dinner merupakan ide baru, di mana ISN memuliakan para lansia dari keluarga prasejahtera untuk berbuka puasa di sebuah di tempat yang representatif. Mereka akan kami layani layaknya kepada tamu mulia. Selain anggota muda, para pengurus ISN, sejumlah aktris senior akan melayani para tamu istimewa tersebut mereka dengan hati.
Selama berinteraksi dengan anggota ISN yang didominasi oleh Gen-Z, Ria mengamati serta memperhatikan bahwa mereka memiWanitaIndonesia.co, Tangerang, Jawa Barat – Bagi komunitas Indonesia Syiar Network (ISN) Ramadan tahun ini harus lebih baik dari tahun sebelumnya.
Masyarakat, khususnya generasi muda harus memiliki mental resilience (ketahanan mental). Diartikan kemampuan seseorang dalam menghadapi kesulitan serta tantangan hidup dengan baik. Ciri orang bermental resilience tetap fokus, dan tenang di masa-masa sulit.
Mampu bangkit serta pulih setelah mengalami kegagalan. Selalu belajar dari pengalaman guna menghadapi tantangan ke depan. Mereka merupakan pribadi yang mumpuni dalam menetapkan tujuan hidup, dan dapat mengambil langkah-langkah untuk mencapainya. Senantiasa berpikir positif, yakin akan kemampuan diri.
Apa yang membuat Ramadan tahun ini kian bernilai dari sudut pandang ISN? Ramadan tak hanya sekedar melakukan ritual ibadah personal, melainkan hadir mental resilience guna menggapai makna Ramadan seutuhnya. Utamanya bermental tangguh dalam menghadapi tantangan zaman layaknya saudara kita di Palestina serta memiliki kepedulian tinggi terhadap isu yang berkaitan dengan akidah serta sosial kemasyarakatan.
Lewat event epik buah kolaborasi ISN dengan Friends of Palestine yang sukses terselenggara di Garuda Hall, ICE BSD, Tangerang – Jawa Barat dimeriahkan para pembicara pakar seperti Ustadzah Dunia Syuaib dari Amerika, H. Anis Matta, Habib Alkaff, Founder ISN Mirza Muhammad, dan Ria.R Christiana, CEO Friends for Palestine, Abdallah Rayyan,
serta ratusan anggota ISN yang mayoritas berasal dari kelompok Milenial serta Gen-Z. Kian semarak dengan kehadiran Neno Warisman, para pekerja seni Mona Ratuliu, Meisya Siregar, Chiki Fauzi serta aktivis Palestina Tere.
Ramadan = Mindset Baru Generasi Muda Indonesia
Founder ISN, Mirza Muhammad menyampaikan, “Ramadan menjadi momentum untuk memperbaiki diri, memperkuat keimanan serta meningkatkan kepedulian sosial. Juga mengajarkan kita tentang kesabaran, pengorbanan, dan solidaritas.”
Mirza menegaskan, Nilai-nilai yang hari ini sangat kita butuhkan terutama soal sikap kita dalam melihat penderitaan bangsa Palestina. Di saat kita sedang bersiap-siap menyambut Ramadan dengan beribadah dengan rasa aman serta nyaman, saudara kita di Palestina masih harus berjuang, bertahan hidup di tengah penjajahan serta aksi keji Zionis. Kekejaman yang tak berkesudahan.
“Anak-anak kehilangan orang tuanya, keluarga kehilangan rumah mereka. Umat Islam kehilangan hak-haknya. Sebagai sesama muslim, kita tak boleh berpaling dari penderitaan itu, “imbuhnya kelu.
“Rasulullah SAW bersabda, “Perumpamaan orang-orang beriman dalam kasih sayang serta kepedulian, mereka seperti satu tubuh. Di saat satu bagian sakit maka seluruh anggota tubuh lainnya akan merasakannya, ” imbuh Mirza mengingatkan.
Mirza mengajak jamaah agar nanti di bulan suci yang penuh dengan keberkahan, kaum muda meningkatkan kepedulian untuk Palestina. Walau kita tak bisa bertemu secara fisik, bantulah dengan doa. Dengan menyebarkan kesabaran serta dalam memberikan dukungan dalam bentuk yang nyata.
“Ramadan adalah bulan kemenangan, semoga Allah memberikan kemenangan kepada saudara-saudara kita di Palestina serta menguatkan diri dalam perjuangan yang penuh dengan kesabaran ini, ” ujar Mirza.
Mental Resilience Asa Bagi Generasi Muda serta Bangsa
Founder ISN lainnya Ria. R Christiana melanjutkan, “Doa, harapan untuk kemenangan Palestina yang senantiasa kita panjatkan Inshaa Allah akan menemukan jalan serta diijabah Allah SWT. Hari ini sepulangnya dari acara ini, kita lanjutkan dengan doa.”
Ria menambahkan, “Apapun nanti yang akan terjadi, kiranya Allah juga pemilik skenarionya. Pak Anis Matta, Inshaa Allah barisan ini menginginkan bimbingan Bapak, bagaimana kami bisa ikut berjuang lewat cara-cara yang baik, sehingga kita bisa melaksanakan dengan syiar dengan narasi yang tepat.”
Program ISN merupakan program Volunteer, di mana setiap anggota komunitas memiliki peran untuk jadi syiar. “Saya tadi dapat nasihat dari Bunda Neno Warisman yang saya cintai, dan muliakan. Beliau berkata apabila kita berjuang kita tidak usah memikirkan kemenangan. Semuanya harus tulus karena Allah, “imbuh Ria.
Ria melanjutkan, “Ramadan wajib disambut dengan kegembiraan dengan menitikberatkan pada mental resilience.
Merupakan upaya berkelanjutan untuk melatih kesabaran dalam menghadapi tekanan, godaan selayaknya saudara kita di Palestina yang hingga kini masih harus berjuang, lepas dari penjajahan Zionis.”
“Mental resilience telah dicontohkan oleh bangsa Palestina yang mana anak – anak di sana lekat dengan kepribadian nan tangguh, memiliki mental kuat. Tekadnya membaja untuk terus bertahan dalam beragam kondisi yang sangat sulit, “imbuh RiA

Hanya Paket Nasi Tanpa Lauk-pauk.
Turut berbagi CEO Friends for Palestine, Abdallah Rayyan. ” Salah satu upaya kami dalam turut berkontribusi membantu saudara Palestina dengan berdonasi makanan. Upaya berkelanjutan ini sejak 15 Oktober 2023 hingga sekarang berkat dukungan para donatur dunia seperti dari Indonesia, Malaysia, Thailand, dan Maldives.”
Rayyan menambahkan, “Setiap hari kami memasak 50 ribu bok makanan yang hanya berisi nasi, tanpa lauk-pauk daging. Hal ini kami lakukan dikarenakan donasi yang terkumpul tak mencukupi untuk menyediakan lauk-pauk seperti daging.”
“Dasar pemikirannya walau tanpa lauk, penikmatnya dapat bertahan hidup dengan mengonsumsi nasi yang Inshaa Allah kami olah dengan citarasa lezat. Karenanya lewat event Joyful Ramadan, kami mengetuk hati hadirin semua serta inner cyrclenya untuk dapat berkontribusi dalam membantu saudara-saudara kita di Palestina, “pungkas Rayyan.
“Joyful Ramadan didedikasikan untuk meningkatkan kepedulian terhadap Palestina lewat edukasi serta aksi nyata. Lewat kolaborasi bersama Friend for Palestine kami menargetkan donasi Rp. 3 miliar untuk membantu perjuangan serta masalah sosial di sana.
Tentunya generasi muda menjadi ujung tombak Joyful Ramadan. Lewat event kami mengharapkan generasi muda dapat bergabung menjadi Volunteer dalam beragam aksi
sosial serta kegiatan Ramadan diantaranya Sahur On the Road, Kajian, Program Donasi serta Dinner Bersama Lansia Prasejahtera.
Momen Gala Dinner merupakan ide baru, di mana ISN memuliakan para lansia dari keluarga prasejahtera untuk berbuka puasa di sebuah di tempat yang representatif. Mereka akan kami layani layaknya kepada tamu mulia. Selain anggota muda, para pengurus ISN, sejumlah aktris senior akan melayani para tamu istimewa tersebut mereka dengan hati.
Selama berinteraksi dengan anggota ISN yang didominasi oleh Gen-Z, Ria mengamati serta memperhatikan bahwa mereka memiliki kecenderungan sifat yang sangat peka terhadap sejumlah isu sosial, terlebih dengan ihwal keagamaan.
“Hati mereka lembut, baik serta mudah tersentuh melihat penderitaan saudara – saudara mereka di Jalur Gaza. Salah satu bukti, saat persiapan Event Joyful Ramadan, mereka masih sibuk hingga dini hari dengan fokus serta semangat untuk memberikan yang terbaik bagi suksesnya acara ini, ” kata Ria terharu.
Karenanya Ria mengundang sebanyak-banyaknya Gen-Z untuk berkontribusi lewat ISN dalam mensyiarkan nilai-nilai Islam lewat pendekatan dakwah kreatif serta kolaboratif.liki kecenderungan sifat yang sangat peka terhadap sejumlah isu sosial, terlebih dengan ihwal keagamaan.
“Hati mereka lembut, baik serta mudah tersentuh melihat penderitaan saudara – saudara mereka di Jalur Gaza. Salah satu bukti, saat persiapan Event Joyful Ramadan, mereka masih sibuk hingga dini hari dengan fokus serta semangat untuk memberikan yang terbaik bagi suksesnya acara ini, ” kata Ria terharu.
Karenanya Ria mengundang sebanyak-banyaknya Gen-Z untuk berkontribusi lewat ISN dalam mensyiarkan nilai-nilai Islam lewat pendekatan dakwah kreatif serta kolaboratif.
WanitaIndonesia.co, Tangerang, Jawa Barat – Bagi komunitas Indonesia Syiar Network (ISN) Ramadan tahun ini harus lebih baik dari tahun sebelumnya.
Masyarakat, khususnya generasi muda harus memiliki mental resilience (ketahanan mental). Diartikan kemampuan seseorang dalam menghadapi kesulitan serta tantangan hidup dengan baik. Ciri orang bermental resilience tetap fokus, dan tenang di masa-masa sulit.
Mampu bangkit serta pulih setelah mengalami kegagalan. Selalu belajar dari pengalaman guna menghadapi tantangan ke depan. Mereka merupakan pribadi yang mumpuni dalam menetapkan tujuan hidup, dan dapat mengambil langkah-langkah untuk mencapainya. Senantiasa berpikir positif, yakin akan kemampuan diri.
Apa yang membuat Ramadan tahun ini kian bernilai dari sudut pandang ISN? Ramadan tak hanya sekedar melakukan ritual ibadah personal, melainkan hadir mental resilience guna menggapai makna Ramadan seutuhnya. Utamanya bermental tangguh dalam menghadapi tantangan zaman layaknya saudara kita di Palestina serta memiliki kepedulian tinggi terhadap isu yang berkaitan dengan akidah serta sosial kemasyarakatan.
Lewat event epik buah kolaborasi ISN dengan Friends of Palestine yang sukses terselenggara di Garuda Hall, ICE BSD, Tangerang – Jawa Barat dimeriahkan para pembicara pakar seperti Ustadzah Dunia Syuaib dari Amerika, H. Anis Matta, Habib Alkaff, Founder ISN Mirza Muhammad, dan Ria.R Christiana, CEO Friends for Palestine, Abdallah Rayyan,
serta ratusan anggota ISN yang mayoritas berasal dari kelompok Milenial serta Gen-Z. Kian semarak dengan kehadiran Neno Warisman, para pekerja seni Mona Ratuliu, Meisya Siregar, Chiki Fauzi serta aktivis Palestina Tere.
Ramadan = Mindset Baru Generasi Muda Indonesia
Founder ISN, Mirza Muhammad menyampaikan, “Ramadan menjadi momentum untuk memperbaiki diri, memperkuat keimanan serta meningkatkan kepedulian sosial. Juga mengajarkan kita tentang kesabaran, pengorbanan, dan solidaritas.”
Mirza menegaskan, Nilai-nilai yang hari ini sangat kita butuhkan terutama soal sikap kita dalam melihat penderitaan bangsa Palestina. Di saat kita sedang bersiap-siap menyambut Ramadan dengan beribadah dengan rasa aman serta nyaman, saudara kita di Palestina masih harus berjuang, bertahan hidup di tengah penjajahan serta aksi keji Zionis. Kekejaman yang tak berkesudahan.
“Anak-anak kehilangan orang tuanya, keluarga kehilangan rumah mereka. Umat Islam kehilangan hak-haknya. Sebagai sesama muslim, kita tak boleh berpaling dari penderitaan itu, “imbuhnya kelu.
“Rasulullah SAW bersabda, “Perumpamaan orang-orang beriman dalam kasih sayang serta kepedulian, mereka seperti satu tubuh. Di saat satu bagian sakit maka seluruh anggota tubuh lainnya akan merasakannya, ” imbuh Mirza mengingatkan.
Mirza mengajak jamaah agar nanti di bulan suci yang penuh dengan keberkahan, kaum muda meningkatkan kepedulian untuk Palestina. Walau kita tak bisa bertemu secara fisik, bantulah dengan doa. Dengan menyebarkan kesabaran serta dalam memberikan dukungan dalam bentuk yang nyata.
“Ramadan adalah bulan kemenangan, semoga Allah memberikan kemenangan kepada saudara-saudara kita di Palestina serta menguatkan diri dalam perjuangan yang penuh dengan kesabaran ini, ” ujar Mirza.
Mental Resilience Asa Bagi Generasi Muda serta Bangsa
Founder ISN lainnya Ria. R Christiana melanjutkan, “Doa, harapan untuk kemenangan Palestina yang senantiasa kita panjatkan Inshaa Allah akan menemukan jalan serta diijabah Allah SWT. Hari ini sepulangnya dari acara ini, kita lanjutkan dengan doa.”
Ria menambahkan, “Apapun nanti yang akan terjadi, kiranya Allah juga pemilik skenarionya. Pak Anis Matta, Inshaa Allah barisan ini menginginkan bimbingan Bapak, bagaimana kami bisa ikut berjuang lewat cara-cara yang baik, sehingga kita bisa melaksanakan dengan syiar dengan narasi yang tepat.”
Program ISN merupakan program Volunteer, di mana setiap anggota komunitas memiliki peran untuk jadi syiar. “Saya tadi dapat nasihat dari Bunda Neno Warisman yang saya cintai, dan muliakan. Beliau berkata apabila kita berjuang kita tidak usah memikirkan kemenangan. Semuanya harus tulus karena Allah, “imbuh Ria.
Ria melanjutkan, “Ramadan wajib disambut dengan kegembiraan dengan menitikberatkan pada mental resilience.
Merupakan upaya berkelanjutan untuk melatih kesabaran dalam menghadapi tekanan, godaan selayaknya saudara kita di Palestina yang hingga kini masih harus berjuang, lepas dari penjajahan Zionis.”
“Mental resilience telah dicontohkan oleh bangsa Palestina yang mana anak – anak di sana lekat dengan kepribadian nan tangguh, memiliki mental kuat. Tekadnya membaja untuk terus bertahan dalam beragam kondisi yang sangat sulit, “imbuh RiA
Hanya Paket Nasi Tanpa Lauk-pauk.
Turut berbagi CEO Friends for Palestine, Abdallah Rayyan. ” Salah satu upaya kami dalam turut berkontribusi membantu saudara Palestina dengan berdonasi makanan. Upaya berkelanjutan ini sejak 15 Oktober 2023 hingga sekarang berkat dukungan para donatur dunia seperti dari Indonesia, Malaysia, Thailand, dan Maldives.”
Rayyan menambahkan, “Setiap hari kami memasak 50 ribu bok makanan yang hanya berisi nasi, tanpa lauk-pauk daging. Hal ini kami lakukan dikarenakan donasi yang terkumpul tak mencukupi untuk menyediakan lauk-pauk seperti daging.”
“Dasar pemikirannya walau tanpa lauk, penikmatnya dapat bertahan hidup dengan mengonsumsi nasi yang Inshaa Allah kami olah dengan citarasa lezat. Karenanya lewat event Joyful Ramadan, kami mengetuk hati hadirin semua serta inner cyrclenya untuk dapat berkontribusi dalam membantu saudara-saudara kita di Palestina, “pungkas Rayyan.
“Joyful Ramadan didedikasikan untuk meningkatkan kepedulian terhadap Palestina lewat edukasi serta aksi nyata. Lewat kolaborasi bersama Friend for Palestine kami menargetkan donasi Rp. 3 miliar untuk membantu perjuangan serta masalah sosial di sana.
Tentunya generasi muda menjadi ujung tombak Joyful Ramadan. Lewat event kami mengharapkan generasi muda dapat bergabung menjadi Volunteer dalam beragam aksi
sosial serta kegiatan Ramadan diantaranya Sahur On the Road, Kajian, Program Donasi serta Dinner Bersama Lansia Prasejahtera.
Momen Gala Dinner merupakan ide baru, di mana ISN memuliakan para lansia dari keluarga prasejahtera untuk berbuka puasa di sebuah di tempat yang representatif. Mereka akan kami layani layaknya kepada tamu mulia. Selain anggota muda, para pengurus ISN, sejumlah aktris senior akan melayani para tamu istimewa tersebut mereka dengan hati.
Selama berinteraksi dengan anggota ISN yang didominasi oleh Gen-Z, Ria mengamati serta memperhatikan bahwa mereka memiliki kecenderungan sifat yang sangat peka terhadap sejumlah isu sosial, terlebih dengan ihwal keagamaan.
“Hati mereka lembut, baik serta mudah tersentuh melihat penderitaan saudara – saudara mereka di Jalur Gaza. Salah satu bukti, saat persiapan Event Joyful Ramadan, mereka masih sibuk hingga dini hari dengan fokus serta semangat untuk memberikan yang terbaik bagi suksesnya acara ini, ” kata Ria terharu.
Karenanya Ria mengundang sebanyak-banyaknya Gen-Z untuk berkontribusi lewat ISN dalam mensyiarkan nilai-nilai Islam lewat pendekatan dakwah kreatif serta kolaboratif.
