WanitaIndonesia.co, Jakarta – Untuk menggapai harapan dan cita-cita dibutuhkan proses dan perjuangan tak kenal lelah. “Kita bisa melampaui batas namun harus mau menjalani prosesnya. “(Founder marcommads.id, RA Loretta Kartikasari, SE., M.I.Kom., MM., PhD (c).
Kalimat motivasi ini diucapkan pada acara talkshow “Dreams and Wonder” yang diselenggarakan Project X Market di Tunjungan Plaza, Surabaya.
Dya Loretta mengakui profesi yang dijalani seseorang di kemudian hari memang tidak selalu sesuai dengan latar belakang pendidikannya. Hal tersebut bukan suatu kekeliruan, atau kesalahan memilih jurusan di kampus. “Yang selalu ditekankan pada para mahasiswa saya, bahwa jurusan itu terkadang goals-nya tak sesuai dengan jurusan yang dipilih. Memang ada beberapa jurusan ilmu sosial yang memberi ‘kebebasan’ sehingga kita bisa berprofesi apa saja,” jelas perempuan yang aktif sebagai dosen di Mercu Buana.
Seorang MC (Master of Ceremony) yang mendampinginya di panggung, memiliki latar belakang bidang kependidikan. Namun, ternyata dia memiliki kemampuan komunikasi seperti lulusan Public Relations. “Energi kamu yang merupakan sarjana pendidikan, tapi gaya bicaranya seperti lulusan Ilmu Komunikasi. Jadi kuliah di awal itu menemukan networking atau jejaring relasi, menggali passion dan keinginan. Selanjutnya adalah momen mencoba apapun sampai kita menemukan apa yang menjadi tujuannya,” papar Dya Loretta.
Dya Loretta juga menceritakan mengenai cita-cita utamanya yang ingin memiliki lembaga pendidikan. Namun, untuk membangun harapan tersebut membutuhkan modal yang tidak sedikit. Untuk mencapai keinginan idealisnya itu, ia terlebih dahulu menjalankan pilihan kedua yaitu mencari klien-klien, untuk dibuatkan event atau kegiatan, menyusun strategi branding dan sebagainya.
“Begitu saya mengerjakan pilihan kedua ini, saya bisa mewujudkan pilihan pertama sehingga cita-cita tercapai. Jadi setelah saya memiliki dana sehingga bisa mengerjakan keinginan yang nomor satu tadi.
Tapi saya menjalani proses sebelum mencapai cita-cita pertama itu yang terwujud dapat bentuk Marcommads, “jelas Dya Loretta.
Dya Loretta menambahkan terkadang kita harus sensitif dan peka dengan situasi. Misalnya, kita mengikuti tren bisnis atau melakukan yang banyak dicari orang, sehingga membuka peluang meraih pendapatan. Dengan begitu, keinginan yang bersifat idealis bisa diwujudkan.
“Saat ini Dya Loretta memiliki dua lembaga pelatihan yaitu Marcommads dan Srikandi Pintar Indonesia. Selain itu, juga memiliki perusahaan konsultan komunikasi dan lembaga hukum untuk mendukung para ibu-ibu pelaku UMKM, yang memiliki kendala seperti membuat akta perusahaan dan sebagainya.
Project terbaru ia sedang
bermitra Raisya Cookies pelaku usaha anak yang berkebutuhan khusus untuk mengembangkan branding, serta memasarkan produk tersebut secara lebih luas.
Melalui proses membuat kukis, Raisya belajar berbagal hal, seperti berhitung, gramasi, dan sebagainya. Kemudian, setelah Raisya berusia 7 tahun, ibunya menyempurnakan resep dan memulai menawarkan kukis buatan Raisya.
Saat Raisya berumur 10 tahun, diluncurkanlah Raisya Cookies dengan 6 varian rasa. Untuk kian menginspirasi teman-temannya, diluncurkan pula buku series Raisya dari Hati. Buku menggambarkan bagaimana seorang ibu dan anak menjalin kekompakan dan bisa beyond dari disable. Rencananya hasil penjualan buku akan didonasikan kepada rumah yatim di Sidoarjo, Jawa Timur.