WanitaIndonesia.co, Jakarta – Keluarga bukan sekadar tempat berlindung, tetapi merupakan ruang pertama di mana seseorang belajar tentang tanggung jawab serta makna dari ‘menjaga, merawat, dan menghargai’.
Nilai-nilai ini tumbuh dari rumah, tercermin melalui kebiasaan yang ditanamkan orang tua, mulai dari merapikan rumah, menyimpan barang dengan rapi, memperlakukan benda dengan penuh perhatian agar tetap awet hingga ramah kepada tetangga.
Termasuk dalam hal memanfaatkan masyarakat sekitar untuk mendukung kebutuhan hidup yang semakin modern. Dalam perjalanan ini, seorang ibu rumah tangga bernama Putri Eka berhasil memanfaatkan ilmu dari orang tuanya dalam hal kuliner yang menggugah lidah.
Sejak remaja, dia selalu belajar memasak dari sang ibu, Sri Ambarwati mulai dari makanan tradisional hingga modern. Tentunya, dengan rempah-rempah khas Indonesia yang mudah ditemukan di warung dekat rumah.
“Belajar masa tuh dari mama karena masakannya enak banget. Setiap mama bikin makanan pasti aku bantuin, mulai dari masakan tiap hari sampai buat lebaran,” kata Putri.
Bakat memasaknya pun semakin terasah setelah dia mempelajari tutorial dari YouTube. Tidak hanya mempelajari resep masakan dari YouTube, wanita kelahiran Jakarta ini memberanikan diri untuk memasarkan masakannya.
Awalnya, Putri memanfaatkan jejaring tetangga untuk menjual masakannya yang dimulai dari menjual nasi box. Makanan ini dia jual dengan harga Rp10 ribu karena dianggap masih terjangkau untuk warga sekitar yang mayoritas sudah berkeluarga.
“Jadi mama itu punya komunitas senam. Nah, aku coba manfaatin itu untuk menjual masakan aku. Hari pertama cuma jual 30 kotak, gak sampai 30 menit langsung habis. Alhamdulillah pada bilang enak,” ujar Putri yang kini sudah memiliki dua orang anak.
Minggu depannya itu, Putri mencoba lagi menjual nasi box kepada komunitas senam yang dibina oleh orang tuanya. Dia pun meningkatkan jumlahnya menjadi 50 box.
“Di Minggu berikutnya, aku coba jual spaghetti dengan 50 box. Alhamdulillah habis, bahkan ada yang beli buat anaknya di rumah,” ujar dia.
Sejak saat itu, Putri sering menerima order catering dari para tetangga, meski jumlahnya tidak terlalu banyak. “Setelah itu, ada order catering makanan dari ibu-ibu pengajian sampai tetangga,” ucapnya menceritakan.
Karena ingin berkembang, seminggu sebelum Ramadan 2025, Putri memutuskan untuk mengikuti bazar di dekat rumahnya demi mencoba peruntungan di dunia kuliner.
Dia pun mendapatkan satu tempat di bazar itu dan mendirikan warungnya dengan nama ‘Mpok Putri’. Di sana, dia memutuskan untuk membuat 200 box dengan menu nasi ayam teriyaki.
Bak gayung menyambut, karena masakannya sudah terkenal lezat di kalangan masyarakat sekitar, jumlah box yang dibawanya ludes terjual hanya dalam waktu singkat. Omzetnya pun disebutkan Putri saat lumayan karena sangat menguntungkan.
“Awalnya ragu karena bikin ratusan box yang belum pernah aku jual. Eh taunya, cuman dalam waktu 3 jam sudah habis. Yang beli memang kebanyakan yang sudah mengenal rasa masakan aku.”
“Omzetnya waktu itu juga besar. Aku dapat Rp3 juta keuntungannya kalau dihitung dari biaya produksinya,” katanya mengakhiri.
Ayo UMKM tunggu apa lagi? (WIB)

