Program “Indonesia Menatap Dunia”: Dompet Dhuafa dan Perdami Berkolaborasi untuk Kesehatan Mata

WanitaIndonesia.co – Dalam acara kick-off program ini, mereka telah melakukan pemeriksaan mata awal kepada 50 penerima manfaat, yang mencakup anak-anak berkebutuhan khusus dari SLBN 3 Jakarta dan sekitarnya, serta para lansia yang tinggal di Jakarta. Selain pemeriksaan mata, program ini juga melibatkan penyerahan kacamata secara simbolis kepada penerima manfaat. Targetnya adalah mencapai 1000 penerima manfaat di seluruh Indonesia.

Tema dari kick-off program ini adalah “Bantu Anak-Anak dan Lansia Melihat Lebih Baik”. Acara tersebut dihadiri oleh berbagai tokoh penting, termasuk Rahmad Riyadi (Ketua Yayasan Dompet Dhuafa Republika), Yeni Purnamasari (GM Kesehatan Dompet Dhuafa), dr. Indra K. Sari (mewakili Direktorat Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Tidak Menular Kementerian Kesehatan), dr. Rismasari (Kepala Suku Dinas Kesehatan Jakarta Pusat), Siti Aisyah (mewakili Kepala Dinas Pendidikan Jakarta Pusat), Prof. Nila Moeloek (Dewan Pembina Perdami Pusat beserta jajaran), dr. Julie Dewi Barliana (Ketua Perdami Jaya beserta jajaran), dan Ribka Ginting (Ketua Pengurus Yayasan Layak).

Julie Dewi Barliana, dalam sambutannya, menjelaskan bahwa program ini adalah bagian dari misi Perdami untuk memerangi kebutaan dan gangguan penglihatan, khususnya pada anak-anak. Dr. Indra menekankan pentingnya kerjasama dari seluruh lapisan masyarakat untuk mendeteksi masalah penglihatan pada anak-anak, karena anak-anak mungkin tidak bisa mengungkapkan kendala yang mereka alami.

Menurut International Agency for the Prevention of Blindness (IAPB), 90% kebutaan bisa dicegah atau ditanggulangi. Oleh karena itu, edukasi tentang pentingnya kesehatan mata dan pencegahan penurunan penglihatan sangat diperlukan.

Salah satu penyebab utama gangguan penglihatan adalah gangguan refraksi, yang berkontribusi sebanyak 0.75% dari tingkat kebutaan 3% di Indonesia. Gangguan ini sering muncul pada masa anak-anak, antara usia 6 hingga 12 tahun, dan dapat mengganggu kemampuan belajar mereka.

Rahmad Riyadi menegaskan komitmen Dompet Dhuafa dan Perdami untuk mengatasi masalah penglihatan di Indonesia, dan mereka akan melibatkan seluruh jejaring layanan kesehatan, termasuk Layanan Kesehatan Cuma-cuma (LKC) di 12 provinsi di Indonesia. Program ini akan berlangsung selama 6 bulan dan dapat diperpanjang sepanjang tahun.

Program “Indonesia Menatap Dunia” adalah upaya untuk mendonasikan kacamata kepada anak-anak dan lansia yang kurang mampu di wilayah terpencil, terluar, dan perbatasan Indonesia. Tujuannya adalah memastikan bahwa mereka dapat belajar, membaca, dan bersekolah dengan nyaman meskipun memiliki keterbatasan penglihatan.

Program ini merupakan upaya lanjutan dari kampanye “Indonesia Melihat” yang telah diluncurkan oleh Dompet Dhuafa sejak tahun 2015. Melalui program ini, mereka berharap dapat menciptakan kondisi inklusif bagi semua individu yang mengalami masalah penglihatan di Indonesia. (srv)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini