WanitaIndonesia.co – Dompet Dhuafa dan Perkumpulan Urang Banten (PUB) meluncurkan Program Kampung Bebas Rentenir. Inisiatif ini bertujuan membebaskan masyarakat dari jeratan pinjaman berbunga tinggi, seperti rentenir dan pinjaman online yang merugikan.
Acara peluncuran berlangsung meriah bersamaan dengan peringatan HUT ke-6 PUB di Serang, Banten. Dompet Dhuafa menyumbangkan Rp 317 juta untuk mendukung UMKM di Banten melalui PUB. Pj Gubernur Banten, Al Muktabar, serta tokoh masyarakat dan pemangku kepentingan lainnya hadir dalam acara ini.
Penandatanganan Ikrar
Acara peluncuran dimulai dengan penandatanganan piagam ikrar oleh Ketua Pengurus Yayasan Dompet Dhuafa Republika, Ahmad Juwaini, dan Ketua Harian PUB, Eden Gunawan. Ikrar ini menegaskan komitmen kedua organisasi untuk bersama-sama memberantas praktik rentenir yang merugikan masyarakat.
Ketua Dewan Pembina YDDR, Parni Hadi, menyatakan bahwa Program Kampung Bebas Rentenir menjadi langkah besar pertama di Indonesia yang terstruktur melawan praktik tersebut. Ia mengajak masyarakat bersatu untuk membangun Banten yang lebih sejahtera.
Respon terhadap Ancaman Ekonomi
Taufiequrrahman Ruki, Ketua Umum PUB, menekankan pentingnya kolaborasi ini. Ia menjelaskan bahwa banyak warga Banten terjebak dalam lilitan utang akibat terbatasnya akses terhadap informasi dan layanan keuangan formal. “Kami berharap masyarakat beralih ke sumber permodalan yang lebih sehat,” jelasnya.
Al Muktabar, Pj Gubernur Banten, juga mengingatkan bahwa Bank Banten siap memberikan dukungan permodalan bagi masyarakat. “Lembaga keuangan kita sudah ada, dan semua warga Banten dapat memanfaatkannya,” tuturnya.
Akhir dari Praktik Rentenir?
Di tengah maraknya praktik rentenir, Pemprov Banten menyadari pentingnya mengambil langkah konkret. Banyak koperasi mengaku sebagai solusi, tetapi kenyataannya justru memperparah masalah utang masyarakat. Melalui program ini, diharapkan terjadi perubahan signifikan di kalangan pelaku UMKM di Banten.
Sebagai penutup, PUB menganugerahkan gelar Urang Banten kepada Parni Hadi dan memberikan pakaian Jawara sebagai simbol penghargaan atas dedikasinya.
Dengan adanya Program Kampung Bebas Rentenir, masyarakat Banten diharapkan dapat lebih mandiri dan sejahtera tanpa terjerat utang berbunga tinggi. (Adv)