Site icon Wanita Indonesia

PNM Resmikan Kampung Madani di Muara Enim, Dorong Pemberdayaan Ekonomi Berbasis Daun Nanas

Kampung Madani PNM Hadir di Desa Tanjung Bunut, Warga Intens Dibina Usaha Olahan Nanas.

wanitaindonesia.co, Muara Enim – PT Permodalan Nasional Madani (PNM) kembali menghadirkan kampung binaan sebagai bagian dari upaya pemberdayaan berbasis lokasi dengan mempertimbangkan kondisi lokal. Kali ini, Kampung Madani PNM diresmikan di Desa Tanjung Bunut, Kabupaten Muara Enim, dengan klasterisasi pengolahan serat daun nanas.

Peresmian ini dihadiri oleh Pj Gubernur Sumatera Selatan Elen Setiadi, Asisten Deputi Pengembangan Hilirisasi Industri Pertambangan Kementerian Ekonomi Agus Wibowo, serta Bupati Muara Enim Liono Basuki. Turut hadir Direktur Bisnis PNM, Prasetya Sayekti, yang mendampingi 55 nasabah PNM Mekaar yang menjadi bagian dari program pemberdayaan ini.

Sebagai bagian dari program, para nasabah Kampung Madani PNM mendapatkan pelatihan menenun dengan menggunakan serat daun nanas. Pelatihan ini bertujuan untuk menghasilkan produk bernilai ekonomi tinggi serta menciptakan peluang usaha baru bagi warga setempat.

Menurut Direktur Bisnis PNM, Prasetya Sayekti, klasterisasi pengolahan serat daun nanas ini dapat memberikan nilai tambah bagi masyarakat desa, terutama bagi mereka yang belum memiliki penghasilan tetap. Selain pelatihan, PNM juga menyumbangkan alat pencacah untuk mendukung produksi serat nanas.

“Pengolahan ini mengubah limbah daun nanas menjadi serat yang dapat digunakan untuk membuat kain, busana, dan kerajinan tangan. Manfaatnya sangat besar, karena selain ramah lingkungan, produk ini juga memiliki nilai ekonomi tinggi,” ujar Prasetya.

Selain bantuan alat pencacah, PNM juga membangun fasilitas mandi, cuci, kakus (MCK), serta sumur bor yang dapat dimanfaatkan oleh masyarakat desa secara umum.

“Sebelumnya, warga belum memiliki kegiatan ekonomi tetap. Dengan adanya program Kampung Madani PNM, mereka kini memiliki pekerjaan yang menghasilkan pendapatan. Pelatihan yang diberikan juga membuka wawasan baru dalam pengolahan serat daun nanas, yang berpotensi menciptakan peluang bisnis lebih luas,” tutup Prasetya. (SRV)

Exit mobile version