WanitaIndonesia.co – Pemberdayaan perempuan menjadi kunci penting dalam penguatanekonomi maritim Indonesia. PT Permodalan Nasional Madani (PNM) menunjukkankomitmennya lewat program Kampung Madani PNM di kawasan pesisir, salah satunya di DesaSarangmeduro, Kabupaten Rembang dan Desa Mundu Pesisir, Kabupaten Cirebon. Program inidirancang khusus untuk mendukung kelompok ibu-ibu nelayan dan pelaku usaha kecil agar mampu mengelola potensi laut secara produktif, terstruktur, dan berkelanjutan.
Di Desa Sarangmeduro misalnya, PNM membentuk klasterisasi Ikan Asap. Ratusan nasabahPNM Mekaar menerima pelatihan mulai dari proses pengolahan ikan asap secara higienis, packaging modern, hingga literasi keuangan dan sertifikasi halal. Harapannya, produk olahanikan asap tak hanya menguasai pasar lokal, tetapi juga mampu menembus pasar modern danmenjadi penyuplai dapur gizi nasional.
Sementara itu di Desa Mundu Pesisir, Cirebon, PNM mengembangkan klasterisasi Olahan HasilLaut. Mayoritas nasabah PNM Mekaar di desa ini merupakan perempuan pesisir yang dilatihdiversifikasi produk, strategi pemasaran online dan offline, hingga pemanfaatan limbah hasil laut. Mundu Pesisir ditargetkan mampu menghasilkan produk unggulan skala nasional danmeningkatkan potensi ekowisata pesisir kedepannya.
“Dengan klasterisasi, program pemberdayaan menjadi lebih terarah sesuai potensi lokal. Perempuan pesisir bukan hanya mendukung ekonomi keluarga, tetapi juga menjadi garda depandalam memperkuat ketahanan ekonomi maritim Indonesia,” ujar Sekretaris Perusahaan PNM L. Dodot Patria Ary.
Selain pelatihan usaha, PNM juga menyertakan program tanggung jawab social yang dikemasdalam PNM Peduli di kedua desa, mulai dari pembangunan Ruang Pintar PNM untuk belajarsecara gratis, penyediaan sarana air bersih, hingga penanaman mangrove. Di Sarangmeduro, masyarakat juga mendapatkan sosialisasi hidup sehat, pemeriksaan kesehatan, hingga program PNM Mengajar.
“Pemberdayaan yang kami lakukan tidak hanya fokus pada usaha, tapi juga menyentuh aspeksosial dan lingkungan. Karena perempuan pesisir yang sehat, cerdas, dan berdaya akanmelahirkan keluarga yang kuat dan generasi maritim yang tangguh,” tambah Dodot.
Langkah PNM ini sejalan dengan upaya pemerintah memperkuat ekonomi berbasis maritim. Dengan melibatkan perempuan pesisir sebagai motor penggerak, potensi laut dapat diolahmenjadi produk bernilai tambah tinggi.
Kedua desa binaan ini ditargetkan mampu menghasilkan produk olahan laut bersertifikat halal, memperluas akses pemasaran, dan membangun jejaring ekowisata berbasis pemberdayaanmasyarakat. Dengan strategi berbasis klaster, PNM optimis perempuan pesisir akan menjadiagen perubahan, bukan hanya untuk ekonomi keluarga, tetapi juga bagi ketahanan ekonomimaritim Indonesia di masa depan. (srv)





