WanitaIndonesia.co – Pj Sekretaris Daerah Provinsi Banten, Virgojanti, menegaskan bahwa tujuan optimalisasi pendapatan daerah adalah untuk pembiayaan pembangunan dan pelayanan masyarakat yang lebih baik. Pada Rapat Koordinasi Optimalisasi Pendapatan Daerah se-Provinsi Banten Tahun 2023, yang digelar di Hotel Horison Grand Serpong, Virgojanti mengungkapkan target pendapatan Pemprov Banten mencapai Rp8,3 triliun lebih, dengan kontribusi terbesar berasal dari Pajak Kendaraan Bermotor (PKB) sekitar Rp5,7 triliun.
Rapat tersebut diadakan dalam rangka mengoptimalkan target pendapatan tahun 2023 dan mempersiapkan diri untuk mencapai target kinerja pendapatan tahun 2024. Virgojanti mengapresiasi kolaborasi antara Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Kabupaten/Kota, serta menyoroti pentingnya koordinasi dengan Dinas Pendapatan di tingkat kabupaten/kota.
Merujuk pada Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2022 tentang Hubungan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah, Virgojanti menjelaskan bahwa upaya optimalisasi pendapatan bukanlah tugas yang dapat dilakukan sendiri oleh Provinsi Banten. Koordinasi dan komunikasi dengan seluruh jajaran Dinas Pendapatan Kabupaten/Kota menjadi kunci kesuksesan.
Terdapat beberapa langkah baru yang perlu ditindaklanjuti, di antaranya adalah pembagian pendapatan yang diterima langsung dengan Pemerintah Kabupaten/Kota. Hal ini dianggap sebagai langkah positif, memberikan dana segar kepada kabupaten/kota untuk perencanaan pembangunan. Virgojanti berharap hal ini akan memberikan dampak positif dalam pelaksanaan pembangunan di daerah dan meningkatkan pelayanan kepada masyarakat.
Plt Kepala Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Provinsi Banten, Deni Hermawan, menegaskan bahwa Bapenda memiliki strategi khusus dalam menghimpun pendapatan di tahun 2023. Salah satu program unggulan adalah GERMA (Gerakan Bersama), di mana pihaknya secara aktif melakukan “jemput bola” kepada wajib pajak.
“Kita ada kegiatan Germa yaitu gerakan bersama dalam optimalisasi pendapatan, jadi kita harus jemput bola kepada wajib pajak,” ujar Deni. Dalam konteks ini, Bapenda telah melaksanakan inovasi dengan program jemput bola melalui GERMA, seperti Samling (Samsat Keliling) dan Samlong (Samsat Kalong). Program ini berhasil memaksimalkan pelayanan kepada masyarakat atau wajib pajak yang ingin membayarkan pajak kendaraan bermotornya.
Selain itu, untuk mencapai target pendapatan yang ditentukan, Bapenda melakukan penelusuran kendaraan bermotor yang belum mendaftar ulang (KBMDU) ke rumah-rumah wajib pajak. Deni Hermawan menekankan pentingnya pendekatan humanis dalam penelusuran dan penagihan, memastikan bahwa pelayanan kepada masyarakat tetap efektif dan efisien.
Dengan langkah-langkah kolaboratif dan inovatif ini, diharapkan Provinsi Banten dapat mencapai target pendapatan tahun 2023 dan terus memberikan pelayanan yang lebih baik kepada masyarakat. (vay)
