WanitaIndonesia.co – Penjabat (Pj) Gubernur Banten Al Muktabar menyalurkan sejumlah Bantuan dan Jaminan Sosial untuk penanganan kemiskinan ekstrem ke ratusan Keluarga Penerima Manfaat (KPM) di Kabupaten Pandeglang, Minggu (26/11/2023).
Bantuan itu diberikan dalam rangka penanganan kemiskinan ekstrem, pemberdayaan perekonomian keluarga, kelompok serta masyarakat dengan total bantuan yang diberikan sebesar Rp2.829.000.000.
Al Muktabar berharap, melalui kegiatan ekspedisi reformasi tematik berdampak ini dapat meningkatkan pelayanan publik, khususnya yang berkaitan dengan pelayanan dasar di bidang kesehatan, pendidikan, infrastruktur dan Kesejahteraan sosial.
Kepada para orang tua yang menerima bantuan, Al Muktabar mengingatkan agar bisa memberikan kesempatan kepada anak-anaknya untuk sekolah sampai tinggi. Sebab di tangan mereka masa depan Kabupaten Pandeglang dan Provinsi Banten ini kelak ditentukan.
“Bahwa memang ada bantuan dari pemerintah, itu iya. Tapi dimohon juga untuk dipergunakan dengan sebaik-baiknya sesuai dengan kebutuhan yang mendasar,” kata Al Muktabar. Bantuan Sosial (Bansos) itu terdiri dari 65 bantuan untuk anak-anak dimana masing-masing mendapat Rp500.000. Lalu Bansos untuk lanjut usia sebanyak 82 orang dimana masing-masing mendapat Rp750,000.
Bansos bagi disabilitas sebanyak 70 orang, masing-masing Rp500,000 dan bantuan jaminan sosial keluarga dalam rangka penanganan kemiskinan ekstrem sebanyak 5.400 orang, dimana masing-masing mendapatkan Rp500,000.
Selanjutnya bantuan beras dalam rangka perlindungan sosial tahap 2 se-Provinsi Banten sebanyak 105.682 KPM, dimana untuk Kabupaten Pandeglang diberikan sebanyak 12.422 penerima, masing-masing 10 kg beras. Bantuan pemberdayaan ekonomi keluarga pelatihan tata boga sebanyak 315 penerima berupa Oven Kue Stainles dan Loyang, bantuan ikan konsumsi sebanyak 100 bag, dimana setiap bag-nya terisi 1 Kg.
Lalu bantuan benih ikan air tawar untuk Kabupaten Pandeglang tahap 1 telah didistribusikan sebanyak 452.000 ekor kepada 34 kelompok Budidaya Ikan dan akan di distribusikan sebanyak 150.000 ekor untuk 15 Pembudidaya ikan.
Terakhir bantuan Hibah alat tangkap Ikan kepada Koperasi Badak Cula Satu Panimbang berupa Jaring Purse Seine dan Koperasi Borokoy Cikeusik berupa Jaring gillnet monofilament. Al Muktabar melanjutkan, data BPS Provinsi Banten menunjukkan angka kemiskinan ekstrem di Provinsi Banten terjadi penurunan mencapai 1,12 persen pada tahun 2023 ini. Atas hal itu Pemprov mendapatkan penghargaan insentif fiskal mencapai Rp6 miliar lebih yang sepenuhnya dialokasikan untuk penanganan kemiskinan ekstrem.
“Ini merupakan hasil kerja kolaborasi bersama antara Pemprov, OPD terkait, Pemda serta seluruh stakeholder terkait, dimana pemerintah itu mempunyai fungsi melayani, dan mengatur bersama DPRD, dan kita harus guyub seperti ini menjalankan pemerintahan, ” ujarnya.
Dikatakan Al Muktabar, tema besar dalam pemberian Bansos ini ada yang charity, artinya bantuan untuk makan sekarang dan besok. Lalu di level kedua lebih meningkat lagi dengan pemberian kail untuk daya dukung yang bisa dimanfaatkan oleh masyarakat, dimana jika agenda kerjanya baik bisa membantu tetangga lainnya.
“Maka tadi kita berikan secara simbolik bantuan peralatan untuk ibu-ibu rumah tangga membuat panganan, roti dan sebagainya,” ucapnya. Kalau itu sudah berjalan, Al Muktabar mendorong Badan Usaha Milik Desa (Bumdes) untuk berperan aktif. Seperti tadi ada bantuan jaring yang tadi diberikan. “Kalau Itu sudah terkoneksi dengan Bumdes, kita bisa optimalkan lagi melalui program KUR di Bank Banten,” imbuhnya.
Pj Sekda Provinsi Banten Virgojanti menambahkan, selain bantuan di atas, di APBD Perubahan 2023 ini Pemprov juga menyalurkan anggaran sebesar Rp3 miliar melalui bantuan susu dan telur untuk penanganan stunting di Kecamatan Saketi, Carita, Cibitung, Cipeucang, Kadu Hejo, Karang Tanjung, Keroncong, Picung, Sobang dan Kecamatan Sukaresmi.”Ada sebanyak 1188 anak stunting yang akan mendapat bantuan 90 butir telur dan susu UHT selama tiga bulan ke depan,” ujarnya. (ADV)