WanitaIndonesia.co, Jakarta – Walau bekerja dalam senyap, sejumlah persona ternama seperti pasutri milenial Gibran Rakabuming Raka Walikota Solo beserta istrinya Selvi Ananda, Ayushita pekerja seni mewakili milenial, Arbani Yasiz pemeran film Dilan, serta Moja Rasya mahasiswi mewakili kalangan Gen Z memercayakan perawatan kulitnya ke klinik Estetika by Affandi.
Satu legancy yang memiliki filosofi akan kebahagiaan sesama, menjadi kekuatan dan bukti akan keberadaan klinik dalam merangkul masyarakat, khususnya milenial dan Gen Z.
Pada peluncuran kampanye #HappyJadiDiriSendiri, diantara tamu-tamu undangan yang berusia matang, hadir sosok generasi milenial, Gen Z yang merupakan loyal customer mereka.
Ayushita pekerja seni mengaku klinik Estetika by Affandi telah menjadi Bestie untuk perawatan kulitnya. Mobilitas dan aktivitas yang tinggi membuatnya ekstra hati-hati saat membersihkan dan merawat kulit. Saat membersihkan kulit dia harus melakukan double cleansing atau membersihkan wajah sebanyak dua kali, agar sisa makeup bersih maksimal. Pertama aku memakai micellar water, kemudian menggunakan facial wash.
Sementara toner, pelembap, krim dan tabir surya selalu aku pakai.
Karena Bestieku, saat bepergian ke luar negeri aku selalu minta diformulasikan krim yang tepat oleh dokter dari klinik Estetika by Affandi, hasilnya sangat memuaskan.
Milenial pemimpin seperti Gibran Rakabuming Raka beserta istrinya Selvi Ananda turut mempercayakan perawatan kulit mereka ke salah satu cabang klinik Estetika.
“Surprised yang menyentuh manakala Ibu Negara Iriana juga menyambangi klinik kami, guna memercayakan perawatan kulit beliau ke para ahlinya. Beliau datang sebagai ibu rumah tangga biasa yang menginginkan kulit sehat terawat.
Berharap kampanye #HappyJadiDiriSendiri dapat mendukung masyarakat lintas generasi merasa nyaman menjadi diri sendiri. Bebas dari permasalahan kulit, karena klinik Estetika dr. Affandi akan membantu masyarakat merawat kulit mereka agar sehat, bebas berekspresi, “kata dr. Hengky N. Affandi CEO.
“Berawal dari promosi getok tular yang ampuh, terkesan apa adanya, dampaknya sangat luar biasa. Ini menjadi pembuka jalan bagi kami, untuk melanjutkan legancy sebagai pelopor klinik kecantikan pertama di Indonesia, yang kekinian bertransformasi sebagai pelopor terdepan pada industri kecantikan di Indonesia. Tentunya dengan didukung oleh 16 cabang klinik, yang tersebar di lokasi strategis di berbagai kota besar Indonesia, “lanjut dr. Hengky.
Saat diajak berbincang santai oleh host, Arbani Yasiz (Bani), aktor pemeran Dilan sekuel ke empat menceritakan pengalamannya seputar aktivitas keseharian diantaranya bagaimana ia merawat kesehatan kulitnya.
Bani mengaku memahami pentingnya merawat kulit wajah, aset berharganya tersebut. Namun karena tak terlalu apik, ia sering mengabaikan ritual pagi hari dari mencuci wajah, memakai toner, serum, pelembap hingga sunscreen (tabir surya).
Kalau malam, ia rutin melakukan perawatan dasar, utamanya membersihkan sisa make-up, menggunakan double cleansing untuk mengenyahkan sisa makeup, juga menggunakan krim malam.
“Bagiku kehadiran klinik Estetika by Affandi dengan beragam upaya untuk menjadikan kulit masyarakat Indonesia sehat terawat, patut diapresiasi. Ilmu, kegigihan, serta cara pandang yang tak biasa pada masanya, yang dimiliki oleh founder dr. Moch Affandi akan menjadikan masyarakat bahagia, tentunya melalui kulit sehat terawat, serta lebih menghargai karunia Tuhan, “terang Bani.
“Sosok hebat yang menjalankan peran multitasking anti mainstream, dari passion yang dimiliki, tentunya sangat menginspirasiku, serta teman-teman Gen Z lainnya untuk kreatif, berjuang selaras passion.
Memiliki passion saja belum cukup, harus dibarengi dengan cara berpikir anti mainstream, upaya berkelanjutan yang hasilnya tentu akan sangat luar biasa. Menurutku ini related dan Gen Z banget lho ya, imbuh Bani”
Bani menambahkan, ‘Walau baru mengetahui kiprah beliau melalui klinik kecantikan yang sekarang dilanjutkan oleh putra-putrinya, aku tertarik dengan pemaparan masuk akal para dokter saat memberikan treatment kepada pasien.
Di sini, peran dokter lebih sebagai Bestie ya. Mengutamakan aspek hulu ke hilir dengan memberikan pemahaman kondisi kesehatan kulit pasien, melakukan assessment, tindakan awal, serta diskusi antara pasien dan dokter, untuk mencari solusi yang tepat, treatment apa yang menjadi kebutuhan pasien.”
“Aku menyukai treatment personal seperti saat memberikan krim yang tepat, menyelaraskan dengan kebutuhan pasien yang tentunya berbeda satu dengan lainnya.
Akupun percaya, melalui kiprah pada dokter yang mumpuni, staf klinik, nama harum tempat praktik dr. Affandi dahulu, akan bertransformasi menjadi besar dan dibutuhkan masyarakat melalui klinik Estetika by Affandi.
Mudah-mudahan akan banyak generasi seusiaku yang rutin melakukan perawatan kulit wajahnya, “pungkas Bani.
Sementara Moja Rasya mahasiswi, Gen Z yang masuk dalam loyal customer mengharapkan manajemen klinik lebih berfokus kepada produk, serta treatment yang memiliki biaya affordable. Moja meneruskan legancy ibunya untuk melakukan perawatan di sini. Ia mengaku merasa jauh lebih baik dan bahagia karena hasil perawatannya sangat natural.
Menurut Moja, banyak teman-teman kampusnya yang tertarik, tapi butuh diberikan pemahaman yang lebih berbobot dari sekedar promosi usaha. Umumnya pertanyaan mereka klasik khas masyarakat Indonesia yang telah diuraikan oleh dr. Hengky Affandi.
Akan ketergantungan gak? hasil treatmentnya cepat ga? Serta harganya affordable gak, khususnya buat mahasiswa.
“Hal ini tentunya menjadi pertanyaan besar dan berubah menjadi stigma menyesatkan, jika tidak ada upaya keberlanjutan untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat Indonesia, khususnya mahasiswa yang masih baru dengan ilmu kecantikan. Pemahaman bagaimana pentingnya melakukan perawatan kulit sejak dini, apa saja aspek dasar perawatan dimasa sekarang, hingga peran dokter dan produk yang benar-benar memihak kepada kebutuhan masyarakat yang memiliki keunikan, “pungkas Moja. (RP).