Pikat Cantik Batik Tulis Indonesia di Expo 2020 Dubai

Display aktraktif wastra batik tulis di Expo 2020 Dubai ( Foto Istimewah)

WanitaIndonesia.co – Sepenggal cerita keindahan batik tulis Indonesia yang memikat kolektor wastra dunia di Expo 2020 Dubai, mampu menghadirkan spirit bagi pengrajin batik yang saat ini terpapar krisis dari dampak pandemi.

Pameran Akbar Expo 2020 Dubai merupakan momen istimewa bagi perayaan produk khas Indonesia ke mata dunia, salah satunya wastra batik.

Keindahan dan aura cantik batik Indonesia hadir dari ragam motif, teknik pembuatan mengutamakan hand made, teknik pewarnaan, filosofi, penggunaan yang fungsional, serta aroma khas malam (lilin batik yang digunakan pada proses menutup sebagaian ornamen pokok/tambahan pada kain batik yang sudah diberi pewarna).

Kian istimewa dan menjadi buruan kolektor wastra dunia setelah Unesco menetapkan batik tulis Indonesia sebagai warisan kemanusiaan untuk lisan dan non-bendawi.

Aneka motif dan warna batik menjadi magnet utama bagi Paviliun Indonesia, khususnya di area Rolling Exhibition.

Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional dan Komisioner Jenderal Paviliun Indonesia, Didi Sumedi menyampaikan,
“Pada Expo 2020 Dubai, batik menjadi salah satu incaran kolektor dari Amerika, Australia, hingga Prancis.

Berbagai produk batik yang dipajang sebagai suvenir di area Rolling Exhibition berasal dari produk usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) siap ekspor.

Selain dalam bentuk kain, juga dipamerkan dalam produk fungsional seperti kemeja, blazer, dan syal yang kian semarak melalui gelaran fashion show.
Produk yang dipamerkan telah dikurasi PT Sarinah sebagai pengelola suvenir Paviliun Indonesia. ”

Pesona batik warisan dengan motif rapi dan unik asal Pekalongan, Jawa Tengah didominasi corak bunga kombinasi dari budaya Tiongkok dan Jawa.

Motif batik Mega Mendung, semarak warna dari filosofi ketuhanan. (Foto: Ig Kementerian Kemenparekraf.)

Motif warisan dibuat menggunakan canting nol persen seukuran jarum oleh perajin batik berpengalaman. Dengan menggunakan canting nol persen, maka corak yang dihasilkan menjadi lebih kecil dan rapat, sehingga motif batik yang dihasilkan terlihat sangat rapi.

Batik berbahan daun nila yang ramah lingkungan dikenal dengan batik indigo, warna biru menjadi ciri khas. Selain batik mega mendung Cirebon dengan filosofi nilai ketuhanan.

Mariam pengunjung asal Dubai mengaku terpukau dengan keindahan motif batik yang didisplay secara aktraktif. Menurutnya, “Keindahan batik Indonesia kian bermakna ketika hadir filosofi pada setiap motif, proses pembuatan dikerjakan secara hand made. Wooow, amazing ujar Mariam yang membeli sebuah syal cantik bermotif batik klasik.”

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini