Site icon Wanita Indonesia

Pfizer dan PERDALIN Ajak Masyarakat Memahami Resistensi Antimikroba dan #StopSuperbug

Pfizer dan PERDALIN Ajak Masyarakat Memahami Resistensi Antimikroba dan #StopSuperbug

wanitaindonesia.co Resistensi Antimikroba atau Antimicrobial Resistance (AMR) adalah salah satu masalah kesehatan global dengan efek yang tidak bisa diremehkan. Resistensi Antimikroba dapat menyebabkan pasien tinggal lebih lama di rumah sakit, biaya perawatan dan pengobatan yang mahal, bahkan kematian. Pengendaliannya terutama pada pasien infeksi di ICU penting untuk dilakukan karena dapat memengaruhi efektivitas penanganan infeksi. Walaupun termasuk krisis kesehatan global, menurut data dari Sepsis Alliance, survei kepada lebih dari 6.300 orang menyatakan bahwa kesadaran masyarakat akan AMR masih sangat rendah.

Dalam virtual media briefing Kamis (7/9) pagi, Prof. Dr. dr. Hindra Irawan Satari, Sp.A (K), M.TropPaed, Ketua Perhimpunan Pengendalian Infeksi Indonesia (PERDALIN) memberikan penjelasannya.

Menurutnya Antimicrobial Resistance merupakan masalah kesehatan global yang sangat serius. Sehingga terdapat kekhawatiran tentang semakin meningkatnya superbug yang resistan terhadap beberapa antimikroba sekaligus (multi-dugs resistance, MDR). “AMR dapat terjadi karena penggunaan antibiotik yang tidak tepat pada berbagai sektor. Penyebaran bakteri yang mengandung gen pembawa sifat AMR dapat berakibat kepada masyarakat menjadi terpapar AMR melalui infeksi, makanan, dan lingkungan. Khususnya di ICU yang merawat pasien berat sehingga kemungkinan pasien terpapar superbug yang berbahaya tersebut. Infeksi yang timbul akibat patogen tersebut dalam banyak kasus tidak responsif terhadap pengobatan yang saat ini tersedia.”

Ia menambahkan bahwa studi epidemiologi tentang S. Pneumoniae berhubungan dengan munculnya krisis AMR telah dilaporkan di Cina. Krisis ini semakin memburuk dan telah menjadi masalah keamanan publik dan global yang dapat menyebabkan bahaya serius bagi kesehatan manusia dan hewan serta lingkungan. “Mengingat kompleksitas permasalahan AMR pada bidang kesehatan manusia dan hewan dan berbagai tantangannya, sangat penting untuk dapat menekankan peranan One Health dalam melawan AMR. Terdapat beberapa poin penting yang harus dilakukan untuk dapat membasmi AMR, salah satunya adalah dengan cara memahami terlebih dahulu mekanisme dari resistensi bakteri itu sendiri.”

Sementara itu, dr. Anis Karuniawati, Ph.D, Sp.MK(K) selaku Koordinator Bidang Organisasi Perdalin mengatakan bahwa penyebaran AMR dapat terjadi karena limbah. “Limbah dapat mengandung bakteri dengan gen pembawa sifat AMR yang kemudian dapat dipindahkan dari satu bakteri ke bakteri lainnya. Bakteri tersebut mengkontaminasi air, tanah, dan lingkungan. Berdasarkan Distribusi Data AMR yang dikumpulkan dari spesimen darah dan urine terdapat beberapa bakteri yang ditemukan, terutama K. pneumoniae dan E. coli.”

Andil pemerintah salah satunya dapat dilakukan dengan meningkatkan edukasi kepada masyarakat tentang pencegahan penyebaran penyakit infeksi melalui higiene, sanitasi, dan vaksinasi, serta peningkatan kualitas pelayanan kesehatan. dr. Anis berharap Rencana Aksi Nasional (RAN) AMR 2020-2024 dapat dilaksanakan kementerian terkait. RAN sendiri memiliki visi terwujudnya Indonesia sehat dan bebas dari dampak resistensi antimikroba melalui pendekatan One Health.

Dr. Dini Arini selaku Senior Medical Manager Pfizer Indonesia menjelaskan bahwa Pfizer mendukung program dan strategi One Health yang disuarakan komunitas kesehatan Indonesia dan internasional. Untuk itu Pfizer berupaya memberikan kontribusi nyata dalam upaya mengatasi Resistensi Antimikroba.

Pfizer melaksanakan program edukasi publik tentang bahaya AMR melalui media massa, serta bekerja sama dengan Komite Pengendalian Resistensi Antimikroba (KPRA) Kementerian Kesehatan dan asosiasi kesehatan terkait. Kerja sama ini mendukung berbagai pelatihan dan lokakarya tentang implementasi program penatagunaan antibiotik di lebih dari 70 rumah sakit swasta di seluruh Indonesia. Untuk tema kampanye World Antimicrobial Awareness Week 2021, Pfizer mengangkat tema #StopSuperbug yang mengajak masyarakat untuk mencegah AMR semakin menyebar.

Pfizer Indonesia pun menginisiasi program Vicory: Menang itu Tuntas, melalui Gerakan 2T: Tuntas Menentukan dan Tuntas Menggunakan. Tuntas Menentukan bagi para tenaga kesehatan profesional dan fasilitas kesehatan agar menuntaska penilaian penggunaan serta implementasi ASP. Kemudian Tuntas Menggunakan bagi para pasien agar mengonsumsi antibiotik secara tuntas sesuai dengan anjuran dokter. Pfizer Indoneia juga bekerja sama dengan INDOHUN dalam event Road to WAAW 2021 yang akan diselenggarakan pada bulan Oktober-November 2021. (wi)

Exit mobile version