WANITAINDONESIA.CO – Guna memastikan distribusi menjangkau sasaran secara tepat dan merata, penyaluran Makan Bergizi Gratis (MBG) bagi kelompok sasaran 3B (ibu hamil, ibu menyusui, dan balita non PAUD) dilakukan secara door-to-door, dari rumah ke rumah. Proses ini melibatkan berbagai pihak.
Menurut Kepala Perwakilan BKKBN Sulawesi Selatan, Sodiqin, SH, MH, tujuan utama penyaluran ini adalah untuk memastikan kebutuhan gizi sasaran 3B tercukupi dengan baik, sekaligus mengurangi angka stunting di kalangan kelompok rentan.
“Penyaluran Makan Bergizi Gratis untuk kelompok sasaran 3B merupakan salah satu cara untuk meningkatkan kualitas hidup kelompok berisiko stunting dalam mendukung upaya pemerintah dan menciptakan generasi yang lebih sehat dan produktif,” ujar Sodiqin, Selasa (16/9/2015), di Kecamatan Tempe, Kabupaten Wajo, Sulawesi Selatan.
Hari itu Sodiqin bersama tim dari Dinas Sosial Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan, dan Perlindungan Anak Kabupaten Wajo, melakukan pertemuan dengan Ketua Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Kabupaten Wajo.
Pertemuan tersebut bertujuan untuk membahas kendala yang terjadi dalam penyaluran MBG kelompok sasaran 3B di kabupaten tersebut. Kendala ini menjadi perhatian utama karena penyaluran yang seharusnya dilakukan belum berjalan optimal di wilayah tersebut, yang berdampak pada pemenuhan kebutuhan gizi dan pencegahan risiko stunting.
Setelah pertemuan, Sodiqin beserta tim juga melakukan peninjauan langsung SPPG Kabupaten Wajo untuk melihat langsung proses pembuatan makanan bergizi yang akan didistribusikan kepada sasaran. Proses pembuatan dilakukan dengan sangat teliti dan melibatkan tenaga kerja yang terlatih untuk memastikan kualitas dan keamanan pangan.
Di akhir pertemuan, disepakati bahwa makanan bergizi dari SPPG akan diantar terlebih dahulu ke kantor kelurahan. Setelah itu, distribusi makanan bergizi tersebut akan melibatkan pihak terkait. dilakukan oleh Penyuluh Keluarga Berencana (PKB) bekerja sama antara lain dengan pemerintah daerah, kader Keluarga Berencana (KB), Tim Pendamping Keluarga (TPK), kader Posyandu, kader Dapur Sehat Atasi Stunting (Dashat)
Adapun data sasaran keluarga berisiko stunting diperoleh melalui Pendataan Keluarga Tahun 2024 yang dipadukan dengan data Puskesmas setempat. Hal ini penting agar penyaluran dapat dilakukan secara lebih terarah dan efektif. (ver)

