
wanitaindonesia.co, Ngawi – Kreativitas dan lokasi menjadi kunci utama pembangunan sebuah masjid.
Dahulupun begitu, pendiri menginginkan masjid tidak hanya untuk tempat ibadah, namun hadir unsur estetika agar umat kian bersemangat untuk datang dan menyembah Allah SWT.
Jika Anda penggemar batu akik atau sedang berada di Ngawi – Jawa Timur, sempatkan untuk berkunjung ke Masjid Batu Akik. Masjid yang berlokasi di kompleks Pondok Pesantren Miftahul Huda, Ngawi didirikan oleh KH Ali Syamsudin Yusuf Husein pada tahun 2019.
Bangunannya jauh dari kesan indah maupun mewah. Sekilas malah terlihat seperti bangunan yang belum selesai.
Namun berkat keunikan material yang menggunakan batu akik ati ayam utuh yang belum dipoles, serta belasan ribu batu akik yang sudah dipoles masyarakat pun datang berbondong-bondong ke sini!
Tiang penyangga berukuran besar dan sedang menggunakan batu akik utuh dan belum dipoles yang ditemukan bertumpuk di gunung Pacitan. Dipercaya merupakan warisan Walisongo yang kala itu sedang membangun masjid Tiban Pacitan.

Center point pada bagian Mighrab (mimbar) berupa batu ati ayam bewarna merah berukuran besar, beratnya mencapai 10,3 ton, diletakkan utuh. Serta belasan ribu batu akik yang sudah dipoles menampilkan aura cantik sebagai material penghias masjid. (RP).
