WanitaIndonesia.co, Jakarta – Ketika Kimberly Ryder, public figure mendapati bayinya menangis ia merasakan seperti alarm bergema di kepala, sesekali memicu kepanikan.
Berusaha tetap tenang, sambil berusaha membuat bayi saya nyaman, dengan dibantu orang terdekat yang ada di rumah.
Saya pun mengambil jeda untuk menenangkan diri,
percaya ibu yang tenang akan mampu meluangkan waktu untuk mendengarkan, memahami serta memberikan apa yang benar-benar dibutuhkan bayi.
Upaya Kimberly dinilai sudah tepat oleh Saskhya Aulia Prima, M. Psi., Psikolog & Founder TigaGenerasi.
Menurutnya, “Memiliki bayi memungkinkan terjadinya perubahan struktur otak pada ibu. Bagian yang mengontrol empati dan kecemasan akan meningkat aktivitasnya, bersamaan dengan perubahan hormonal.
Ibu yang bereaksi dengan perasaan protektif dan khawatir terus-menerus, saat mendengar tangisan si kecil, jika dibiarkan akan berpengaruh terhadap kesehatan mental ibu.
Apalagi ketika tangisan si kecil di malam hari membuat ibu terjaga. Kelelahan turut membuat ibu semakin sulit mengatasinya. Butuh dukungan pasangan dan orang terdekat, agar ibu dapat menjalankan perannya dengan baik, “ungkap Saskhya.
Untuk melatih ibu menjadi sigap ada 3 hal yang harus dilakukan secara rutin.
1. Ambil jeda dari si kecil yang rewel dengan terlebih dulu meletakkannya di tempat yang aman, seperti buaian. Selanjutnya ibu bisa menarik napas dalam dan meluangkan waktu beberapa menit dengan berada di ruangan lain untuk menenangkan diri. Menghirup aroma lavender juga dapat membantu ibu menenangkan diri.
2. Mindful terhadap diri sendiri dengan tidur yang cukup, mengonsumsi makanan bernutrisi, berolahraga, dan melakukan hal yang digemari.
3. Meminta bantuan pada pasangan atau anggota keluarga lain untuk mengambil alih mengasuh si kecil sementara waktu.