WanitaIndonesia.co, Jakarta – Di saat dunia tengah dihadapkan pada permasalahan iklim global yang berdampak mengerikan, asa hadir dari L’Oréal Indonesia yang sukses membuktikan komitmen akan upaya dekarbonisasi, dengan penggunaan energi terbarukan.
Perayaan inovasi, dan kreativitas pencapaian menggunakan Energi Terbarukan 100% berlangsung haru membanggakan.
Sejak awal L’Oréal menyadari perlunya memperhatikan tantangan-tantangan lingkungan. Mengurangi dampak lingkungan dari pabrik, dan pusat distribusinya, yang merupakan langkah awal guna memulai proses transformasi.
L’Oréal Indonesia telah menunjukkan perkembangan besar pada pencapaian berkelanjutan di seluruh lokasi operasional seperti pabrik, gudang, serta kantor utama.
Emmy Suryandari ST. MTM Direktur Kimia Hilir mewakili Menteri Perindustrian mengapresiasi upaya tersebut guna memenuhi permintaan produk pasar domestik, dan ekspor di industri kecantikan Indonesia. Transisi ke sumber energi berkelanjutan menjadi teladan, mencerminkan pendekatan proaktif dalam meningkatkan daya saing industri, pertumbuhan ekonomi, serta pelestarian lingkungan. Sejalan dengan aspirasi Indonesia untuk sektor industri berkelanjutan.
Dasrul Chaniago Direktur Pengendalian Pencemaran Lingkungan Hidup dan Kehutanan menyampaikan, “Upaya kolektif industri dalam menghilangkan dekarbonisasi sangat penting, di saat Pemerintah berusaha mencapai target Net Zero Emission 2060. Butuh kolaborasi semua pihak, khususnya pelaku industri guna mengintegrasikan teknologi rendah karbon dalam produk mereka. ”
Satu Dekade Upaya Energi Terbarukan
Junaid Murtaza Presiden Direktur L’Oréal Indonesia mengatakan, ” Transisi dalam pengadaan 100% energi terbarukan telah dimulai sejak satu dekade lalu. Pemasangan boiler listrik mengukuhkan kami sebagai perintis upaya industri dalam aspek keberlanjutan. Pabrik kami di Indonesia merupakan yang terbesar di dunia, menjadi pusat produk tunggal untuk produk perawatan kulit, dan rambut di Asia Tenggara. ”
“Misi menciptakan kecantikan yang Menggerakkan Dunia, dan Indonesia, L’Oréal Indonesia mengadopsi teknologi inovatif dengan mengganti bahan bakar tradisional yang menghasilkan emisi karbon seperti biomassa, gas, dan minyak bumi, “ujar Junaid.
Turut menambahkan Hassan Asif Direktur Pabrik L’Oréal Indonesia dua hal penting telah kami lakukan guna membatasi jejak karbon dengan mengurangi emisi dari lokasi industri, dengan meningkatkan pengadaan energi terbarukan secara lokal. Serta meningkatkan efisiensi energi yang selaras dengan Greenhouse Gas Protocol.
“Kami percaya, ini merupakan satu-satunya untuk memastikan aktivitas kami menghormati Batasan Planet, dan target berbasis sains, “kata Hassan.
Flashback upaya berkelanjutan L’Oréal Indonesia, sejak menggunakan energi terbarukan di 2014, manajemen L’Oréal terus melakukan beragam inisiasi pada operasional pabrik, guna menghilangkan jejak karbon pada aktivitas, dan produksi. Diantaranya menggunakan boiler listrik untuk menghilangkan penggunaan gas, guna mencapai 100% Energi Terbarukan pada semua aktivitas kegiatan, dan produksi. Yang membanggakan target yang diprediksi tercapai pada tahun 2025, bisa terlaksana 2 tahun lebih cepat.
Pengadaan Energi Terbarukan bersumber dari PLTA PLN Kracak untuk pabrik, kantor pusat, serta gudang di Cikarang. Di akhir tahun 2023 mengganti penggunaan gas dengan boiler listrik sebagai teknologi pemanas berkelanjutan pada pabrik.
Upaya tersebut selaras dengan komitmen perusahaan L’Oréal for the Future, serta mendukung upaya Pemerintah Indonesia untuk mempercepat dekarbonisasi industri, sebagai bagian integral dari target Net Zero Emission 2060. (RP).