wanitaindonesia.co – Es campur khas Betawi yang sudah langka ditemukan. Kenyal, perpaduan tepung hunkwe dan tepung sagu.
Sselendang mayang berasal dari kata ‘selendang’, berlandaskan tiap lapisan puding yang memiliki warna hijau putih dan mereh, serupa selendang para penari. Sedangkan kata ‘Mayang’ memiliki makna kenyal dan manis.
Untuk 12 gelas
1 sdm minyak sayur, untuk olesan
Es batu, pecahkan
Selendang mayang:
250 g tepung hunkwe
100 g tepung sagu
2½ l air
½ sdt ektrak vanilla
1 sdt garam
5 tetes pewarna merah
5 tetes pewarna hijau
3 lembar daun pandan, simpulkan
100 g tepung sagu
2½ l air
½ sdt ektrak vanilla
1 sdt garam
5 tetes pewarna merah
5 tetes pewarna hijau
3 lembar daun pandan, simpulkan
Kuah, didihkan, saring:
1 l santan encer
2 lembar daun pandan, simpulkan
¼ sdt ekstrak vanilla
½ sdt garam
2 lembar daun pandan, simpulkan
¼ sdt ekstrak vanilla
½ sdt garam
Kinca, masak hingga mengental:
300 g gula merah, iris
250 ml air
3 sdm gula pasir
2 lembar daun pandan, simpulkan
¼ sdt garam
250 ml air
3 sdm gula pasir
2 lembar daun pandan, simpulkan
¼ sdt garam
1/ Aduk rata semua bahan, kecuali pewarna dan pandan. Sisihkan 500 ml (bagi menjadi 2 bagian : @250 ml). Warnai merah dan hijau.
2/ Adonan hijau: Masak dengan pandan di atas api sedang sampai mendidih. Aduk-aduk agar tidak menggumpal. Angkat. Buang pandannya.
3/ Tuang ke dalam loyang (20×20 cm) yang sudah dibasahi air. Sisihkan hingga memadat (± 15 menit).
4/ Adonan putih: Lakukan langkah serupa.
5/ Adonan merah: Lakukan langkah serupa.
6/ Simpan semua lapisan di dalam lemari es hingga saat disajikan. Iris tipis dan beri santan. kinca, dan es batu. (wi)