wanitaindonesia.co, Jakarta – Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Yuliot, menegaskan bahwa pemerintah terus memantau dan menyesuaikan distribusi LPG 3 kg untuk memastikan ketersediaan bagi masyarakat yang berhak, usaha mikro, dan sektor pertanian. Yuliot menyebutkan, langkah penting yang diambil adalah perubahan mekanisme distribusi dari pengecer ke sub pangkalan, yang bertujuan meningkatkan efisiensi dan akurasi penyaluran.
“Komitmen pemerintah adalah memastikan subsidi LPG tepat sasaran dan menghindari kelangkaan di lapangan,” ujarnya dalam inspeksi mendadak di Bogor, Jawa Barat, didampingi oleh pejabat PT Pertamina (Persero).
Dalam sidak yang dilakukan, Yuliot, bersama Wakil Direktur Utama PT Pertamina Wiko Migantoro, Direktur Logistik & Infrastruktur Alfian Nasution, dan Direktur Pemasaran Regional Pertamina Patra Niaga, meninjau ketersediaan LPG 3 kg di beberapa pangkalan dan SPBE Mitra Harun Gasindo di wilayah Babakan Madang, Bojong Koneng, Kadumangu, dan Citaringgul.
Selain itu, Yuliot mendorong agar warung-warung yang berperan sebagai pengecer untuk mendaftarkan diri sebagai sub pangkalan, guna memastikan distribusi LPG sesuai dengan aturan yang berlaku. Ia juga mengimbau agar masyarakat yang mampu tidak menggunakan LPG bersubsidi yang diperuntukkan bagi golongan yang kurang mampu dan usaha mikro.
Perubahan sistem distribusi LPG ini, menurut Yuliot, bertujuan agar alur distribusi lebih terstruktur dan tepat sasaran. Hasil sidak menunjukkan bahwa stok LPG 3 kg dalam keadaan aman. Suplai dari SPBE ke agen dan pangkalan berjalan lancar, dengan pasokan nasional rata-rata sebesar 30 kiloton per hari, sementara untuk Kabupaten Bogor mencapai 60 kiloton per hari. Pertamina siap melakukan penyesuaian jika terjadi lonjakan permintaan.
Yuliot juga memastikan masa transisi dari pengecer ke sub pangkalan akan selesai dalam waktu satu minggu, dengan pengawasan dari aparat setempat untuk menjamin ketersediaan LPG di daerah serta pembinaan bagi pengecer yang beralih menjadi sub pangkalan. Di harapkan, dalam waktu seminggu, masyarakat sudah dapat membeli LPG 3 kg dari sub pangkalan terdaftar.
“Penataan ekosistem rantai pasok LPG 3 kg ini juga untuk persiapan menghadapi Ramadan 2025,” tambahnya.
Selain itu, Presiden Prabowo Subianto telah menginstruksikan untuk mengaktifkan kembali pengecer LPG 3 kg sambil melakukan penataan secara bertahap agar mempermudah akses masyarakat. (SRV)