Paradigma Regenerasi: Arah Baru Pembangunan dan Kepemimpinan Indonesia

Foto Istimewa

WANITAINDONESIA.CO – Laporan Regeneration dari Burson disusun berdasarkan empat pilar utama yang membentuk masa depan Indonesia, yaitu lingkungan, ekonomi, teknologi, dan kepemimpinan. Setiap pilar mencerminkan tantangan dan peluang yang saling terkait di negara ini.

Ketahanan Lingkungan

Masyarakat Indonesia dari lintas generasi setuju bahwa faktor-faktor yang nyata dan terukur, seperti udara dan air bersih serta kesehatan masyarakat, menentukan kualitas lingkungan hidup. Mereka juga setuju bahwa kepemimpinan dan semangat gotong royong sangat penting untuk menjaga lingkungan.

  • 80% responden mengaku bahwa faktor yang nyata dan terukur, seperti udara dan air bersih serta kesehatan masyarakat, lebih memengaruhi kesadaran terhadap kualitas lingkungan ketimbang komitmen perubahan iklim yang sering dianggap abstrak.
  • 91% responden setuju bahwa pemimpin memegang peran krusial dalam menggerakkan aksi lingkungan.
  • 75% menekankan bahwa keahlian dalam kepemimpinan penting untuk mengatasi tantangan lingkungan dan sosial.

Ekonomi Masa Depan

Banyak responden menyatakan bahwa pelaku usaha memiliki peran penting dalam menggerakkan perekonomian nasional. Namun, persepsi publik terhadap korporasi di Indonesia cenderung negatif. Untuk mengubah pandangan tersebut, perusahaan perlu menerapkan inisiatif yang transparan dan terukur, khususnya di bidang keberlanjutan lingkungan.

  • 89% responden dengan latar belakang akademik menyatakan bahwa Bumi perlu dipandang sebagai pemangku kepentingan utama dalam pengambilan keputusan perusahaan.
  • Lebih dari 50% responden dari lintas generasi berpendapat bahwa perusahaan perlu menerapkan praktik produksi yang berkelanjutan, menciptakan produk yang dapat didaur ulang, dan meminimalkan limbah.
Baca Juga :  Spirit Kepemimpinan Naga Kayu

Peran Penting Teknologi

Bagi masyarakat Indonesia, kemajuan teknologi penting untuk diintegrasikan ke dalam proses pembelajaran guna membangun tenaga kerja yang kompeten di era ekonomi digital.

  • 68% responden menyatakan bahwa teknologi berpotensi mengurangi ketimpangan ekonomi dan sosial.
  • 62% responden menilai bahwa generasi Milenial memiliki kreativitas, daya adaptasi, dan keterampilan digital yang diperlukan untuk menghadapi tantangan teknologi.

Transformasi Mindset

Growth mindset, yang fokus pada perbaikan berkelanjutan, sangat penting untuk membentuk masa depan Indonesia. Untuk mengadopsi mindset tersebut, masyarakat perlu meninggalkan pandangan lama dan membuka diri pada perspektif baru.

  • Gen Z: Mulailah memandang Gen Z sebagai generasi visioner yang berani menantang stigma, bukan sebagai generasi yang banyak menuntut atau tidak bisa diandalkan.
  • Kecerdasan Buatan (AI) Generatif: AI bukanlah ancaman, melainkan pemicu kreativitas. Dengan pengembangan keterampilan yang konsisten, AI dapat menjadi peluang.
  • Tujuan Hidup: Tujuan hidup adalah sebuah perjalanan yang berkelanjutan, bukan garis akhir. Hidup adalah proses belajar tanpa henti, dan setiap orang punya garis waktunya sendiri.
  • Tanggung Jawab: Kita semua memiliki tanggung jawab kolektif untuk masa depan. Ini tercermin dalam survei kami dengan 55% responden, terutama Gen Z, menyatakan kepedulian kuat terhadap keadilan sosial.
Baca Juga :  Spirit Kepemimpinan Naga Kayu

Membentuk Pemimpin Masa Depan

Di tengah kemajuan teknologi yang pesat dan tantangan global yang kompleks, Indonesia perlu mencetak generasi baru pemimpin yang adaptif dan visioner. Temuan kami menunjukkan:

  • Milenial dinilai siap mengambil peran kepemimpinan dan mendorong inovasi, terutama pada isu lingkungan (39%) dan teknologi (48%).
  • Lebih dari 40% responden menyatakan Gen Z akan menjadi generasi pemimpin selanjutnya, berkat komitmen kuat mereka terhadap keberlanjutan.
  • Untuk memaksimalkan potensi kepemimpinan, Milenial perlu menajamkan keterampilan kunci seperti kecerdasan emosional, kemampuan berpikir kritis, komunikasi, kompetensi lintas budaya, dan ketangguhan.
  • Para pemimpin masa depan juga harus memprioritaskan keberlanjutan, teknologi, etika, keberagaman dan inklusi, serta perspektif global untuk menciptakan dunia yang lebih baik.
Baca Juga :  Spirit Kepemimpinan Naga Kayu

Peran generasi sebelumnya tetap krusial dalam membentuk generasi pemimpin berikutnya. Dengan menumbuhkan inklusi, dialog terbuka, rasa saling menghormati, dan semangat belajar, Gen X dan Baby Boomers yang masih memegang posisi kepemimpinan di dunia usaha dan pemerintahan dapat membantu melahirkan generasi calon pemimpin yang lebih matang. (srv)