wanitaindonesia.co, Jakarta – Antusias peserta Turnamen Badminton Wanita Indonesia Eva Club 2022 terlihat ketika Alan-Susi bergabung di ruang olahraga, Gelanggang Olahraga Pasar Minggu, Jakarta Selatan, tempat turnamen berlangsung.
Sebagian besar anak berusaha mendekat di tengah upaya panitia untuk mengatur dan menenangkan para fans kecil tersebut.
“Sabar ya adik-adik, Kak Alan dan Kak Susi harus ganti pakaian dulu dan mengikuti briefing, “ujar Herman salah seorang panitia. Tak hirau, peserta cilik tersebut terus merangsek. Hal yang sama juga dilakukan oleh peserta lain. Karena antusias peserta ke idolanya Alan-Susi, panitia meniadakan sesi pertandingan persahabatan antara Walikota dengan Direksi Wanita Indonesia. Panggung-pun diserahkan untuk Alan-Susi.
Panitia memberikan kelonggaran untuk tunas-tunas muda tersebut menuntaskan rasa penasaran dan kangen kepada idola mereka.
“Awasi dan arahkan agar tidak ada yang cidera saat berdesak-desakan, tetap ingatkan untuk memakai masker, “kata Vera Direksi PT Media Wanita Gemilang kepada semua panitia.
Susi Susanti mengaku senang dan terharu dengan antusiasme pemain-pemain cilik tersebut. “Dengan penuh percaya diri mereka minta selfi, tanda tangan di t – shirt seragam lomba, serta banyak bertanya kiat-kiat menjadi atlet bulutangkis yang sukses. Ada-ada saja tingkah lucu mereka. Ada yang mengungkapkan ingin membeli barang mahal jika nanti menang lomba, “kata Susi tersenyum.
Demikian halnya Alan yang tak lepas dari incaran para fans kecil. Walau berkeringat dan lelah,
pasutri, Ayah dan Ibu dari Laurencia, Edward dan Frederic tetap tersenyum ramah dengan ekspresi bahagia saat melayani anak-anak.
Kami memahami crowd yang terbangun semarak pada Turnamen Badminton Wanita Indonesia Eva Club, serta memaklumi antusias anak-anak akan sosok idola dalam kehidupan mereka. Setelah dua tahun terkurung dalam pembatasan sosial, anak – pun ikut terdampak, merasakan stress. Dan momen ini menjadi awal baru kehidupan mereka yang bebas merdeka.
Pada momen tanya jawab bersama rekan-rekan media, Alan dan Susi menekankan pentingnya jiwa sportifitas yang ternyata tidak hanya dibutuhkan saat menjadi atlet bulutangkis,
namun sangat bermanfaat dalam keseharian.
“Jiwa dan mental sportifitas merupakan syarat untuk meraih kehidupan yang harmonis.
Membentuk kepribadian tahan banting dalam menghadapi beragam tantangan hidup, mengedepankan nilai-nilai kejujuran yang sudah mulai pudar, berjiwa penolong, rendah hati, dan spirit mulia lainnya yang menjadi modal untuk membangun karakter sebuah bangsa, yang lekat dengan praktik toleransi, gotong-royong, musyawarah untuk menghadapi beragam permasalahan, “ujar mereka.
Kami di Wanita Indonesia sepakat, bahwa untuk menempa mental, serta kepribadian harus dimulai dari nilai-nilai sportifitas yang menjadi ikon mentalitas seorang atlet. Jika sudah ada, aspek kesehatan fisik dan mental dapat dimiliki, serta menjadi point reward yang menyenangkan, karena sudah tidak galau menghadapi pandemi. (RP).