wanitaindonesia.co – Menjadi seorang chef terkenal tak pernah terbesit di pikiran Junior John Rorimpandey atau yang kini lebih dikenal dengan Chef Juna. Masa lalu laki-laki 46 tahun itu begitu kelam. Ia terjerumus ke dalam pergaulan bebas yang sangat keras. Bahkan nyawanya hampir melayang karena hal tersebut.
Anak berandalan, begitulah Juna menyebut dirinya sewaktu masih muda. Di usianya yang masih 17 tahun, Juna dan geng membentuk band Bad Bones. Mereka selalu mengendarai harley Davidson ke mana pun mereka pergi.
Pergaulannya semakin bebas, ketika memasuki bangku kuliah. Bahkan ia pernah disiksa, diculik dan hampir ditembak. Namun juri MasterChef Indonesia itu menegaskan kalau ia dan gengnya juga pernah menculik dan menyiksa orang.
“Itu pada tahun segitu, 90-an awal, itu memang banyak terjadi. Pergaulan pada saat itu memang banyak seperti itu, dan it goes both ways ya, jadi bukan hanya aku yang pernah digituin (diperlakukan kasar, red), tapi kita juga pernah melakukan itu ke orang lain,” cerita Chef Juna kepada Cinta Laura, Minggu (29/8).
| Baca juga: Gigitan Maut Chef Juna ke Atries Angel Bikin Mimpi Buruk
Ketika mengenang kembali masa lalu kelam tersebut, Juna menegaskan agar anak-anak muda tak mencontoh perbuatannya. Saat itu, tindak kekerasan adalah jalan yang selalu diambil oleh laki-laki kelahiran 20 Juli 1975
“Zaman dulu kalau kita tidak suka sama orang, ya biasalah diambil dari rumahnya. Itu masa-masa yang kejam. Itu bukan sesuatu yang patut dicontoh, bahkan sikapku saat itu sama sekali nggak bagus, jelas sekali,” imbuhnya.
Pergaulan tersebut membuat Juna gagal lulus dari jurusan perminyakan Universitas Trisakti. Hingga akhirnya ia memutuskan untuk mengadu nasib di Negeri Paman Sam.
“Akhirnya berpikir, ini nggak mungkin hidup seperti ini terus. Pilihannya cuma dua, mati over dosis, atau mati dibunuh orang. Aku butuh awal yang baru, kebetulan Amerika menarik siswa untuk sekolah pilot,” tutur pria kelahiran Manadao, Sulawesi Utara itu.
Hingga akhirnya, Chef Juna pun berhasil lulus sekolah penerbangan di Amerika Serikat dan mendapat lisensi pilot. Namun akibat krisis moneter tahun 1998, orangtua Juna mengalami kesulitan ekonomi dan memaksanya mencari uang sendiri untuk biaya hidup.
Ia rela bekerja apa saja, termasuk menjadi seorang pelayan di sebuah restoran tradisional Jepang. Dari situlah karier Juna di dunia kuliner bermula. (wi)