Site icon Wanita Indonesia

Nyaris Roboh, Dompet Dhuafa Bersama PT Matahari Department Store Tbk Berhasil Renovasi Sekolah MDTA Al Khairiyah

WanitaIndonesia.co – PT Matahari Department Store Tbk (Matahari) kembali menyelenggarakan Program Donasi Pelanggan yang merupakan kegiatan rutin Matahari. Program ini memberikan kesempatan bagi para pelanggan Matahari untuk dapat berkontribusi memberikan bantuan di bidang kesehatan dan pendidikan bagi anak-anak di Indonesia. Pada Program Donasi Pelanggan periode Ramadan 1445 Hijriah di Febuari-April 2024, Matahari bekerja sama dengan Dompet Dhuafa.

Athar Ibrahim Khalaffaith (11) saat ditemui pada Kamis lalu (12/12/2024), salah satu siswa Madrasah Diniyah Takmiliyah Awaliyah (MDTA) Al-Khairiyah, yang berlokasi di Tegalsari, Walantaka, Kota Serang yang saat ini duduk di kelas 4 menceritakan bagaimana ia selama ini belajar dengan tidak nyaman. Namun, semangatnya untuk memperdalam agama Islam mampu mengalahkan kekhawatirannya.

“Dulu sekolahnya tuh udah agak mau roboh, terus jendelanya banyak yang rusak, mejanya juga banyak yang rusak. Sekarang madrasahnya sudah bagus, terus sudah nggak ada yang rusak juga, makin seru belajar di sini,” ujar Athar.

“Agak was-was takut roboh, deg-degan belajarnya juga jadi kurang fokus. Pernah kebocoran waktu di kelas satu sama di sini (menunjuk ruangan yang digunakan kelas 4), waktu itu hujan gede terus bocor,” kenang Athar sambil menunjuk salah satu ruangan yang dulu pernah menjadi saksi perjuangan mereka.

Matahari dan Dompet Dhuafa juga merenovasi toilet yang sebelumnya hanya digunakan sebagai tempat penyimpanan barang, lantaran tidak memiliki saluran air yang memadai. Setelah renovasi sekolah usai, toilet sudah bisa digunakan oleh guru dan siswa.

Dengan donasi pelanggan Matahari, Dompet Dhuafa berhasil merenovasi kelas-kelas MDTA Al Khairiyah. Selain itu, toilet yang dulu tidak bisa digunakan juga ikut direnovasi. Selama ini siswa-siswi MDTA Al Khairiyah kesulitan dalam mengakses toilet dan air bersih. Biasanya mereka menumpang ke rumah-rumah warga.

“Senang banget! Jadi sekolahnya makin semangat, terus makin seru juga. Teman-teman juga katanya makin semangat belajarnya,” ungkap Athar dengan wajah berbinar.

“Sekarang bisa, dulu mah nggak bisa karena kamar mandinya belum ada, masih kotor. Terus kamar mandinya dulu gudang, kalau sekarang udah bisa buang air kecil. Bersih sekarang,” cerita Athar penuh antusias.

Proses renovasi sekolah memakan waktu satu bulan setengah. Pembangunan dimulai dengan gotong-royong masyarakat sekitar.

“Dalam proses pembangunan ini kami mendapat support dari warga dan wali murid untuk madrasah kami ini. Semoga yang sudah disumbangkan ke madrasah kami ini, Allah yang bisa membalasnya,” ujar Rosita.

“Pertamanya dari gotong-royong dulu menurunkan genteng, karena kalau dari tukang cuma enam orang, kalau masyarakat kan banyak jadi pekerjaan ini lebih mudah dan lebih ringan. Mereka membangun madrasah ini dengan gotong-royong,” imbuhnya.

Semangat baru ini tak hanya dirasakan oleh anak-anak, tapi juga para guru dan warga sekitar. Melalui kolaborasi ini juga guru-guru MDTA Al-Khairiyah mendapatkan satu buah laptop untuk menunjang kebutuhan operasional sekolah.

Rosita tak kuasa menyembunyikan kebanggaannya. Baginya, madrasah ini adalah tempat yang bukan hanya mengajarkan agama, tapi juga menanamkan semangat dan mimpi.

Rosita menghaturkan terima kasihnya kepada Dompet Dhuafa dan Program Donasi Pelanggan Matahari. Karena berkat program dan kerja sama ini, MDTA Al Khairiyah dapat direnovasi. Rosita merasa bangga, lantaran sekolahnya kini dapat digunakan dengan nyaman.

“Alhamdulillah ya sekarang bangga dan terima kasih kepada Dompet Dhuafa, dengan Donasi Pelanggan Matahari, yang telah membangun madrasah kami. Yang sudah berdiri begini hebatnya, tadinya mau roboh cagak sana-sini, sekarang sudah kinclong bisa dipakai oleh murid-murid saya,” imbuh Rosita.

Kini, MDTA Al-Khairiyah bukan lagi bangunan yang dihantui kekhawatiran. Di sinilah harapan baru tumbuh, di antara tawa anak-anak yang kembali riang dan mimpi-mimpi yang mulai dirangkai. Seperti kata Rosita, “Mudah-mudahan ilmu yang ada di madrasah ini bisa bermanfaat untuk anak-anak maupun masyarakat sekitar”.

Perjuangan panjang itu akhirnya berbuah manis. Madrasah yang dulu nyaris roboh, kini berdiri tegak sebagai harapan baru untuk masa depan yang lebih baik. Bagi Athar, Rosita, dan seluruh warga Tegalsari, ini bukan sekadar bangunan. Ini adalah rumah untuk menuntut ilmu, tempat mimpi-mimpi kecil mulai bersemi.

(adv)

Exit mobile version