Site icon Wanita Indonesia

Muhammad Muadz Alfatih Antara Warna, Kreativitas, dan Imajinasi

Foto : Istimewa

WanitaIndonesia.co, Jakarta – Lomba mewarnai WanitaIndonesia.co musim ke dua bekerja sama dengan Indonesia Science Center telah menghasilkan juara pada kategori A dan B dengan hasil yang memuaskan.

Pemenang pertama kategori A Muhammad Muadz Alfatih bersama ibundanya Retno Wahyuni menceritakan perjalanan panjang dari passion pada melukis dan mewarnai kepada WanitaIndonesia.co.

Muadz belajar secara otodidak tanpa harus diprogram. Semua itu dilakukannya dengan perasaan senang. Ia
melihat langsung beragam warna alam, mengamati warna pada semua aliran lukisan, tekun berlatih. Apa yang ia lihat, rasa kemudian diaplikasikan pada materi gambar bertema Aku Cinta Puspa dan Satwa Indonesia. Ini rangkuman kunci kesuksesan Muhammad Muadz Alfatih.

Karya terbaik Muadz hadir dari perjalanan panjang Foto : Istimewa.

Muadz (7) peserta lomba kategori A : TK, PAUD, SD Kelas I merupakan siswa SDN Lubang Buaya 11. Ia merupakan peserta lomba mewarnai yang aktif. Yang membanggakan Muadz sering memperoleh predikat juara.

Panitia lomba mewarnai WanitaIndonesia.co musim ke dua memberikan tantangan dengan menghadirkan dua obyek hewan yang didesain oleh Indonesia Science Center dan Tupperware Indonesia.
Tingkat kesulitan terbilang tinggi, ada obyek hewan kecil dengan detil sempurna, yang harus diwarnai dengan baik. Peserta harus teliti memilih warna, mengoleskan crayon, serta melakukan teknik-teknik mewarnai agar hasilnya memenuhi kriteria penilaian!

Muadz mumpuni menjelajahi keindahan puspa dan satwa Indonesia melalui imajinasinya. Tangannya trampil memulas gambar dengan beragam warna crayon. Tak kala bekerja, jari-jemarinya lincah, matanya fokus, sesekali ia mengganti crayon yang pertama diambilnya, lalu menganti dengan warna lain. Pun tangan lainnya sigap menghapus ceceran crayon, agar tak mengotori gambar yang dibuat.

Melihatnya mewarnai, terasa mengasyikkan. Muadz mampu menghadirkan rasa melalui warna.
Obyek hewan seperti koala, kelinci, bunga Rafflesia Arnoldi, serta sebatang bambu menjadi lebih indah, semarak dan tentunya menggemaskan.

Taklukkan Tantangan Belajar Otodidak

Ketua juri Ihsan Surur memuji ketelitian bocah laki-laki yang juga memiliki hobi menyanyi. Muadz tak menabrak batasan, sejumlah nama penyelenggara dan sponsor terlihat utuh, tak terhapus warna crayon!. Ini kami apresiasi sebagai bagian dari ketelitian peserta.

Menurut Muadz selain tantangan mewarnai obyek kecil yang detil, ia harus menghadirkan warna nyata pada beragam objek, paling tidak yang mendekati aslinya. Tak kalah menantang saat harus menambahkan obyek sesuai dengan tema. Aku harus berpikir, berimajinasi, kemudian berkreasi.

Ibunda mentor dan penyemangat Muadz Foto : Istimewa.

Di mata Ibunda Retno Wahyuni yang membersamai saat buah hatinya mengikuti lomba, Muadz memiliki ketertarikan dengan dunia melukis dan mewarnai sejak ia kecil. Seminggu bisa 3 hingga 5 kali berekreasi. Kakak perempuannya juga memiliki ketertarikan yang sama. Saking asyiknya, mereka berdua pernah melakukan aktivitas mewarnai hingga larut malam!. Spiritnya mengagumkan, energinya tak pernah habis, imajinasinya lebur dari setiap obyek, serta kreativitasnya tak pernah kering.

Retno mengatakan, “Ketika melihat perkembangan kemampuan Muadz, saya tergerak untuk meluaskan wawasannya dengan mengikutkan pada sejumlah lomba menggambar dan mewarnai. Waktu itu Muadz masih berusia 3 tahun.”

“Saya ingin tumbuh-kembang dari passion melukis dan mewarnainya maksimal!. Mampu bersosialisasi, lebih percaya diri, memiliki wawasan, serta lebur dengan ekosistem yang memiliki kesamaan hobi.
Sabtu-Minggu merupakan waktunya untuk mengikuti lomba. Namun jika Muadz lagi tak ingin ikut, saya tetap mendukungnya, “imbuh Retno.

“Muadz belajar melukis dan mewarnai secara otodidak, dengan arahan saya, diantaranya dengan memperlihatkan beragam warna pada semua aliran lukisan.
Tentunya berkompetisi pada sejumlah event perlombaan membuat ia kaya pengalaman, “ujar Retno.

Mental Juara

Muadz mengaku senang saat mengikuti lomba yang diselenggarakan WanitaIndonesia.co. Ruang nyaman berpendingin, serta tertutup membuatnya lebih fokus dan mampu berkonsentrasi menyelesaikan karyanya dengan maksimal.
“Aku senang dengan goodie bag, paket makan siang dan hadiah yang bisa dibawa pulang. Setiap kemenangan tentunya aku persembahkan sebagai kado terbaik untuk Ibunda, kakak-kakakku, juga sekolahku SDN Lubang Buaya 11,”ujar Muadz riang.

Retno melanjutkan, “Teknis dan pelaksanaan lomba sangat memuaskan. Anak-anak diberikan ruang nyaman, juga tanpa harus bersinggungan dengan pendamping. Ini merupakan hal langka. Sejumlah panitia terlihat sigap memberikan bantuan
non teknis, yang belum mampu dilakukan sepenuhnya oleh anak-anak. Saya apresiasi ini.
Berharap WanitaIndonesia.co dapat membuat lomba untuk semua kelompok, agar imajinasi siswa tak terputus oleh usia.”

Sebelum mengikuti lomba mewarnai musim ke – 2 WanitaIndonesia.co, di bulan yang sama Muadz menjuarai lomba menggambar tingkat Nasional yang diselenggarakan oleh KemenPPPA RI.
Berkompetisi merupakan hal tak mudah. Walau sering juara, Muadz juga pernah tidak menang. Namun ia tak mudah patah semangat, tetap ceria, lalu mencoba mengevaluasi kegagalannya tersebut, kemudian berlatih menyempurnakan hal-hal yang dirasakan masih kurang.

“Sebagai ibu yang harus berperan multitasking, saya mengajarkannya untuk memiliki mental sportif saat berlomba. Ketika berhasil, ia harus bersyukur. Tak sombong, serta terlena dengan terus giat berlatih. Ketika gagal, saya ajak Muadz untuk tetap bersyukur. Slogan klasik kegagalan adalah sukses yang tertunda menjadi salah satu pegangannya, “pungkas Retno. (RP).

Exit mobile version