Site icon Wanita Indonesia

Mitos Seputar Kesehatan Psikologis Ibu

WanitaIndonesia.co – Tiap bunda mempunyai tantangan tertentu dalam menempuh kehidupannya, bagus dikala jadi penjaga untuk anak ataupun dikala menempuh rumah tangga bersama suami. Tidak tidak sering, tantangan hidup yang berat membuat sebagian bunda hadapi permasalahan kesehatan psikologis. Apalagi, endemi COVID- 19 yang saat ini menyerang bumi ikut berkontribusi dalam kenaikan nilai penyakit psikologis pada bunda.

“ Saat sebelum endemi, tingkatan kendala mood serta keresahan sepanjang kehamilan cuma 1 dari 4. Sepanjang 2 tahun terakhir, nilai itu bertambah jadi 50 hingga 70 persen,” nyata Paige Bellenbaum, LMSW, Ketua serta penggagas The Motherhood Center di New York, Amerika Sindikat, begitu juga diambil dari Verywell Mind.

Sayangnya, bermacam dongeng sekeliling kesehatan psikologis bunda yang tersebar membuat warga bisa jadi kurang mengerti mengenai gimana kesehatan psikologis bunda yang sesungguhnya. Lalu, apa saja dongeng itu? Ikuti uraian selanjutnya ini begitu juga diambil dari halaman National Childbirth Trust( NCT) selanjutnya ini.

Dongeng Pertanyaan Kesehatan Psikologis Ibu

1. Bunda Berbadan dua Amat Senang serta Tidak Sempat Depresi

Kenyataannya, kehamilan bisa jadi tidak seluruhnya mengasyikkan. Dekat 10– 15 persen bunda berbadan dua di semua bumi hadapi permasalahan kesehatan psikologis, semacam keresahan, tokofobia ataupun khawatir melahirkan, sampai tekanan mental.

2. Baby Blues Ialah Situasi yang Tidak Butuh Dikhawatirkan

Tidak sedikit bunda yang hadapi baby blues sehabis melahirkan. Sayangnya, keluarga apalagi mereka sendiri kerap kali menyangka perihal itu selaku situasi yang wajar yang tidak butuh dikhawatirkan. Kenyataannya, bila tidak lekas ditangani, baby blues bisa bertumbuh jadi pertanda penyakit psikologis, semacam tekanan mental postpartum, guncangan melahirkan, sampai kendala tekanan pikiran pascatrauma( PTSD).

3. Bocah hendak Didapat dari Bunda Bila Bunda Di nyatakan Hadapi Permasalahan Kesehatan Mental

Sebagian bunda bisa jadi khawatir periksakan situasi kesehatan mentalnya sebab takut bayinya hendak didapat ataupun dijauhkan darinya. Sementara itu, bila bunda di nyatakan hadapi penyakit psikologis serta menginginkan pemeliharaan, beliau bisa jadi hendak dirawat di ruangan spesial yang membolehkan bunda senantiasa dapat bersama bocah. Sepanjang era pemeliharaan, bunda pula hendak didampingi psikolog supaya ikatan dengan bayinya senantiasa terangkai.

4. Penyakit Psikologis Ialah Ciri Bunda Kandas Jadi Orang Tua

Moms, butuh dimengerti kalau permasalahan kesehatan psikologis ialah penyakit dapat dirasakan siapa saja semacam penyakit pada biasanya. Bila Kamu di nyatakan hadapi penyakit psikologis, itu bukan berarti Kamu kandas jadi bunda. Buktikan pada keluarga kalau Kamu memiliki antusias buat bangun serta dapat bersama anak lagi dengan menempuh pemeliharaan dari pakar.

5. Penyakit Psikologis Wajib Ditangani dengan Obat- obatan

Salah satu pemikiran biasa mengenai permasalahan kesehatan psikologis merupakan penderita wajib komsumsi obat- obatan khusus buat mengatur dirinya, misalnya saja antidepresan. Kenyataannya, penyakit psikologis dapat ditangani dengan metode lain, semacam pengobatan serta relaksasi.

6. Bunda Cuma Hadapi Permasalahan Kesehatan Psikologis yang Spesifik

Orang biasa bisa jadi menyangka kalau permasalahan kesehatan psikologis yang dirasakan bunda merupakan situasi yang khusus ataupun cuma dapat dirasakan oleh bunda saja, semacam baby blues, tekanan mental postpartum, serta tokofobia. Kenyataannya, bunda pula dapat hadapi penyakit psikologis yang lain. Buat itu, berarti untuk bunda buat lekas bertanya dengan psikolog supaya menemukan penaksiran yang pas.

 

Exit mobile version