Minar Pakpahan Lewat PICF Dukung Ekosistem Paduan Suara Indonesia Go Global

Minar Pakpahan Ketua Panitia lewat PICF 2024 dukung ekosistem Paduan Suara Indonesia( Foto : Istimewa)

WanitaIndonesia.co, Jakarta – Mengakomodir ribuan peserta PICF dari berbagai kelompok usia menghadirkan tantangan tersendiri buat panitia penyelenggara.

Ditemui WanitaIndonesia.co usai penampilan apik peserta paduan suara kelompok sekolah dengan peserta siswa Sekolah Dasar, Minar Pakpahan Ketua Panitia Penyelenggara PICF 2024 terlihat antusias.

Ia menyampaikan, “Event dua tahunan ini kembali terselenggara secara offline setelah sebelumnya dilakukan lewat online. Tentunya hal ini menghadirkan sejumlah tantangan tersendiri bagi panitia.”

Mengutip ucapan dari Ketua BPK Penabur Jakarta, Kenny Lim, “Berharap melalui festival ini, para peserta khususnya para pelajar dapat menunjukkan sikap tekun dalam berlatih, kerja keras, konsisten,, serta menjunjung tinggi sportivitas, serta menumbuhkan kecintaan terhadap seni, juga budaya Indonesia, “terang Minar.

Minar menyambung, “Saat ada 5.038 peserta dari 126 tim paduan suara yang datang dari 12 Provinsi di Indonesia, yang mana mereka tampil dalam kurun waktu berbeda, tentunya butuh kerja sama yang baik antar peserta, institusi yang mewakili, serta para orang tua atau keluarga yang mendampingi, serta ikut menonton. Utamanya disiplin waktu, serta masalah ketertiban saat pertunjukkan.

Minar melanjutkan, “Secara jumlah, peserta tahun ini jauh berkurang dari penyelenggaraan sebelumnya, namun secara kualitas terlihat kemajuan yang signifikan, ini sangat menggembirakan.”

“Untuk tampil pada PICF 2024 seluruh peserta lomba mengikuti audisi ketat. Calon peserta harus mengirimkan contoh video suara mereka. Setelah dilihat, diamati, diteliti unsur-unsur penting yang menjadi syarat utama Festival Paduan Suara bertaraf internasional, barulah peserta dinyatakan berhak tampil.
Dari 79 sekolah BPK Penabur seluruh Indonesia yang mengikuti audisi, yang terpilih hanya 32 sekolah, “jelas Minar.

Minar melanjutkan, Ini bukti akan komitmen kami dalam penyelenggaraan PICF yang berpedoman kepada standar internasional.
Panggung PICF hanya diperuntukkan buat para peserta yang memiliki bakat, kemampuan suara, serta unsur lain yang dibutuhkan dalam sebuah lomba paduan suara.”

“Berharap, kelak para peserta khususnya para pemenang dapat menjadi insan-insan musik yang mampu berkarya di kancah nasional hingga global. Namun demikian, bagi yang belum berkesempatan untuk tampil, bukan berarti mereka tak berhak, hanya perlu waktu untuk berlatih secara tekun, agar dua tahun mendatang hasilnya bisa maksimal, dan dapat mengikuti festival, “kata Minar.

Tampilan epic peserta kategori Sekolah Dasar( Foto : Istimewa)

Dukungan Dua Kementerian

Ribuan penampil berasal dari 12 Provinsi Sumatera Utara, Lampung, Banten, Daerah Khusus Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Daerah Istimewa Yogyakarta, Jawa Timur, Bali, Nusa Tenggara Timur, Kalimantan Timur, dan Sulawesi Utara. Hadir satu peserta dari Filipina.

Peserta berlomba pada School Categories dan General Categories.
School Categories terdiri dari Kindergarten, Primary School, Junior High School, dan Senior High School.

General Categories terdiri dari Children’s Choir (9-17 tahun), Mixed Youth Choir level A & B (17 – 23 tahun). Mixed Choir Level A & B, dan Equal Voices (di atas 17 tahun). Folklore, Music of Religion, Pop & Jazz Choir, Gospel & Spiritual (tanpa batasan usia), serta Senior Choir (di atas usia 40 tahun).

Pada School Categories yang diikuti Primary School peserta tampil membawakan dua buah lagu bebas. Waktu bernyanyi untuk masing-masing peserta berkisar 4-5 menit.
Saat tampil peserta tak diiringi dengan musik. Jika pun ada sebatas akustik atau acapela karena juri ingin mendengarkan suara asli tanpa adanya musik pengiring.

Menurut Minar, tantangan terberat ketika peserta harus membawakan Carol Singing yang memiliki tingkat kesulitan tinggi.

Minar menambahkan, “Tak hanya acara puncak, lewat PICF kami terus menginspirasi para tunas muda, asa sebuah bangsa besar lewat ragam kegiatan yang menginspirasih seperti workshop, master class, dan choral clinic yang menghadirkan para pembicara profesional dalam, dan luar negeri.
BPK Penabur mempunyai workshop master class yang biayanya sangat terjangkau. Khusus ditujukan untuk para Conductor. Beragam teknik terbaru merupakan poin selling master class kami untuk para Conductor zaman Now. ”

“Sebagai event berstandar internasional, kami didukung penuh oleh dua kementerian Kemendikbudristek, serta Kemenparekraf yang mana Kemenparekraf meminta 5 pemenang utama PICF akan diperhatikan untuk mengikuti kegiatan di luar negeri dengan dukungan Pemerintah, “terang Minar.

Menurut ibu yang enerjik ini, tak mudah bagi peserta pelajar yang harus trampil membagi waktu, menjaga konsentrasi, serta mood antara kejuaraan dengan belajar, mengingat momentum PICF 2024 itu bertepatan dengan ujian sekolah.

Sebelum tampil peserta diseleksi lewat audisi ketat.( Foto : Istimewa)

Berlatih Sembari Jaga Mood

X11 Choir yang merupakan paduan suara dari TKK 11 Penabur yang merupakan peserta sekolah Kindergarten
mengapresiasi, serta sangat antusias bisa tampil di panggung bergengsi PICF 2024.

Dijelaskan Tities Sandrariasti, Kepala Sekolah, “Untuk tampil dengan standar internasional, kami melatih anak-anak didik dengan mendatangkan pelatih vokal profesional. Beragam teknik diajarkan seperti teknik pernapasan, teknik memproduksi suara,” terang Tities.

Tities menyambung, “Dikarenakan harus melatih anak-anak usia dini, dibutuhkan cara-cara kreatif untuk membangun mood anak-anak diantaranya lewat trigger reward bagi anak yang menunjukkan progres selama latihan.
Pun keberadaan para orang tua menjadi penting lewat kerja sama dengan sekolah agar mood anak tetap terjaga.”

“Lewat kegiatan ini, para guru yang turut melatih mengajarkan para peserta didik untuk mau saling berkomunikasi antar sesama teman, bekerja sama, berpikir kreatif, dan bernalar kritis yang kesemuanya ini selaras dengan 4C.
4C merupakan keterampilan abad 21 yang ditanamkan kepada peserta didik dalam kegiatan belajar-mengajar di 79 Sekolah BPK Penabur Jakarta, “imbuh Tities.

Turut menambahkan Aning Katamsi, salah satu juri yang dijumpai WanitaIndonesia.co usai penjurian kategori sekolah dari peserta Sekolah Dasar. Menurut Aning, keseluruhan peserta memiliki standar internasional yang memadai untuk tampil di PICF.

Para juri akan memberikan penilaian diantaranya suara yang terdiri dari intonasi, dan artikulasi, selain teknik, serta kesesuaian dengan partitur. Aning bahagia kala melihat penampilan peserta yang terlihat percaya diri, komunikatif, lincah dengan intonasi, serta artikulasi yang baik. “Ini merupakan hal yang tak mudah, dikarenakan usia, serta pengalaman mereka yang merupakan pemula,”jelas Aning.

Saat ditanya WanitaIndonesia.co peserta mana saja yang menonjol, serta memenuhi keseluruhan kriteria penilaian, Aning menjawab diplomatis. “Masih harus diskusi dengan juri lainnya lewat rapat intensif. Nanti, tunggu saja pengumumannya, “pungkas Aning.