Site icon Wanita Indonesia

Meutya Hafid, Dari Jurnalis Lapangan ke Menteri Komunikasi dan Digital

Foto: Kominfo

WanitaIndonesia.co – Presiden Prabowo Subianto mengumumkan Meutya Hafid sebagai Menteri Komunikasi dan Digital Republik Indonesia. Pengangkatan ini menunjukkan kepercayaan tinggi kepada Meutya yang memiliki pengalaman mendalam di bidang komunikasi, jurnalistik, dan politik. Sebelumnya, ia menjabat sebagai Ketua Komisi I DPR yang bertanggung jawab atas urusan komunikasi, pertahanan, serta hubungan luar negeri.

Awal Perjalanan Karier Meutya Hafid

Meutya Hafid lahir dan tumbuh di Soppeng, Sulawesi Selatan. Lingkungan masyarakat Bugis yang dikenal pekerja keras membentuk nilai-nilai kuat dalam dirinya. Setelah menyelesaikan pendidikan dasar, Meutya melanjutkan studi di Universitas New South Wales, Australia, di bidang Teknik Manufaktur. Ia kemudian mengambil gelar Magister Ilmu Politik di Universitas Indonesia, dan lulus dengan predikat cum laude.

Dari Jurnalis ke Politik

Meutya Hafid memulai karier sebagai jurnalis di Metro TV. Ia dikenal karena keberaniannya meliput konflik di Aceh, Pemilu Irak, hingga krisis Palestina. Salah satu peristiwa paling menggemparkan dalam kariernya terjadi saat ia dan kameramennya disandera oleh militan selama 7 hari saat meliput Pemilu Irak tahun 2005. Kisah dramatis ini kemudian ia tuliskan dalam buku berjudul “168 Jam dalam Sandera”.

Pengalaman sebagai jurnalis membuat Meutya dikenal luas. Ia bahkan dianugerahi penghargaan Elizabeth O’Neill Journalism Award pada tahun 2007, yang mengukuhkan statusnya sebagai jurnalis papan atas. Meutya juga mendapatkan Kartu Pers Nomor Satu, sebuah penghargaan prestisius bagi jurnalis profesional dengan integritas tinggi.

Kiprah Politik yang Gemilang

Pada tahun 2008, Meutya memutuskan bergabung dengan Partai Golkar dan memulai karier politik di DPR. Selama periode pertama, ia fokus pada bidang keuangan dan perbankan sebagai anggota Komisi XI. Saat dipindahkan ke Komisi I DPR pada 2012, Meutya mulai terlibat lebih dalam di isu-isu komunikasi, pertahanan, serta intelijen. Salah satu gebrakan besarnya adalah terlibat langsung dalam pengesahan Undang-Undang Perlindungan Data Pribadi dan revisi UU ITE.

Pada tahun 2019, Meutya menjadi perempuan pertama yang memimpin Komisi I DPR. Selama masa kepemimpinannya, ia turut serta dalam menghasilkan 13 Undang-Undang penting, termasuk yang berkaitan dengan perlindungan data pribadi di era digital.

Penunjukan Meutya Hafid sebagai Menteri Komunikasi dan Digital membawa harapan baru bagi transformasi digital di Indonesia. Dengan pengalaman dan pengetahuannya yang luas, ia diharapkan mampu mendorong inovasi dan memperkuat ekosistem digital yang berkelanjutan.

(Sumber: https://www.kominfo.go.id/)

Exit mobile version