Merasakan Aneka Budaya Tradisional Korea di Jeonju Hanok Village

wanitaindonesia.coIngin mencicipi budaya tradisional Korea dalam satu wilayah? Coba di Jeonju Hanok Village di kota Jeonju, sekitar 200 kilometer dari Seoul. Bukan hanya wisatawan internasional, Jeonju Hanok Village adalah destinasi favorit wisatawan lokal. 

Di hanok village ini bisa Anda bisa merasakan perpaduan antara tradisional dan modern. Pengunjung yang datang ke sini banyak yang sengaja mengenakan pakaian tradisional, hanbok, menginap di hanok, rumah bergaya tradisional, minum teh di kedai teh sambil menikmati pertunjukan musik tradisional pansori, menyaksikan pertunjukan artis jalanan ala zaman kerajaan Joseon, hingga mencoba membuat kipas tradisional Korea.

Di sini Anda juga bisa mengunjungi sekolah konfusius, Jeonju Hyanggyo, yang berusia ratusan tahun. Ruangan belajar para calon cendikiawan zaman dulu di bangunan sekolah yang terletak di salah satu sudut Jeonju Hanok Village ini bisa Anda intip secara gratis.

Sementara di sudut lain, Anda bisa menemukan gereja katolik Jeondong. Bangunan warna merah bata bergaya Eropa ini termasuk salah satu gereja terindah di Korea. Ia dibangun mulai tahun 1908. Karena itu jangan heran kalau gereja ini sering dijadikan latar foto pre-wedding.

Yang tak boleh dilewatkan tentu saja mengunjungi Gyeonggijeon, tempat yang dibangun untuk menghormati raja pertama kerajaan Joseon. Di dalamnya juga tersimpan foto raja Taejo, pendiri dinasti Joseon. Anda bisa mengikuti tour yang disediakan gratis bagi pengunjung, dua kali sehari untuk mendengar penjelasan tentang Gyeonggijeon. Sanga menarik.

Masih di kawasan ini, Anda juga bisa mengunjungi pabrik yang masih menggunakan teknik tradisional pembuat kertas Korea, hanji.  Dan mempelajari cara pembuatan minuman tradisional dari beras. Komplet banget, ya.

Meski beberapa bangunan dan pohon gingko di sini telah ada sejak abad ke-15, sebenarnya kawasan Jeonju Hanok Village ini baru mulai dibangun pada masa pendudukan Jepang, sekitar 1910. Bangunan hanok disebut-sebut sebagai salah satu bentuk perlawanan. Setelah Korea merdeka, kawasan ini sempat terbengkalai karena penduduk sama sekali tidak boleh mengutak-atik dan memberdayakan bangunan, hingga kawasan ini akhirnya mulai hidup kembali pada akhir tahun 1990-an.

Selain berbagai tempat komersial toko, penginapan, dan galeri, di sini juga masih ada bangunan yang ditinggali penduduk, dimana mereka menanam sayuran seperti sawi dan lobak. Untuk melihat lebih dari 700 hanok di seluruh area Jeonju Hanok Village, Anda bisa naik ke area Omokdae. Atap hanok yang hitam melengkung tampak indah terutama saat disinari matahari sore.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini