wanitaindonesia.co – Beberapa orang memilih menghangatkan makanan sisa atau minuman yang telanjur dingin dengan microwave. Bahkan, saat pandemi ini, beberapa keluarga juga memilih untuk memasukkan semua makanan yang dibeli dari luar ke microwave dulu untuk meminimalkan risiko kontaminasi bakteri maupun virus.
Apakah Anda termasuk salah satu di antaranya? Biasanya dengan wadah apa Anda menghangatkan makanan dan minuman tersebut? Apakah dengan plastik?
Salah memilih wadah plastik saat menghangatkan makanan di microwave justru bisa berbahaya, lho. Zat berbahaya di dalam wadah plastik tersebut dapat meracuni makanan Anda.
Sebelumnya, kita simak dulu, yuk, jenis-jenis plastik:
- Polyethylene terephthalate (PET atau PETE), umumnya digunakan untuk botol minuman soda, stoples selai dan mayonaise, dan wadah minyak goreng.
- High density polyethylene (HDPE), umumnya digunakan untuk wadah deterjen, sabun cuci tangan.
- Polivinil klorida (PVC), umumnya digunakan untuk pipa ledeng, kabel listrik, tirai shower, selang medis, dan produk kulit sintetis.
- Low density polyethylene (LDPE), umumnya digunakan untuk kantong plastik dan kemasan makanan
- Polypropylene (PP), umumnya digunakan untuk tutup botol, wadah yogurt, wadah penyimpanan makanan.
- Polystyrene atau Styrofoam (PS), umumnya digunakan untuk mengemas makanan sekali pakai, piring, dan cangkir sekali pakai
- Lainnya, termasuk polikarbonat, polilaktida, akrilik, akrilonitril butadiena, stirena, fiberglass, dan nilon
Menurut American Chemistry Council, beberapa plastik mengandung zat aditif untuk mencapai sifat yang diinginkan dari produk jadinya. Zat aditif tersebut termasuk pewarna, penguat, dan stabilisator. Beberapa di antara zat aditif tersebut berbahaya jika larut ke dalam makanan dan minuman Anda.
Yang Membahayakan
Yang paling dikhawatirkan dari plastik adalah kandungan Bisphenol A (BPA) dan ftalat yang bertugas untuk membantu menjaga bentuk kaku sekaligus kelenturan produk plastik itu sendiri. Nah, BPA paling banyak terdapat pada plastik polycarbonate (PC) nomor 7.
Menurut penelitian yang diterbitkan dalam International Journal of Environmental Research and Public Health, BPA dan fatalat dari plastik ini dapat meresap ke dalam makanan bila dipanaskan.
Penelitian yang dilakukan oleh University Health Science Center di Shaanxi, Cina menunjukkan bahwa BPA dapat mengganggu hormon tubuh dan dikaitkan dengan obesitas, diabetes, dan mengganggu hormon estrogen dan testosteron.
chool of Public Health, Xi’an Jiaotong University Health Science Center, Xi’an, Shaanxi, China
Di samping itu, menurut Pediatric Environmental Health Speciality Unit, BPA sangat mungkin berbahaya bagi anak-anak lantaran berpotensi menghambat pertumbuhan dan perkembangan normal.
Tip Menghangatkan Makanan Menggunakan Microwave
Agar aman menghangatkan makanan dengan wadah plastik, Anda bisa mengikuti tip berikut:
- Pilih wadah plastik jenis PP atau dengan tanda 5.
- Perhatikan wadah plastik yang punya logo microwave. Artinya wadah plastik itu bisa dihangatkan.
- Perhatikan rekomendasi suhu pemanasan di kemasan plastik.
- Jaga makanan agar tidak menyentuh permukaan plastik langsung. Anda bisa mengalasi makanan Anda dengan kertas roti.
Jaga Wadah Plastik Anda
Ternyata wadah plastik Anda pun perlu dirawat dengan tepat agar tidak menimbulkan risiko membahayakan saat dipanaskan. Menggosok wadah menggunakan bahan abrasif, seperti sabut baja, yang dapat menyebabkan goresan sangat tidak disarankan. Di samping itu, jangan lagi pergunakan wadah plastik yang sudah retak, berlubang, atau menunjukkan tanda-tanda aus untuk menghangatkan makanan di dalam microwave.