
WANITAINDONESIA.CO – Fátima Bosch Fernández, kontestan asal Meksiko, resmi dinobatkan sebagai Miss Universe 2025. Kemenangan ini menjadi momen bersejarah sekaligus emosional bagi Fátima, setelah perjalanannya sempat terganggu insiden penghinaan publik oleh seorang eksekutif kontes beberapa minggu sebelum malam final.
Dalam unggahan Instagramnya pada hari yang sama, Fátima menuliskan pesan penuh makna yang seolah merespons perjalanan beratnya. “Hari ini aku menegaskan bahwa takdir yang Tuhan tetapkan untukmu tidak bisa dihentikan oleh iri hati, takdir lain, atau keberuntungan,” tulisnya melalui akun Instagram terverifikasinya.
Fátima membagikan rangkaian foto dari malam penobatan, memperlihatkan dirinya dikelilingi para finalis Miss Universe dari berbagai negara yang ikut merayakan kemenangannya. Wajah-wajah penuh haru dan kegembiraan terlihat jelas, seakan menjadi simbol solidaritas dan dukungan yang telah mengiringinya sejak awal kompetisi.
Dua minggu sebelum malam final, Fátima sempat menjadi pusat perhatian dunia ketika eksekutif kontes, Nawat Itsaragrisil, menghinanya secara terbuka dalam sebuah acara pra-sash. Fátima disebut “bodoh” karena dianggap tidak memenuhi salah satu kewajiban dalam ajang tersebut. Lebih jauh, ia bahkan diusir oleh petugas keamanan dari lokasi acara.

Namun insiden itu justru memicu aksi solidaritas besar: puluhan kontestan Miss Universe melakukan walkout, meninggalkan ruangan sebagai bentuk protes. Aksi tersebut menjadi penanda kuat bahwa para peserta berdiri bersama Fátima, menentang perlakuan yang dianggap merendahkan martabat kontestan.
Meski tekanan besar terjadi sebelum malam final, Fátima tetap tampil percaya diri, elegan, dan memukau para juri hingga akhirnya memenangkan gelar bergengsi tersebut. Kemenangannya bukan hanya menjadi kebanggaan bagi Meksiko, tetapi juga menjadi simbol keteguhan, ketangguhan mental, dan solidaritas sesama perempuan di panggung internasional.
Fátima Bosch Fernández kini resmi menyandang gelar Miss Universe 2025—sebuah kemenangan yang tidak hanya diraih dari kecantikan dan kemampuan, tetapi juga keberanian menghadapi ketidakadilan. (GIE)




