Mengapa Balita Tak Usa Berbagi?

wanitaindonesia.co – Memberi jadi salah satu perihal positif yang sering diajarkan orang berumur pada Anak semenjak dini, apalagi dikala sang kecil sedang berumur. Misalnya saja dengan mengarahkan bayi buat meminjamkan mainannya pada sahabat ataupun adiknya.

 Baca Juga : Cara Membantu Balita Kematian Orang Tua

Ini tidaklah suatu yang kurang baik, karena, kala berusia esok anak memanglah butuh paham serta dapat memberi dengan orang lain. Memberi pula akan mengarahkan anak buat hirau kepada sesamanya.

Namun, psikolog anak serta keluarga di Boston, AS, Rhona Silverbush, berkata kalau anak umur bayi sesungguhnya tidak butuh memberi dengan orang lain. Kenapa begitu?

Alibi Bayi Sesungguhnya Tidak Butuh Berbagi

Anak umur bayi memanglah lagi terletak dalam tahap berkembang bunga yang cepat, alhasil suka menekuni banyak perihal di sekelilingnya. Tetapi, mereka belum dapat menguasai maksud ataupun rancangan dari banyak aksi yang dikerjakannya, tercantum dikala dimohon buat memberi dengan orang lain.

“ Kanak- kanak umur bayi belum ketahui apa maksudnya memberi. Mereka tidak bisa memahami suatu yang tidak bisa mereka pahami,” tutur Rhona semacam diambil dari Parents.

Betul, orang berumur butuh mengarahkan ataupun mendesak buah hatinya buat dapat memberi dengan orang lain selaku tindakan hirau. Tetapi, betapa bagusnya bila perihal itu dicoba dikala anak sudah paham serta sedia, bagus dengan cara psikologis ataupun penuh emosi.

“ Pasti( butuh ajarkan anak buat memberi) serta seperti itu yang Kamu jalani, dengan menunggu hingga anak sedia dengan cara psikologis serta penuh emosi buat memandang memberi selaku tindakan hirau, serta bukan selaku suatu perintah dari orang tuanya,” nyata psikolog yang pula pengarang novel bertajuk Terrific Toddler itu.

Bagi Rhona, orang berumur hendaknya terkini mulai mengarahkan anak pertanyaan memberi kala sang kecil berumur dekat 5 tahun ataupun lebih. Oleh karena itu, Kamu sesungguhnya tidak butuh memforsir bayi buat memberi perihal apapun tercantum mainannya pada orang lain. Dikala sang kecil menjaga mainannya yang direbut orang lain, itu bukan individualistis, melainkan lagi berlatih menjaga apa yang jadi kepunyaannya, Moms.

“ Bayi belum paham kalau suatu dapat jadi kepunyaan orang lain pula, bukan cuma kepunyaan mereka. Memforsir anak buat memberi sesungguhnya dapat jadi bumerang. Sebab tidak terdapat anak yang suka kepunyaannya didapat, paling utama kala mereka tidak paham sebabnya,” pungkas Rhona.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini