WanitaIndonesia.co, Jakarta – Proses regenerasi dapat menghadirkan hal yang menarik. Tak identik dengan kaum muda, namun melalui kiprah, serta peran mumpuni generasi senior, mereka tetap cerlang untuk memimpin.
Hal inilah yang kemudian dilakukan oleh dentsu Indonesia, perusahaan agensi konsultasi, kreatif global yang menunjuk Elvira Jacub sebagai Chief Executive Officer dentsu Indonesia.
Saat pengukuhan, Elvira mengungkap peran, serta tantangan dunia marketing modern yang menjadi tanggung jawabnya untuk memberikan pelaporan bisnis dentsu Indonesia ke dentsu Asia Tenggara.
Perempuan mumpuni dalam ekosistem marketing memiliki rekam jejak membanggakan. Pernah menjabat sebagai Head of Industri di Google,
melalui kiprahnya membantu bisnis tradisional di bidang otomotif, teknologi, serta telekomunikasi, yang sukses berkembang selama, dan paska pandemi melalui transformasi inovatif.
Ia mengungkapkan komitmennya guna meningkatkan skala bisnis ke depan, yang berdampak positif bagi masyarakat. Yang mana fondasinya sudah dibangun dengan baik, dan kokoh oleh pendahulunya Prakash Kamdar.
Ditemui WanitaIndonesia.co pada acara pengukuhan komitmen dalam memberikan pengaruh nyata terhadap berbagai pihak terkait “A New Phase of Growth”
Elvira mengaku tersanjung dapat bekerja sama di ekosistem mumpuni, yang memiliki fondasi, serta kesadaran digital yang kuat.
Wanita ber DNA marketing ini mengungkapkan komitmen utamanya, untuk meningkatkan skala bisnis, yang sudah dibangun oleh pemimpin sebelumnya, yang dapat berkontribusi positif bagi masyarakat.
Tugas kami menghubungkan brand, dan pengalaman, melalui kekuatan ide, serta mengorganisasikannya. dentsu memiliki kekuatan lengkap dari sejumlah layanannya.
Tantangan, serta Peluang Menjanjikan
Bicara dunia marketing, serta orang yang memilih menekuni profesi ini tentunya menjadi hal menarik, penuh dinamika yang harus disikapi dengan baik.
“Berbeda tantangannya dengan dahulu. Marketing hanya sekedar beriklan, lalu menunggu hasilnya. Kekinian tantangannya sangat kompleks, karena dunia memasuki tren marketing digital. Contoh sederhana, saat konsumen merasa tertarik dengan sebuah produk, lalu ingin membelinya. Ini belum final, bisa saja mereka membatalkannya, lalu beralih ke produk kompetitor dikarenakan berbagai sabab. Tantangan ini tentu harus dicarikan solusinya oleh marketing, “terang Elvira.
Ia melanjutkan, ketika muncul teknologi AI (baca e-ai, Artificial Intelligence), merupakan kemampuan mesin yang mampu meniru kecerdasan manusia.
Pemasar harus belajar banyak, dan paham untuk membantu memudahkan pekerjaan mereka.
“AI berperan dalam dunia marketing, karena dapat melakukan riset, serta menciptakan ide. Sebagian marketing menggunakan AI untuk menghasilkan ide dalam membuat konten pemasaran. Juga dapat menganalisis data dengan cepat, dan akurat, serta menyasar pengguna dalam jangkauan yang lebih luas, “jelas Elvira.
Tentunya ada kelemahan dari AI, dikarenakan penggunaannya yang belum maksimal sehubungan dengan upaya improvement teknologi.
“Walau demikian AI merupakan keniscayaan, yang harus dipahami, serta dikuasai dengan baik oleh pemasar. Namun demikian, Elvira berpesan kepada pemilik brand agar dapat memilah, serta memilih teknologi yang sesuai untuk produknya. Harus yakin dampaknya akan seperti apa ke depannya, “tegas Elvira.
“Sebagai jaringan advertising ternama,
kami melakukan restrukturisasi organisasi dengan makin memperkuat, serta mengintegrasikan layanan-layanan bisnis. Perusahaan kian fokus pada pencapaian pertumbuhan bisnis, dan dampak positif pada masyarakat di semua karya, yang dihadirkan bersama klien, “pungkas Elvira.
dentsu memiliki 11 merek lokal, dan global seperti Carat, dentsu X, iProspect, Isobar, dentsu Mcgarrybowen, Merkle, Vizeum, Dwi Sapta, Dwi Sapta Media, dentsu MainAd b & Believe yang selalu berinovasi dalam membantu klien untuk meningkatkan skala bisnis mereka. (RP).